sejarah

10.5K 342 7
                                    

Gilbar Muji Ibrahim. Nama depannya mengingatkan kita pada tempat berlabuhnya kapal perang dari Afrika yang dipimpin oleh Thariq Bin Ziyad, panglima muslim  yang mengantarkan Islam berjaya 800 tahun di tanah Eropa, Andalusia, yang sekarang berada di daratan Spanyol dan Portugal

Tempat itu bernama selat Jabal Thoriq, yang memisahkan samudera Atlantik dengan laut tengah, dunia barat menyebutnya selat Gibraltar.

Sejarah panjang namanya juga-lah yang mengantarkan Gilbar menyukai mata pelajaran sejarah sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar hingga kuliah, Pascasarjana, dan kini ia menjadi asisten dosen di Fakultas Ilmu Budaya jurusan  Sejarah di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tempatnya menimba ilmu. Dengan ilmunya itu,  ia juga menjadi salah satu kurator di berbagai museum daerah dan beberapa kali turut dalam sebuah penelitian.

Soal populer jangan ditanya. Pendidikan tinggi, prestasi luar biasa, tampang jauh dari kata biasa, sudah barang tentu ia jadi idola kampus. Penampilannya biarpun sederhana, namun tetap necis dengan potongan rambut belah pinggir yang selalu tersisir rapi, dan wajah bersih berseri menjadikan ketampanan Gilbar paripurna tanpa harus permak sana-sini. 

Akun Instagram-nya telah mencapai 1 juta pengikut.  Bisa dipastikan 80% di antaranya adalah perempuan.

Selain menjadi asisten dosen,   Gilbar juga berprofesi sebagai selebgram. Ia kerap menjadi endorseman dan model berbagai produk seperti : kendaraan, makan ringan dan pakaian. Walaupun begitu, gemerlapnya dunia tidak membuat Gilbar silau, dia tetap pemuda muslim yang taat beribadah wajib maupun sunah.

Namun menurut Islam, belum lengkap iman seseorang jika ia belum mencintai sesamanya alias menikah.¹

Di umurnya yang menginjak 25 tahun, Gilbar belum juga menikah, bahkan tanda-tanda punya kekasih pun juga tidak ada. Sebenarnya banyak, bahkan jauh lebih banyak dan lebih tua dari umurnya yang juga masih bujang dan perawan.
Desakan pertanyaan "kapan menikah?" Adalah akibat dari Lukman adiknya yang beberapa bulan lalu menikah dan kini sedang mengadakan acara syukuran empat bulan kehamilan istrinya.

"Kapan nyusul adekmu, Le?" Tanya Rani ibunya, sambil menunjuk Luqman yang sedang mencium mesra perut Mutia, istrinya yang mulai buncit.

Pertanyaan yang sama untuk kesekian kalinya dari sang ibu. Dan jawabannya pun juga selalu sama.

"Mengke nggeh, Buk, nak sampun temu jodone.²" Ia tidak bisa memikirkan jawaban lain karena memang itu kenyataanya.

Beberapa hari kemudian, Rani memanggilnya untuk menunjukkan foto wanita-wanita cantik anak kenalannya dengan memuji mereka satu per satu.

"Yang ini namanya Nabila, lulusan Unversitas Indonesia jurusan kedokteran. Cantik, pinter lagi." Tutur Rani sambil mengangkat foto seorang gadis rambut panjang bergelombang mengenakan jas putih khas pakaian dokter dan selanjutnya perempuan-perempuan lintas profesi lain seperti: Guru, Pramugari, Perawat, bahkan Atlet Renang yang Gilbar bahkan tidak kuat memandangnya. Tidak ada yang menarik perhatian Gilbar, tepatnya ia tidak tertarik membicarakan apapun yang terkait pernikahan dengan ibunya ini sejak awal.

"Iya, Buk, nanti Gilbar istikharah dulu." Janjinya.

"Weehh.. kamu bingung milih siapa sama siapa,Le?" Todong Rani antusias.

"Istikharah gak mesti bimbang di antara dua pilihan, Buk. Cari solusi juga boleh istikharah." Tandasnya.

Ada raut kekesalan di wajah Rani mendengar jawaban putra sulungnya itu. Hanya gumaman "Yo wis lah.³" Yang terlontar dari mulutnya.
Gilbar turut merasa bersalah telah memberikan jawaban yang membuat ibunya jadi kecewa, tapi dia akan merasa lebih bersalah lagi jika harus berbohong atau memberi harapan palsu ke ibunya.

______________________________________
¹   : “Tidak sempurna iman seseorang hingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri” (HR Bukhari Muslim)

² : nanti ya, buk. Kalau udah ketemu sama jodohnya

³ : yaudahlah

mencarimu lewat ISTIKHARAH menemukanmu dalam DHUHA (SEASON1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang