21 : Lili

11.8K 1.5K 170
                                    

Vote before reading ❤
Vote sebelum baca, okay?

Enjoy~

Enjoy~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Gue masih nangis di pelukan Bang Wonwoo. Dia berkali-kali bilang maaf dan nyium kepala gue. Bahkan badannya juga geter pertanda dia nangis.

Perlahan gue lepas pelukannya dan memberanikan diri natap dia. "Abang.."

Gue hapus air mata yang ada di pipinya. "Kenapa abang seemosi itu kemarin?"

"A- abang gak tau, Na.. Maaf.."


"Alana pasti maafin abang, tapi cara abang emosi kemaren pasti Alana inget terus bang." gue berhenti sebentar. "Abang udah nyakitin Alana.."

Dengan cepat dia bawa gue ke pelukannya lagi. Dia meluk gue erat. "Maafin abang, sayang.. Abang minta maaf. Abang minta maaf kalau belum bisa jadi suami yang baik buat kamu. Abang minta maaf udah nyakitin hati kamu.."


"Abang mohon maaf.." sejenak gue mikir.



Bang Wonwoo itu gak pernah nyakitin orang. Maksudnya, gak pernah main fisik. Tapi kenapa kemarin iya?

Gue yakin ada sesuatu yang ganggu dia selama dia di luar kota. Tapi apa?


Bang Wonwoo gak akan ngeluapin emosinya secepet ini. Dia termasuk orang yang tahan untuk gak ngeluapin emosi. Dia orang yang bingung cara untuk mengekspresikan emosi.

Terus kenapa dia tau-tau nonjok Kak Eunwoo? Padahal waktu gue mau dijambret waktu itu, dia malah maafin tukang jambretnya.

Katanya. "Biarin, mereka niatnya cari duit, tapi caranya salah. Yang penting tas kamu gak jadi di jambret. Abang gak tega mukulin dia."

Kalo sama jambret gak tega, kenapa sama Kak Eunwoo tega?








"Udah, abang jangan nangis. Cengeng banget."

"Maafin abang ya?"

"Iya.." dia meluk gue sekali lagi dan ketawa kecil.

"Jangan diulangi, bang.."

"Iya sayang.. Insha Allah abang gak akan ulangin."

BANG WONWOO || Jeon Wonwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang