Part 16

2.6K 320 9
                                    

Author Pov

Iqbaal tersenyum kecil membayangkan bagaimana ekspresi (Nama kamu) saat ini. Mungkin adik kelasnya itu sedang berguling-guling karena kegirangan atau sedang menahan senyum karena malu, entahlah Iqbaal juga gak tau.

Line:

(Nama Kamu): Iya pasti disalamin, oh iya gue titip rindu dong buat Teteh dokter gigi yang cantik,

Baru saja ia tersenyum, kini Iqbaal sudah bersiap menyemburkan tawa. Dia merasa senang tidak tau karena alasan apa.

IqbaalR: Sama adeknya gak nih?

Menggoda (Nama kamu) sepertinya akan menjadi rutinitas barunya kali ini. Untuk pertama kalinya Iqbaal tidak menyalahkan Rafto karena meminta nomor gadis itu.

ZidnyL: Le, kamu serius gak sih sama aku? Atau cuma status doang? Sayang gak sih sama aku? Aku tuh kayak pacaran sama orang lain tau gak! Masa ya, kamu pacarku tapi kok aku lebih sering ngantin bareng temen-temen kamu?

Ah... Iqbaal hampir melupakan kalau sedari tadi ia juga sedang berselisih tegang dengan Zidny. Tadi waktu dia baru tiba di rumah, Zidny menelpon dan menyuruhnya untuk membuka roomchat mereka. Iqbaal menurut saja, di chat Zidny mengirim sebuah gambar Teh Ody, ia, dan (Nama kamu) yang entah pacarnya itu dapat dari mana.

Apa Iqbaal sudah pernah bilang? Kalau perasaannya dengan Zidny berada di ambang batas? Disaat seperti ini, ia merasa tak ingin diganggu Zidny tapi disaat Iqbaal  bertemu Zidny, ia seperti jatuh cinta kembali pada gadis keturunan Belanda itu.

IqbaalR: Zid, kalau gue gak serius kok gue tahan?

ZidnyL: Kamukan dulu bilang, tahan sama aku karena malu pacaran cuma sehari doang. Sayang....

IqbaalR: Yaudah jalanin aja dulu. Gak usah mikirin kata-kata gue

ZidnyL: Tapikan.. Kamu sayang gak sih sama aku?

Iqbaal mendengus dan menarik nafas dalam-dalam. Ia juga bingung. Dia sayang Zidny? Tapi Iqbaal harus bwrtanggung jawab, dia tidak mau Zidny salah paham terlebih kepada (Nama kamu).

IqbaalR: Zid, gue sayang ama lo

Baru saja Iqbaal ingin mengehembus nafas, ia kembali menahan gas karbon dioksida tersebut di hidung. Dia menatap nanar ponselnya yang menampilkan riwayat pesannya dengan (Nama kamu) dia salah kirim pesan, dan sialnya (Nama kamu) langsung melihat pesan itu.

Kenapa juga chat (Nama kamu) masuk disaat ia dan Zidny sedang memperbaiki masalah?

(Nama kamu): Gak usah. Adeknya jelek sih...😝

IqbaalR: Zid, gue sayang ama lo
IqbaalR: (Nam..) lo jangan salah paham. Itu naskah drama gue, lagi gue praktekin buat ujian praktek nanti.
IqbaalR: Zidny ngajak bareng latihan makanya gue sebut nama dia. Lo jangan salah paham

Tak ada balasan dari (Nama kamu) hanya ada tanda kalau gadis itu sudah melihat pesan yang Iqbaal kirim. Apa (Nama kamu) sengaja mendiamkan Iqbaal?

Ia mendengus dan gerakan kilat membalas pesan Zidny yang sudah membrondongnya dengan keluhan-keluhan.

Iqbaal sudah tidak ada minat bermain ponsel, kenapa salah mengirim pesan bisa sesakit ini? Dia juga pernah salah mengirim pesan ke Ojan tapi dia tidak pernah semenderita ini.

Sebenarnya dia juga sedikit heran, kenapa pula dia menjelaskan ke (Nama kamu) agar gadis itu tidak perlu salah paham? Itu membuatnya benar-benar hampir gila.

"Ale! Dipanggil bunda," Ody menyembulkan wajahnya di balik pintu. Muka kecilnya menampilkan cengengesan jahil membuat Iqbaal menatap penuh selidik.

"Serius gak nih bukan becanda?"

"Ihh serius lah Le. Turun aja,"

Dengan langkah berat dia meninggalkan kamar mengikuti langkah Ody yang kecil.

Sambil bersenandung sesekali Ody menatap Iqbaal yang seperti digelut oleh awan mendung yang berpetir. Adiknya itu terlihat seperti..........Orang putus cinta.

"Lagi ada masalah ya Le? Gerimis nih?" kekehnya. Iqbaal menatap Ody dengan memelas. Ah.. Kakaknya itu selalu mengerti perasaan dirinya.

"Iya Teh, tapi gak tau nih masalah apa. Cerita gak nih?"

"Eum.. Kalau ceritanya bisa sampe bertahun-tahun gak usah deh Le, keburu tua nanti," canda Ody. Iqbaal terkekeh kecil sembari menyeimbangkan langkahnya dengan Ody.

"Omong-omong, kok bunda manggil gak teriak?"

"Ada Zidny di bawah,"

Iqbaal membulatkan mata tak percaya. Apa yang dilakukan Zidny malam-malam seperti ini di rumahnya?



Haii.. Kalian nyadar gak sih, kalau ceritaku itu makin gak seru kan? Pliss komen ya gaess...

Will Be Fine [Iqbaal Ramadhan]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang