Cinta adalah jebakan. Karena kita melihatnya sebagai cahaya, bukan bayangan.
.
.
.
Duk
Duk
Duk...
"Yah! Bisakah kau hentikan suara menganggu itu, hyung?!"
Setiap pasang mata lantas memelototi Changmin yang berteriak sekeras itu kepada Yunho, beberapa diantara mereka ingin sekali melenyapkan bocah pecinta makanan itu dengan membuangnya pada kandang hiu! Bisa-bisanya lengkingan itu menganggu ketenangan Yunho.
Ketika sang pelaku masih saja menatap Yunho iritasi, tentu saja mengabaikan sepenuhnya raut-raut membunuh dari teman yang lain.
"Jika kau bosan, kau bisa temui Jaejoong! Atau wanita bernama Yeji itu, kau bisa merundungnya kalau perlu!"
Kyuhyun yang sebelumnya memainkan simulator arcade balap mobil bersama Changmin lantas melirik dongkol pria bertubuh tinggi itu, rasanya ingin menjahit bibir Changmin untuk diam "Shim, kau benar-benar menggali kuburanmu sendiri!" runtuknya yang hanya ditangkap Changmin.
"Wae?!" ketusnya menatap Kyuhyun ketika tatapannya mulai mengedar "Kenapa kalian malah melihatku seperti itu, eoh?!"
Yoochun mendengus keras "Bisakah kita mengurungnya di tempatmu agar dia jera, Siwon-ah?"
"Rumahku?! Bocah sialan itu akan menghabiskan jatah bulanan kami! Tidak mau!" sergah Siwon keras.
"Bukan itu, bodoh! Kau 'kan sering ke gereja, kurung saja monster itu di sana. Mungkin setelah mendengar banyak khotbah, dia akan terbakar dan tidak lagi bertingkah menyebalkan."
"Sialan kau! Aku tidak mau gerejaku dinodai oleh makhluk terkutuk seperti dirinya," tawa Siwon mengalun kencang, yang mendatangkan tatapan tanya dari dua pasang mata.
Changmin mulai berbisik pada Kyuhyun "Kenapa dia tertawa? Apakah dirinya gila karena kalah taruhan dengan Yoochun?"
Kyuhyun hanya mengedikan bahu tak peduli, bahkan matanya masih fokus pada layar dengan kedua tangan yang mencengkram tenang kemudi "Mungkin baru saja mendapatkan kemarahan ilahi," timpalnya singkat berikut sudut bibirnya terangkat tajam "You lose, Shim!"
Mendengar hal itu lantas Changmin kembali melihat kendaraan yang tengah dimainkannya dan telah terganti oleh kata-kata laknat yang selama ini dihindarinya "Sh*it! Jangan minta apapun dariku, Cho!"
"Hey! Siapa yang memulai taruhan sebelumnya?" Kyuhyun bangkit dari duduknya dan mulai berdiri dengan raut penuh arti yang mengerikan "Berikan mobilmu kepadaku selama sebulan kedepan, Shim!"
"T-tapi... harabeoji akan-"
"Tidak mau tahu! Kemarikan kuncinya, Sungmin sudah menungguku." Kyuhyun merebut begitu saja kunci dari tangan Changmin, "Inilah akibatnya jika kau terus menyombongkan mobilmu, jangan lupa jika aku baru mendapatkan lisensi mengemudi dua hari lalu~"
Mata Changmin terbelalak, mengingat betapa mengerikannya Kyuhyun dalam mengemudikan mobil pekan lalu bahkan menubruk sebuah stan di pinggir jalan meski tidak sampai memakan korban. Membayangkan mobilnya akan hancur membuat nyawa Changmin seolah tertarik paksa.
"Huhuhu... harabeoji, maafkan cucu tampanmu ini yang malah menyerahkan mobil hebat itu kepada bocah setan." ratapnya dengan kedua tangan yang tertaut, masih tidak ingin membayangkan mobil pengeluaran brand ternama Eropa yang bahkan membutuhkan waktu lama untuk didapatkannya, dimana Changmin merengek kepada kakek Shim akan hancur tak lama lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blossom
FanfictionDalam sebuah drama, kisah seorang pria kaya raya yang mencintai wanita miskin dan lugu hingga rela melakukan apapun untuk mendapatkan sang wanita. Namun pada kenyataannya tidaklah seperti itu. Sang pria kaya raya bisa saja mencintai seorang wanita...