Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi, abang mau nikahin Amy?"
"Iya, abang udah yakin."
"Bukannya abang bilang gak mau? Abang sendiri yang bilang ke Lana."
"Awalnya. Tapi bener, Na. Kasian dia. Kamu ikhlas kan?"
"Ikhlas lah, bang. Alana dukung kok."
"Alhamdulillah kalau gitu. Besok temenin abang ke rumah orang tua Amy ya."
Gue ngangguk dan senyum ke arah Bang Seungcheol. Iya, alih-alih suami gue yang nikahin Amy, malah Bang Seungcheol yang bersedia nikahin dia.
Sebelum kejadian ini dia sempet bilang kalau dia suka sama Amy. Cuma Amy gak ngerespon, makannya pas ada kejadian ini, Bang Seungcheol yang paling marah dan bawel tentang keadaannya. Bahkan biaya cek kandungan, vitamin, dan susu ibu hamil dia yang nanggung.
"Yaudah, abang pulang dulu, nanti abang chat ya. Kabarin abang tentang dia." gak lama dia pergi dari rumah gue.
Amy lagi belanja di supermarket sama Bang Wonwoo. Awalnya mau bertiga, cuma bertepatan sama Bang Seungcheol dateng. Jadi gue biarin aja mereka yang belanja.
Lili Online
Bahan presentasi udh siap? 19.49
Anda Udah, besok gue bawa 20.15
Gue belum cerita masalah gue tau perempuan masa lalu Bang Wonwoo. Bahkan gue gak cerita masalah gue dapet temen yang namanya persis kayak dia.
"Assalaamu'alaikum.." lamunan gue buyar. Otomatis gue liat ke arah dua manusia yang lagi nenteng kantong kresek.
"Sini biar aku aja." gue ngerebut kantong belanjaan yang berat dari tangan Amy. Kasian.
"Sini, abang aja." dan direbut lagi sama Wonwoo.
Gue ajak Amy duduk di bangku. "My, kalo ada orang yang mau bertanggung jawab gimana?" tanya gue to the point.
