23

374 23 10
                                    

Gedung pencakar langit yang terlihat mewah dan elegan terlihat begitu hiruk pikuk di siang ini.
Seorang lelaki berjas hitam tergesa meneuju valet dengan hp yang senantiasa menempel di sisi telinganya.
"Atur ulang jadwal 1 minggu kedepan. Setelah beres tolong ke tempat Azz sayang. Supir akan menjemput mu. Love you.." Tim mengakhiri panggilan.
Setelah sedikit memberi intruksi kepada asisten nya, Tim segera berlalu mengendarai mobilnya seorang diri.
"Astaga. Berapa lama aku tk menjumpai setan cilik itu. Kenapa sekarang malah seperti ini." Tim menambah kecepatan mobil.

----x-----

"Siang sayang. Lama tak jumpa sepertinya membuatmu tambah imut." Pak Lee menghampiri Azz yang berdiri mematung.

"Ayah disini?" Tanya Azz.

"Untuk menjemput setan kecil ayah." Pak Lee mengusap bekas lebam di pelipis Azz.

"Sepertinya kamu harus di beri sedikit pelajaran tata krama." Kata Pak Lee.

"Hm.." Azz beranjak menuju ranjang dan duduk dengan tenang.

"Cucu Cleo. Lama tak mendengar kemunculan mu di hadapan publik." Pak Lee mengalihkan atensinya,menatap Zerga.

"Halo Mr.Jaguar.." Zerga sedikit membungkuk pada pak Lee.

"Sedikit udara segar. Ternyata tak terlalu buruk" tambah Zerga.

Azz menaikan sebelah alis mengamati interaksi keduanya.

"Sepertinya aku tertinggal suatu hal." Kata Azz membuka suara.

"Bukan suatu yang penting sayang." Zerga mengedipkan sebelah mata pada Azz.

Pak Lee menatap Zerga tajam. Seolah menyampaikan pesan tersirat ketidaksukaan yang jelas.

"Tenang Mr. Jaguar. Aku adalah orang yang bertanggung jawab atas Semua yang terjadi pada Azz." Zerga menenangkan.

"Kau berkata seolah telah terjadi sesuatu pada putriku." Kata Pak Lee.

"Memang telah terjadi sesuatu padanya. Memar, cedera,tapi tak begitu buruk." Zerga menatap Azz yang siap mencabik mulutnya.

"Sepertinya darah klan Cleo juga mengalir pada nadimu anak muda." Ujar Pak Lee tak nyambung.

"Tentu saja. Walau sulit mengakui. Aku masih termasuk salah satunya. Tak dapat dipungkiri juga." Zerga santai.

"Apa yang sedang kalian perdebatkan? Dasar kaum pria." Azz yang jengah segera beranjak menuju dan mengambil hoodi Zerga kemudian memakainya.

"Jangan harap kamu bisa pergi meninggalkan ayah young lady." Kata Pak Lee.

Ia tatap Azz dengan sorot kerinduan yang begitu kentara. Tak dapat dipungkiri bahwasanya kerinduan akan sosok anak yang memiliki kepribadian sedikit pendiam yang merubah keceriaan putri kecilnya sedikit terobati dengan melihat dengan kepala sendiri sosok dihadapanya tanpa kurang suatu apapun, walaupun dibumbui dengan memar dan sayatan benda tajam.

Banyak perubahan yang terjadi pada diri Azz. Sepertinya Azz lebih banyak mengeluarkan ekspresi daripada memendamnya sendiri dalam topeng datar. Setidaknya itu yang Pak Lee tangkap dalam diri Azz saat ini.

Belum sempat Azz menimpali, pintu terbuka menampilkan dua sosok tampan dengan stelan jas mahal membalut tubuh atletis mereka.

Menghela nafas Azz kembali duduk di ranjang.

"My baby Azz.... sweeeeeetyyyy..." teriak seorang cewek menyusul di belakang dua sosok tadi.

Azz mengusap wajah frustasi, tambah lagi makhluk yang akan membuat kepalanya pusing.

AzzashyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang