8. Bukan Balikan Tapi Baikkan

74 8 0
                                    

~ Rasa cemburu itu juga diperlukan karna dengan cemburu kita bisa tau jika kita memang benar-benar menyayangi nya ~

                      ****

Entah mengapa di kepala nya selalu terbayang-bayang kejadian tadi siang. Semakin ingin melupakan tapi justru sebaliknya. Sebenarnya hati nya ingin berpikir positif tapi otak nya berkata lain selalu negatif.

Mungkin ia cemburu. Tapi bukan nya itu wajar. Jika kita menyayangi seseorang kita akan merasakan cemburu jika orang yang kita sayangi berada di dekat orang lain.

Tapi dia hanya tidak menyangka justru sahabat nya sendiri yang ingin merebut orang yang di cintai nya. Tiba-tiba saja dia teringat masalalu bagaimana dia berselingkuh dengan sahabat Renata sendiri bahkan sahabat dari kecil nya.

"Apa mungkin ini yang nama nya karma. Gue dulu pernah ninggalin Renata demi sahabat nya. Apa sekarang tuhan memberi ku karma dengan mengirim Dito untuk mengambil Renata. Agghh... Ini tidak boleh terjadi." Batin nya sesaat kemudian Dhany meninju tembok yang ada di depan nya.

Sebenernya tadi Dhany melihat Dito dan Renata di Cafe. Sebenernya Dhany tidak ingin cemburu dengan Dito tapi mengapa dia tidak memberi tahu nya jika ingin bertemu Renata.

Yang Dhany pikirkan saat ini 'kenapa Dito diem-diem ketemu Renata? Bukankah dia tahu kalau Dhany menyukainya? Apa yang sedang mereka bicara kan tadi? Kenapa Dito tertawa sangat lepas. Apa mereka seakrab itu?'  begitu banyak pertanyaan yang Dhany ingin  tanya kan pada Dito.

                       ****

Hari ini melangkah kan kaki menuju kelas nya dengan sangat gembira. Karna hari ini dia akan memberikan kesempatan pada orang yang masih dicintainya.

Walau pun ia dengan jelas masih mencinyainya dia tetap harus menguji cowok itu. Salah satu nya melihat perjuangan nya nanti setelah ia memberi tahu jawabannya.

"Eh kesambet setan apaan lo senyam-senyum sendiri kayak
orang gak waras." oceh Vera.

"Nganguin orang lagi berkhayal aja lo." jawab Renata mencemberutkan bibir nya menambah kegemasan nya saja.

"Jangan banyak berkhayal karna nanti kalau jatuh sakit." sahut Sasa tangan nya di depan dada membentuk hati lalu di pisah menjadi dua.

"Kan kumat lebay nya." Vera berbicara dengan nada jijik.

"Tau tuh temen lo." balas Renata santai tanpa merasa berdosa.

"Temen lo juga kali." jawab Sasa dan Vera bersamaan.

"Hehehe ih tambah makin sayang deh." Renata memeluk kedua temannya.

"Tuh kan Renata ketularan lebay nya." komentar Vera.

                      ****

Sejak tadi Dhany hanya berdiam diri di kelas tanpa berbicara hingga bel istirahat. Jika ia di ajak berbicara dia akan menjawab seperlunya saja seperti 'iya, hem, nggak' Dito dan Jino pun merasa aneh dengan sahabat nya ini tidak biasanya ia seperti itu.

"Kantin yuk." ajak Dito.

"Ayo cepetan cacing-cacing di perut gue udah minta di isi. I am coming kantin. Cowok the most wanted di Sma Garuda Emas bakalan dateng." sahut Jino tanpa rasa malu nya.

"Lo  the most wanted sekolah ini? Hahaha." Dito tertawa sangat kencang hingga seluruh penguni kelas menatap dengan tatapan 'berhenti ketawa'.

"Eh Iya-iya." Dito menyatukan kedua tangan nya lalu membungkuk seolah-olah meminta maaf.

"Udah puas lo ketawanya." cibir Jino.

Hilang Karna Dia [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang