9

381 21 0
                                    

Deringan jam memekakan telinga di samping sosok yang tengah terlelap disebuah ranjang mewah berwarna putih.
Tanganya terulur dari dalam selimut yang membelit seluruh tubuhnya meraih jam tersebut dan membantingnya.
Kemudian ia raba-raba sebelah samping tempat tidurnya yang kosong.
Tersentak ia terlonjak langsung duduk menyibak selimut.
Cukup lama ia mencerna sesuatu yang terjadi hingga sebuah kenyataan menampar keras wajahnya.
"Shiiiit....!!!" Umpat sosok tersebut yang ternyata Naga.
"Astaga..mimpi macam apa itu.." Naga menjatuhkan kembali tubuhnya kerajang.
Ia pijit pangkal hidungnya yang berkedut..
"Kau membuatku gila sayang." Gumam Naga memejamkan mata.
Dering ponsel menyadarkan Naga.
"Yha." Sapa Naga.
''...."
"Baiklah" Naga memutus sambungan telpon.
Setelah itu Naga beranjak ke kamar mandi.

---x---

Siang ini Azz dengan aura kelam duduk di sebuah sofa lembut berbulu yang sangat nyaman.
Beberapa kali ia mengumpat.
Hanya dengan menggunakan hotpants dan tanktop Azz menyandarkan punggungnya.
"No...nona.. Anda harus segera bersiap.." Kata seorang pelayan muda.
Namun respon Azz hanya diam.
"Azz..gue yakin. Loe akan cantik menggunkan gaun ini." Kata seorang gadis yang terlihat cantik dengan gaun baby pinknya.
"Keluar!!" Azz masih memejamkan mata.
"Tapi---" Ucapan si gadis babypink terpotong.
"Aku udah bilang ga suka pake kaya gituan. Kembaliin baju-baju aku..!!" Murka Azz.
Keduanya kicep.
"Ehm.." Deheman seorang menghentikan ketegangan ruangan tersebut.
"Kak Naga.." Nola, si gadia babypink sumringah.
"Kenapa?" Naga menghampiri Azz.
"Azz gamau pake gaun ini. Padahal acaranya udah mau dimulai." Terang Nasa.
"Itu acara kamu. Ga ada sangkut pautnya ama aku." Azz menatap Nola dingin.
"Kaaak...." Nola berkaca-kaca.
"Keluar dulu Nola!!" Perintah Naga tanpa menoleh Nola.
Tak ayal Nola langsung keluar.
"Bibi juga!" Tambah Naga.
Bibi pelayan juga keluar.
Hanya tinggal Azz dan Naga  yang sudah berpakaian rapi.
Cukup lama Naga memandang Azz.
"Aku ga mau keluar. Aku gamau ikut kamu..!" Azz mengalihkan pandangan.
Naga menghela nafas pelan. Ia mendekat Azz yang memasang wajah datar.
"Apa karena diluar ada keluarga kamu?" Tebak Naga.
Azz melirik Naga jengkel.
"Aku ga biasa bahkan ga pernah pake gaun. Jadi daripada mempermalukan diri aku sendiri dan kamu terutama. Mending aku di sini aja." Azz melipat tangan di depan dada.
"Sayang. Kamu akan cantik pake gaun apapun itu" Naga menyelipkan anak rambut Azz di belakang telinga.
"Kamu ngajak perang?" Azz menepis tangan Naga.
Naga hanya terkekeh.
"15 menit. Buruan ganti. Klien aku dari amerika jauh-jauh hanya karena kemaren aku ga jadi terbang kesana." Naga melihat jam tangan di pergelangan tanganya.
"Salah sendiri ga jadi kesana!" Azz mencibir.
"Heyy....siapa yang buat aku ga jadi berangkat.?!!" Naga melingkarkan lengan kokohnya di pinggang Azz. Ingatanya kembali saat akan ke amerika da mimpi gilanya dengan Azz. Gara-gara frustasi, seharian marah-marah. Ia censel semua pertemuan hari itu.
"Aga..lepasin..!" Azz berontak.
"Pake gaunya.terus turun ama aku.!" Naga menngecup bibir  Azz sekilas.
"Ga mau..!!!" Azz melotot.
"Mau aku perawanin sekarang.!" Ancam Naga.
"Sinting.." Azz ketus.
"Ato mau aku telanjangin sekarang.." Naga dengan sigap menangkap pergelangan tangan Azz dengan satu tangan dan mencoba melepas resleting celana Azz.
"Kampret..jangan macem-macem...iyha oke...oke..aku pake gaunya." Putus Azz.
"Pinter." Naga tersenyum kemenangan.
"Aku tunggu..cepat ganti!!" Naga menyerahkan sebuah gaun putih yang terlihat manis.

cepat ganti!!" Naga menyerahkan sebuah gaun putih yang terlihat manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AzzashyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang