19. Penganggu

110 4 0
                                    

~Terkadang aku bingung kenapa sifat mu selalu berubah - ubah seperti bunglon. Terkadang membuat ku bahagia dan terkadang sedih. Dan bodohnya aku selalu jatuh ke pesona mu.~

Renata Calista

****

Setelah kejadian saat itu Renata memilih menjauhi Dhany dan sejak saat itu Renata mulai dekat dengan Rafa seperti dulu bahkan Rafa mengantar jemput Renata padahal gadis itu sudah menolak. Banyak yang mengosibkan bahwa Renata dan Dhany putus.

Sejak saat itu pula Sarah selalu menempel dengan Dhany padahal Dhany selalu mengabaikannya dan yang lebih parah lagi saat bel istirahat Sarah selalu menyusul Dhany ke kelas untuk mengajaknya pergi ke kantin.

Terkadang Dito dan Jino hanya bisa geleng - geleng kepala melihat Dhany disiksa mak lampir. Walaupun Sarah sangat cantik bahkan melebihi Renata tapi jika kelakuannya seperti itu banyak cowok ilfeel. Seperti saat ini Sarah sedang menunggu Dhany didepan kelas nya.Walau Renata tidak memperhatikan tapi ia bisa mendengar dengan jelas.

"Ayo ke kantin aku laper." tangan Sarah bergelanyut manja dilengan Dhany.

"Nggak." jawab Dhany masih sama dengan biasanya cuek.

"Ihh kamu nggak kasian ya kalo aku pingsan gara - gara kelaperan." Sarah mengerucutkan bibirnya dengan sok imut tapi dimata Dhany itu menjijikkan.

"Ayo ke kantin gue laper." ucap Renata seraya bangkit dari duduk nya.

Dhany yang melihat Renata keluar untuk ke kantin langsung bangkit dari duduknya. Sarah mengejar Dhany karena ditinggalkan olehnya.

Renata yang sudah sampai di kantin mengedar kan pandangannya untuk mencari seseorang. Dan ia melihat cowok sedang melambaikan tangan kearahnya ia berjalan ke meja itu diikuti Sasa dan Vera.

"Eh Renata udah dateng tumben agak telat biasanya kalo urusan makan nggak pernah telat." ejek David teman Rafa sambil terkekeh.

"Tadi lupa ngerjain PR fisika jadi biasalah nyalin bentar." Renata menyengir kuda "Lo berdua pesen apa biar gue yang pesen." tawar Renata.

"Soto betawi sama es jeruk." ucap Sasa.

"Gue samain." sahut Vera.

Tidak lama kemudian Renata datang dengan nampan yang berada ditangan nya. Lalu ia duduk berhadapan dengan Rafa. Semua fokus untuk mengisi perut mereka hingga terjadi keheningan beberapa saat.

"Kalo makan itu jangan belepotan kayak anak kecil aja." tangan Rafa mengambil tisu yang berada di depannya lalu mengelap sudut bibir Renata.

"Lo kan tinggal beri tahu gue biar gue bersihin sendiri dari pada ngatain gue." Renata mengerucutkan bibirnya.

"Aduh panas banget gue lupa kalo nih kantin nggak ada AC nya." David mengipas - ngipaskan tangannya di depan wajahnya.

"Iya disini juga banyak nyamuk." tangan Sasa menepuk - nepuk diudara seperti menangkap nyamuk.

"Apaan sih kalain." Renata yang merasa yang merasa tersindir akhirnya angkat bicara.

"Emangnya kita ngapain." Vera malah bertanya balik.

"Tau ah."

Dhany dari tadi tidak mendengarkan ocehan kedua temannya dan Sarah yang dilakukannya hanya menatap Renata yang terlihat bahagia. Hatinya seperti teriris melihat Renata tertawa lepas karena cowok lain terlebih lagi jika itu Rafa.

Dhany sebenarnya ingin mengakhiri semua ini dengan meyakinkan bahwa hatinya sungguh - sungguh hanya untuk Renata. Dhany bisa yakin karena jika ia bersama Sarah justru ia merasa risih dan jika melihat Renata dengan cowok lain ia cemburu.

****

Gerbang sekolah saat ini sedang dipenuhi para murid yang sedang berbondong - bondong untuk pulang termasuk Renata. Ia sekarang sedang di parkiran menunggu Rafa. Sudah 10 menit lamanya tapi Rafa belum juga muncul entah apa yang lakukan cowok itu. Renata mendengar ada orang yang sedang berdebat dan Renata sangat mengenali suara itu yaitu suara Dhany dan Sarah.

"Ngapain lo ngikutin gue?" tanya Dhany dengan ketus.

"Aku kan mau pulang sama kamu." jawab Sarah dengan manja.

"Gak." jawab Dhany ketus.

"KAMU KENAPA SIH JAHAT BANGET SAMA AKU. BUKANNYA KAMU CINTA SAMA AKU BAHKAN KAMU RELA TINGGALIN RENATA DEMI AKU." ucap Sarah dengan keras tanpa peduli sekitarnya.

"IYA ITU DULU KARENA GUE BODOH UDAH NYIA - NYIAIN ORANG YANG TULUS SAMA GUE BUKAN KAYAK LO YANG HANYA IRI LIAT SAHABAT LO SENDIRI SENENG." bentak Dhany pada Sarah sebenarnya Dhany itu tidak suka kasar kepada cewek tapi mau bagaimana lagi Sarah sudah keterlaluan.

" A apa maksud kalimat terakhir kamu." Sarah mulai gugup dengan ucapan Dhany barusan.

"Gue udah tau waktu itu gue denger percakapan lo sama temen lo yang namanya Tiara jadi waktu itu gue mutusin lo tanpa alasan dan padahal gue masih sayang sama lo dan gue kasih kesempatan sama lo lagi kemarin tapi lo nggak pernah berubah lo cuma iri sama kebahagiaan Renata." ucap Dhany yang tanpa ia ketahui membuat Renata mematung mendengarkan itu semua padahal Renata sampai sekarang tidak pernah benci pada Sarah ia hanya kecewa jika Sarah meminta maaf pasti ia dengan senang hati akan memaafkan nya.

"Iya gue ngakuin itu dan sekarang gue bener - bener sayang sama lo. Lo pasti nyimpulin kalo gue masih sama seperti dulu gara - gara lo denger gue ngomong sama Mia kan. Itu gue cuma bohong sama dia gue berani sumpah Dhan." Sarah menatap nanar kearah Dhany dengan air mata yang sudah membasahi pipi mulusnya.

"Apa yang bisa bikin gue percaya sama omongan lo." Dhany menatap Sarah jengah karena drama yang dibuat oleh cewek itu.

"Katanya jika cinta itu tulus ia harus merelakan orang yang ia sayangi bahagia meski tidak dengannya. Begitu juga aku, aku akan berusaha ikhlasin kamu buat Renata asal itu bisa bikin kamu bahagia. Aku juga bakal bantuin kamu buat dapetin hati Renata meskipun hati aku sendiri sakit." Dari mata Sarah ada sorot penyesalan saat Dhany lihat tapi tidak ada yang tahu sebenernya kecuali Sarah dan Tuhan.

Tidak apalah Dhany akan coba percaya dengan omongan Sarah kali ini walaupun hatinya menolak. "Ok gue pengang omongan lo. Dan sesuai yang lo bilang tadi lo harus bantuin gue balikan sama Renata."

"Iya gue akan minta maaf dulu sama Renata. Setelah dia maafin gue, gue bakal bantuin lo kok, lo tenang aja gue bakal bantuin apa yang mampu gue lakuin." Sarah tersenyum tipis kearah Dhany.

"Ok sekarang lo masuk gue anter dan lo pikirin gimana caranya gue sama Renata balikan."

"Ok."

Setelah dua remaja itu pergi dengan meninggalkan beberapa kendaraan Renata kepikiran dengan yang Dhany ucapkan.

Apakah dia bohong?.

Apa dia akan memaafkan Sarah yang dulu Ara nya.

Bagaimana jika satu langkah itu akan membuat Renata hancur lagi. Tapi melihat Dhany yang mengucapkan itu dengan yakin hati Renata seakan meleleh. Jujur Renata sangat takut.

Voment😍

Maaf wattpad nya agar eror😕

Hilang Karna Dia [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang