Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Na.."
Gue ngerjapin mata disaat ngeliat cahaya putih. Ada Lili yang berdiri di samping gue. "Lo udah sadar?"
Kepala gue pusing banget. Bahkan buat buka mata aja berat banget.
"Gue minta maaf, Na.. Gue gak tau kalau lo hamil.."
"HAMIL?!"
"Lo gak sadar? Udah 3 bulan."
"Lo serius?"
"Iya. Dokter tadi bilang ke gue kandungan lo lemah. Dan lo pingsan karena gak ada asupan nutrisi sejak kemarin."
"Bercanda lo gak lucu, Li."
"Na, demi Allah! Ini." dia nyerahin amplop putih ke gue. Dan pas gue buka,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gue minta maaf banget soal kejadian 2 tahun lalu. Gue udah hampir ngebunuh lo, bahkan gue udah ngebunuh calon anak lo. Mungkin kalau lo gak keguguran, Wonwoo gak akan ada disini dan rumah tangga lo gak keganggu lagi. Gue bener-bener minta maaf, Na.." Lili nangis dan berkali-kali genggam tangan gue.
Gue tau dia merasa bersalah banget. Dari wajahnya pun keliatan betapa bersalahnya dia.
"Li. Bagi gue kejadian lalu takdir. Tapi yang bikin gue marah, kejadian sekarang. Gue masih gak habis pikir kalian semua nutupin rahasia sebesar ini dari gue yang notabenenya adalah Istri Bang Wonwoo."
