13

338 18 0
                                    


Teruntuk
adik manis yang paling kakak sayang

....Maafin kakak yha sayang. Kakak harus pergi. Mungkin untuk waktu yang tak bisa di tentukan. Kakak akan selalu mengingat kamu. Ga akan ngelupain kamu.
Maaf kakak ga bisa nemuin kamu secara langsung.
Saat kamu membaca surat dari kakak ,mungkin kakak udah ga ada di negara ini.
Tapi hati dan jiwa kakak hanya slalu ada kamu.
Kamu harus menjadi wanita yang tangguh dan kuat.
Kelak kakak berharap semoga kita dipertemukan, dipersatukan , kakak akan selalu ada di sisi kamu, walau kakak jauh di sini.
Jaga kesehatan yha sayang.
Kakak slalu sayang kamu.
Suatu saat kakak akan kembali ke kamu.

Tersayang...
Kakak paling ganteng..

Di sebuah ruangan luas rumah elit yang lebih cocok di sebut istana itu terselenggara sebuah acara pertunangan bisbis.
Kaum borjuis berkumpul, saling membanggakan, saling memamerkan kekayaan dan pencapaian kesuksesan masing-masing.
Senyum formalitas yang tak sampai mata menjadi pemandangan yang lumrah. Hidangan highclass terhidang di sudut-sudut ruangan.
Dekorasi dari EO papan atas terlihat elegan dan meriah.
Sejauh mata memandang hanya ada kata mewah yang tersaji.
Seorang kakek yang melebihi pertengahan abad tengah menikmati pesta cucu tersayangnya dengan wajah puas.
Tapi hatinya sedikit tersentil kala mengingat sesosok gadis mungil yang menyentuh jiwa iblisnya. Ntah kenapa tiba-tiba wajah datar dari gadis mungil itu begitu menarik perhatianya sejak pertama lihat.
Gadis tomboy yang masih begitu belia, tapi begitu lihai memainkan toya.
Masih begitu jelas betapa tangguhnya ia melumpuhkan lebih dari 10 orang yang dari postur tubuhnya saja merupakan orang-orang pilihan.
Kakek tersebut menghela nafas panjang. 2 tahun bukanlah waktu yang singkat.Tak sedikitpun ia ketahui identitas gadis tersebut. Seolah-olah memang sengaja ditutupi.
"Kakek..." seorang gadis bergaun anggun menghampiri si kakek yang agak tersentak dari lamunanya.
Senyum penuh wibawanya tersungging kala menoleh si gadis.
"Syaloom...kamu begitu cantik malam ini.
Bagaimana? Kamu bahagia?" Si kakek menyesap winenya.
"Aku...tak tahu kek. Aku masih belum bisa mendapatkan hati Naga. Tapi aku begitu mencintainya." Syaloom menatap Naga yang sedang berbincang dengan rekan bisnisnya.
"Hm..anak muda.." si kakeh terkekeh pelan.
"Kakek merestui pertunangan ini bukan?" Syaloom menatap si Kakek.
"Apapun asal Cucu kakeh bahagia." Si kakek masih tersenyum.
Saat hendak membuka mulut suara mc menghentikan ucapan Syaloom.
"Selamat malam. Dan salam sejahtera....." Mc mulai cuap-cuap membuka acara.
Namun lampu yang tiba-tiba mati membuah para tamu undangan sedikit risuh.
Hingga sebuah proyektor menampilkan sebuah video....
Awalnya tamu undangan yang ricuh semakin bisik-bisik...
Si kakek menghela nafas nafas panjang kemudian berbalik. Dengan sigap bodyguard yang ntah sejak kapan berdiri di sampingnya membantunya beranjak dari tempat tersebut.
Dari keremangan, sesosok iblis berwajah malaikat menyunggingkan seringaian mengerikanya. Memancarkan aura pekat yang meremangkan buku kuduk.

----x----

5 motor sport memasuki sebuah sma di suatu kota kecil yang begitu damai dan asri.
Menciptakan kegaduhan di waktu istirahat kedua ini.
Murid-murid yang awalnya sibuk dengan kegiatanya masing-masing kini mendongak menoleh motor-motor yang berhenti di parkiran dewan sekolah tersebut..
"Eh..itu kakak-kakak yang akan ngebimbing persiapan MIUA  itu yha.?" Bisik-bisik mulai terdengar.
"Yang seleksi dari pencak silat, karate,ju jitsu ato apalah itu bukan?" Sela lainya.
"Yha ampun..keren-keren banget."
"Itu ganteng bangeett..."
"Yha Tuhan...yang cewek itu cantik yha.."
"Anak kota itu.."
"Aku jatuh cinta.."
"Itu yang mungil cewek juga kan.?"
"Asli imut.."
"Keliatan dingin..tapi imuuutnya..."
"Astaga cewek mungil itu punya siapa yha."
"Itu si mungil boleh di kantong ga yha.."
Dan bla bla bla...
7 makhluk pembuat onar tersebut masih berdiri di area parkir. Salah satunya sibuk dengan hp yang menempel di telinga kiri.
"Jangan bilang siapa-siapa gue di mana." Katanya kemudian memutus sambungan dan menonaktifkan hp.
"Kenapa?" Dion menghampiri Azz.
"Nope." Singkat Azz.
"Ok..guys...kita tunggu yang laen dulu. Sekalian nanti ke tempat kita buat istirahat." Dion menginterupsi.
7 orang yang terdiri dari 3 cewek dan 4 cowok itu membentuk lingkatan.
"Jadinya, kita beneran nih tidur di sekolahan??" Tanya Chiko.
"Serem amet bang. Gue sering parnoan kalo di sekolahan malem-malem. Mending nyewa hotel aja nyok." Tito menggaruk tengkuknya begidik.
"Kaya banci aja loe Tit." Sela Marimar/markonah.
"Njiir..pemenggalan nama gue yang elit dikit napa makroniii...kalo yang denger kepleset dikira Titit gimana coba" Tito brrkacak pinggang.
'Plak'
"Agh.." Pekik Tito.
"Bacot loe kaya comberan." Ryana menabok bahu Tito dengan seikhlasnya.
"Terus mau di panggil siapa?? Dimas seto? Nike betmen. Ato Selena Gemes?" Marimar mencibir.
"Udah dong. Kaya anak TK aja. Ga malu diliatin tuh" Abi kalem.
"Si Tito mah ga punya malu." Marimar terkekeh.
"Berisik." Azz angkat bicara. Sontak semua diem.
Tak lama beberapa orang menghampiri. Dengan senyum ramah menyambut kedatangan tamu istimewa mereka.
"Selamat datang di SMA 05 bro..." Seorang berkemeja digulung sampai siku menyalami Dion dkk.
"Oh yha..kenalin. Saya Danta selaku kepala sekolah ganteng di sini..Ini ketua osis di sini Leo. Di sebelahnya Yofi dan paling ujung Landra." Danta, pria 30 tahun yang merupakan kepala sekolah tadi memperkenalkan.
Murid sma tadi senyum-senyum rabiyes. Kecuali si ketos.
"Hahahanjirr....kaya ama siapa aja Ta formal amet." kekeh Dion. Danta tersenyum.
"Ok. Ini bawaan gue." Dion menatap anak-anaknya.
"Yang mutu dikit dong. Masa bawaan.. Kaya karung beras aja" Dumel Marimar.
Tak ayal Danta terkekeh ringan.
"Hehehe...canda... Kenalin, gue Redion, panggil aja Dion. Terus ini Tito. Chiko. Abi. Yang cewek itu Markonah tapi biasanya dipanggil Marimar. Yang di sebelahnya Ryana...terus...." Dion menoleh mencari satu sosok yang hilang dari kerumunan.
"Si bontot mana ini?" Dion celigukan mencari Azz tapi tak ada di mana-mana.
"Perasaan tadi di sini deh" Ryana ikutan bingung.
"Ck..biarin aja lah. Nanti juga muncul. Namanya Azzashy.. Cukup panggil Azz. Sebelumnya maap karena orangnya ga tau kemana!" Dion mrenges.
"Hehhee...mungkin ke toilet." Danta terkekeh.
"Nah kebetulan itu mobilnya udah dateng. Yuk sekalian gue tunjukin tempat istirahat kalian." Kata Danta kala sebuah Alpard putih berhenti di hadapan mereka.
2 orang menurunkan bawaan mereka.
"Darimana Azz?" Tanya Aby kala tiba-tiba Azz berdiri di sampingnya.
Semua menoleh pada Azz yang meminum susu kotaknya.
"Kantin." Jawab Azz singkat.
"Nah..ini bocah kesayangan gue muncul juga.
Ga sopan amat yha. Belon kenalan udah ngacir." Dion mengacak surai Azz.
Azz hanya mendelik tak suka.
"Ini Azz. Si imut..si cantik.. Si sexy..si jenius gue. Tapi ati-ati. Jangan ketipu ama tampangnya, kalo udah di arena..bheeee.. Setan mah takut ama dia" Dion kembali mengacak surai Azz yang makin berantakan.
"Hai Azz. Gue Danta selaku kepala sekolah di sini. Ini ketos Leo. Itu Yofi dan Landra. " Danta ramah. Tatapanya tak teralih dari sosok mempesona di hadapanya.
"Hai.." Sapa Landra dan Yofi barengan.
Azz hanya mengangguk.
"Den..ini di bawa kemana yha?" si sopir menginterupsi
" oh iyha. Mari ikuti saya." Danta tersentak dari lamunanya.
Kemudian semua bergegas mrngambil ransel masing-masing. Dan mengikuti Langkah Danta.
"Neng Azz biar bapak aja yang bawain tasnya." kata seorang yang menyetir mobil tadi
"Ga usah pak. Azz bisa kok." tolak Azz halus.
"Gpp.. Neng bawa yang di gendong aja itu" si bapak menggendong ransel Azz yang lumayan besar.
"Makasih pak" Azz berjalan di sisi si Bapak.
" inget yha pak. Jangan bilang siapa-siapa kalo Azz disini. Apa lagi  si kunyuk Tim" Kata Azz.
"Siyaaap Neng." Si bapak mengacungkan jempol.
"Nanti kalo semisal Azz belum kasih kabar buat jemput, bapak ga usah ngehubungin Azz dulu." pesan Azz lagi.
"Wokey lah pokoknya kalo ama bapak" si bapak tertawa renyah.
Obrolan keduanya tak luput dari lirikan beberapa orang.
Apalagi murid-murid yang berjajar sengaja ingin melihat tampang-tampang kelebihan Aura itu.
Tak jarang pula bisik-bisikan yang mengelu-elukan mereka. Terutama Azz yang hari ini terlihat unyu tak nampak sedikitpun tampang seorang yang suka berbuat kekradan fisik. dengan kaos pendek warna putih. Jeans darkblue..dan sneakers putih. Dengan jaket tersampir di pinggang.l, dia terlihat begitu menggemaskan.

AzzashyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang