Aku dan bara telah berbaikan, setelah kejadian kemarin. Papa dan mama bahkan setuju dengan ide bara yang mengajakku nikah secepatnya, memang bara perayu ulung bahkan orangtuanya dirayu. Pagi ini di ruang makan tepatnya dia melancarkan aksi.
"Pa, ma, bara mau nikah sama Aira secepatnya" seru bara
"Secepatnya palamu, nikah harus ada persiapan bara" cecar mama
"Papa tolong kasik tau mama"
"Bener kata mama kamu, pernikahan perlu persiapan emang kawin" cecar papa, aku hanya dapat memandang keluarga yang sedang bertengkar ini.
"Tapi pa, papa gak tau rasanya sehari tanpa Aira. Rasanya seperti hidup bara mau mati" kata bara yang dibuat seolah puitis, padahal enggak.
"Papa tau rasanya, tapi kamu juga harus bicara sama keluarganya Aira. Bahkan ke seluruh keluarga Aira dan keluarga kita," kata papa akhirnya mengalah pada bara dan bara tersenyum memenangkan argumen ini.
"Papa lembek banget" kata mama menimpali.
"Aku cuma mencoba mengerti perasaan bara,ma."
"Oh iya, Aira katanya pagi ini kamu mau kemana?" Tanya mama padaku dan tak memperdulikan kata papa barusan. Terlihat papa sedang menahan kesal dan itu membuatku terkikik sehingga mendapat pelototan dari papa.
"Mau ke rumah ayahku, ma."
"Kamu yakin?"
"Yakin, ma"
"Tenang ma, ada bara yang siap menemani dan mengawal Aira kemanapun" sahut bara seketika dan membuatku tersenyum geli melihat tingkahnya yang aneh seperti kerasukan hantu bucin.
Tanpa sadar ternyata bara telah menarikku hingga berada di dalam mobilnya.Maaf ya part ini juga pendek, ini aku buat biar tambah penasaran. Salam cinta dan sayang buat kalian semua dimana pun ya 💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Pengganti
Romance~ Aira aku seorang wanita yang periang dan simpel. aku tinggal bersama ayah dan kakakku. ayahku benci kepada padaku, begitu pula kakakku. bundaku pun telah pergi dari dunia ini. aku menjalani hidupku dengan biasa. sampai suatu ketika ayah menyuruhk...