Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa gak bilang?" tanya Bang Wonwoo tiba-tiba di pinggir kasur. Gue yang baru masuk kamar langsung nuju ke meja rias buat bersihin muka.
"Bilang apa?"
"Kalau kamu kenal dia."
"Dia?"
"Lili. Kenapa kamu gak bilang?"
Sesudah pertemuan mendadak Bang Wonwoo dan Lili tadi, dia langsung buru-buru ngajak gue masuk ke mobil tanpa ngomong sepatah katapun ke Lili.
Gue tau sekarang. Lili yang gue kenal, adalah Lili yang ada di masa lalu Bang Wonwoo. Lili yang waktu itu kirim surat ke Bang Wonwoo.
Dan.. Ya. Gue merasa kalah dari dia. Karena dari awalpun gue merasa, kalau seandainya dia emang perempuan masa lalu Bang Wonwoo, dia emang cantik dan lebih cocok buat Bang Wonwoo daripada gue.
"Abang tau kamu kenal Lili, Na. Kamu pernah liat album foto abang, dan abang yakin kamu masih inget."
"Alana emang inget."
"Terus kenapa gak bilang?" nadanya mulai meninggi sedikit.
Gue yakin dia lagi frustasi mikirin nasib dia kedepannya. Karena surat dari Lili waktu itu menunjukkan kalau mereka masih terikat suatu janji.
"Alana gak yakin Lili yang ini sama orangnya kayak di foto abang. Dari segi nama mungkin sama, tapi belum tentu itu orangnya kan? Makannya Alana gak mau ngungkit masalah ini ke abang."
"Kamu kenapa gak pernah nanya sih?"
"Buat apa Alana ikut campur kehidupan masa lalu abang?"
"Kamu berhak tau, Na."
"Iya Alana tau Alana berhak, tapi Alana lebih milih gak mau tau. Karena Alana sadar kalau dulu ada wanita yang lebih spesial dari Alana di hati abang." air mata mulai turun di kedua pipi gue.
Entah bawaan bayi atau gue emang sensitif soal perasaan. Intinya gue merasa hati gue nyesek bahas masalah ini.
