14

29 5 35
                                    

Min Yuzi...............







Hari-hari terasa lebih bermakna ketika ku temukan kelengkapan hidup. Saudara,  keluarga dan cinta.  Walau aku tidak memiliki orang tua,  setidaknya aku memiliki Cloud dan Wonpil.  Mereka berdua adalah malaikat tak bersayapku. Semenjak Cloud mengajakku bersmaa nya,  aku mulai merasakan apa arti hidup yang sebenarnya.  Tidak perduli dengan semua masalahku yang tengah ku pendam ini.  Biar waktu yang akan menjawabnya.  Aku bahkan tidak menginginkan seorang pun tau, biarkan mereka tau dengan sendirinya sehingga aku tidak terlalu repot untuk menjelas kan semuanya. Aku bukan tipe orang yang suka mengumbar privasiku.

" Yuzi. " sapa pria yang sangat ku sayang. Aku tersenyum padanya,  begitu juga dirinya.

"Sudah makan?. " aku mengangguk. Selama ini,  setiap hari yang ku lalui bersamanya membuat ku mengerti,  bagaimana cara menjalani hidup walau pada akhirnya kita semua memang akan mati.  Tapi pilihan mati disaat kamu masih di takdir kan hidup adalah salah.  Karena pada dasarnya kita tidak bisa mengingkari takdir dan janji Tuhan.

"Yuzi,  aku ingin berbicara serius padamu. " ucapnya.  Aku penasaran.  Bersyukur sedang sepi pelanggan.

"Apa?  Katakan saja. "

"Will u marry me?. " apa?  Apa yang dia katakan?  Dia mengajakku menikah dengan suasana seperti ini?  Pria ini sungguh.  Aku tidak bisa mendefinisikan nya lagi.  Terlalu indah untuk di jabarkan.

Dengan airmata yang mengucur,  aku menangguk kan kepala ku.  Hatiku bahagia. Bagaimana mungkin dia bisa secepat ini menempatkan hatinya padaku?  Bahkan aku merasa tidak baik untuknya. Jujur saja,  awal pertemuan aku tidak tertarik pada pria sepertinya.  Aku hanya memperhatikan Jae.  Ya, aku menyukai kak Jae.  Tapi aku sadar,  kak Jae itu bukan lelaki yang mudah menempatkan perasaannya. Jadi ku putuskan untuk tetap berfokus pada tujuan ku.  Yaitu seorang Kim Wonpil.

Dia bukan memang berasal dari keluarga kaya,  sudah hampir 5 kali aku di pertemukan oleh keluarganya.  Dengan kakak perempuan nya yang sangat cantik,  ibunya yang lembut dan ayahnya yang sangat ramah.  Aku seperti memiliki keluarga baru saat respon mereka membuat ku terharu.
Kini,  semua kata-kata Cloud waktu itu membuat ku lebih ingin bertahan hidup.  Jika perlu selamanya,  sampai bumi tidak lagi berputar.

"Hey,  kenapa menangis?. " lelaki ini menghapus air mataku.

"Tidak.  Aku menangis bahagia. " ucapku. Masih sepagi ini,  tapi dia memberikan sinaran hangat yang melebihi matahari.

"Yuzz,, "

Moment kami terinterupsi oleh kedua gadis yang entah mau kemana.

Cloud

Dan

Juan.

Aku menyukainya.  Dan itu mendapat dukungan dari kak Jae.  Aku bersyukur dapat membantu Cloud bertemu dengan cintanya lagi.  Seorang Park Sungjin yang memiliki jiwa yang amat menyenangkan. Sedangkan Juan dan Jae,  kuharap mereka akan segera memperjelas hubungan mereka.  Aku selalu merasa takjub saat Kak Jae memperlakukan Juan dengan sangat baik.  Dari mulai membukakan pintu mobil hingga membuatkannya sarapan.  Bahkan selama aku disini,  kak Jae paling malas membuat sarapan untuk dirinya sendiri.  Ia lebih memilih beli diluar.  Tapi semenjak ada Juan?  Semuanya berbeda.  Dari sifat hingga perhatian.  Semua nya berbeda. Kak Jae juga sering dirumah sekarang.

COLORSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang