~Hanya satu yang aku minta tetaplah bersama ku jangan pernah pergi lagi seperti dulu~
Renata Calista.A
****
Matahari perlahan mulai naik ke ke atas memancarkan sinar teriknya membuat orang yang berda di luar rumah mengeluh kepanasan termasuk Renata yang sekarang sedang menuju ke mall untuk menonton sesuai janji Dhany kemarin.
"Ihh kok panas banget sih. Kapan sampek ya?" Renata mengelap dahinya yang penuh keringat.
"Jangan ngeluh dong kalau nggak ada matahari kan nanti kiamat." Dhany melingkarkan tangan Renata agar memeluk nya.
"Iya - iya yang calon pak ustadz." Renata memejamkan matanya saat angin berhembus agak kencang.
"Bukan calon pak ustadz tapi calon pacar + imam kamu sayang." Dhany memegang tangan Renata lalu diciumnya penuh kasih.
Deg
Deg
'Ini jantung gue kenapa sih detak nya kenceng banget padahal kan yang jalan motor nya bukan gue kalo Dhany denger gimana kan bisa malu.' batin Renata.
"Kan masih calon belum jadi." Renata menarik tangan nya dari Dhany karena malu.
"Ngode ya kamu." Dhany melirik Renata dari sepion dan melihat rona merah di wajah nya.
"Enggak kok." jujur Renata belum siap menjalin hubungan dengan Dhany lagi entahlah ia merasa jika Dhany masih memiliki rasa cinta walaupun itu hanya secuil untuk mantannya sekaligus mantan sahabat nya.
"Emang ya kamu maunya aku seriusin kapan?". Dhany memang ingin segera meresmikan hubungannya dengan Renata agar Renata seutuhnya menjadi miliknya hanya miliknya ia takut jika Renata dekat dengan cowok dan Dhany tidak bisa melarangnya karena tidak mempunyai hak apapun.
"Hah." Renata melongo dengan apa yang ditanyakan Dhany.
"Enggak jadi." Dhany mematikan mesin motornya.
"Ihh gimana sih." Renata memukul pelan lengan Dhany.
"Mau masuk apa jadi tukang parkir di sini." Dhany melepaskan helmnya Renata.
"Mana ada tungkang parkir secantik aku." Renata terkekeh dengan tangannya mengibaskan rambut lurusnya kebelakang.
"Ada kok buktinya kamu." Dhany memgengam tangan Renata.
"Sejak kapan aku jadi tukang parkir." Renata mengikuti langkah Dhany.
"Sejak kamu markirin hati aku buat singgah di hati kamu." Dhany berhenti melangkah lalu membelai pipi mulus Renata.
"Tuh kan gombal lagi." Renata sebenernya suka dengan Dhany yang tukang gombal biarkan saja di katakan alay tapi memang itu kenyataannya tapi Renata terlalu gengsi untuk mengakui di depan Dhany.
"Kamu kan suka film Dillan otomatis kamu juga suka digambalin kayak Milea biar kamu suka sama aku jadinya ya aku gombalin biar makin klepek - klepek." Sesampai nya di loket Dhany melepaskan tangan Renata.
"Tau ah kamu nyebelin ." Renata kehabisan kata - kata karena yang di ucapkan Dhany memang benar.
"Kita nonton film apa?."
"Apa aja tapi jangan film hantu aku takut."
"Oke kamu tunggu di sini." Dhany tersenyum licik.
Akhirnya Renata memilih untuk duduk dibangku yang disediakan di mall. Renata memperhatikan sekeliling mall begitu ramai lalu pandangannya jatuh pada seseorang yang mengenakan kostum Doraemon itu adalah badut banyak anak kecil yang mengelilinginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hilang Karna Dia [COMPLETED]
RomanceBudayakan follow sebelum membaca🙏 Hancur satu kata itu yang mewakili perasaan Renata sekarang saat melihat kekasihnya menciup kening sahabatnya di depan Renata. Renata tidak menyangka akan melihat kejadian seperti ini. Jika boleh memilih Renata aka...