Semalaman tidak bisa tidur membuat badan Gilbar pegal-pegal, terlebih ia tidur di atas meja dengan posisi membungkuk. Tapi ada hal yang membuatnya tetap semangat bangun dan berangkat pagi ke kampus, meskipun jadwal kuliahnya siang. Ya! Apalagi kalau bukan untuk bertemu Zahira.
Setelah selesai salat duha. Gilbar sengaja berlama-lama memakai sepatunya, berharap Zahira datang untuk salat juga. Tapi hampir setengah jam menunggu, dari semua mahasiswa yang datang salat dan menyapanya, tak ada Zahira di antara mereka. Sampai dari kejauhan ia melihat dua orang perempuan, mahasiswi baru yang ia kenal.
Buru-buru Gilbar memakai sepatunya agar terkesan saat tidak sengaja berpapasan.
"Assalamualaikum, Pak." Sapa Nina sambil mengangguk sekali.
"Waalaikumsalam. Loh Nina sama Maria tumben cuma berdua?" Tanya Gilbar basa-basi. Lebih tepatnya modus.
"Haa...Bapak Dosen cari Kaka Zaa?" Tembak Maria.
Apa terlihat sekali kalau Gilbar mencari Zahira? Pikir Gilbar.
"Hmm..ya tumben aja kalian cuma berdua, biasanya kan sepaket sama Zahira." Ujar Gilbar, berharap tidak mencurigakan.
"Aaa.. Bapak Dosen rindu ke Ka Zaa, kan?" Tuding Maria. Nina dengan cepat menurunkan telunjuk Maria. "Heh! Nggak sopan!" Peringat Nina.
"Hee,, ya maaf." Ujar Maria. "Maafkan saya ya Bapak Dosen." Ujar Maria lagi tertuju pada Gilbar.
"Oh iya ngga apa-apa, saya cuma nanya kok." Balas Gilbar.
"Zahira belum dateng, Pak. Dia juga lagi berhalangan jadi ngga salat." Jelas Nina.
"Oh. Kalian mau salat duha, kan?" Tanya Gilbar menunjuk Nina dan Maria satu per satu.
"Kaka Nina saja, Pak. Saya tidak." Terang Maria.
"Iya, begitu maksud saya. Ya sudah, saya pamit dulu, Assalamualaikum." Pamit Gilbar.
Setelah Gilbar pergi, Nina dan Maria masih terdiam di tempatnya.
"Kalau aku yang ngga ada, apa pak Gilbar bakal nanyain juga?" Gumam Nina.
"Apa, Ka Nina?" Maria kurang jelas mendengar.
Nina tersentak. "Ah apa? ngga kok aku mau salat dulu, kamu nunggu di sini?""Ya seperti biasa."
Nina menuju masjid untuk salat duha.
🚲🚲🚲
"Ya gitu metang-mentang udah jadi asisten dosen diajak ke perpustakaan ngga mau!"
"Yo piye neh, wes pinter o."¹
"Namanya juga berguru langsung sama gudang ilmu."
Itulah beberapa sindiran yang Gilbar terima beberapa waktu lalu dari beberapa rekan belajarnya. Begitulah hidup ada yang suka, dan ada yang tidak suka mungkin karena iri. Tapi Gilbar menanggapinya positif saja, memang sudah lama sekali ia tidak berkunjung ke perpustakaan mewah itu. Rindu juga.
Walaupun pikirannya tidak sepenuhnya terfokus pada buku yang ia baca. Sebagian besar pikirannya justru sedang memikirkan kekonyolannya tadi. Kenapa ia bisa punya niat sampingan salat duha selain Lillah—menunggu seorang gadis. Tapi seakan Allah SWT memang tidak pernah rela diduakan, penantiannya terhadap manusia yang ia tunggu pun tak sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
mencarimu lewat ISTIKHARAH menemukanmu dalam DHUHA (SEASON1)
General Fiction" Ceritanya bagus tapi gilbarx itu lo bikin gemes gk gentle banget " @bundaqobil " Bagus banget... Di setiap bab pasti ada ilmu yg tertera di dalamnya😍😍😍 " @LulukKurniawan03 " Bagus kok aku suka. Cara penyampaian dan penulisannya jg bagus. Aku bi...