Park Jaehyung ........
Senyuman yang tak lekang ini pun turut menghiasi bibir dan langkah ku. Sore ini, sepulang dari kantor, aku berniat menjemput Juan di tempat kerjanya. Memang kantor ku dan tempat kerjanya searah, jadilah ku beranikan diri menawarinya tumpangan. Walau terkesan aku memaksanya untuk memberinya tumpangan.
Tidak jauh dari kantornya, aku melihat seorang wanita tengah di seret-seret oleh lelaki paruh baya. Sialnya, aku mengenal wanita itu. Wanita yang kini tengah berbunga di hatiku dan memberi corak indah pada hati yang sudah lama layu ini.
Yun Juan.
Tapi, siapa pria tua itu?. Apa hubungannya dengan pria itu?. Tanpa membuang waktu, aku segera turun dari mobilku dan menghampiri mereka.
"Stop it!. " mereka semua langsung mengarah padaku. Juan langsung menundukkan wajahnya. Kenapa dengannya? Kulihat lengannya merah dan sedikit membiru akibat ulah tua bangka ini.
"Apa urusan mu?. Jangan ganggu urusan kami. " Ucap pria itu masih dengan menarik lengan Juan. Tapi aku lebih dulu menepisnya dan membawa Juan dalam dekapanku.
"Aku calon suaminya. " bodoh, kenapa aku berbicara seperti ini. Sekarang Juan terlihat terkejut dengan kata-kata ku barusan.
"Cih! Siapa yang akan merestui mu bocah? Aku ini ayahnya. Aku akan menikahkannya pada lelaki kaya raya di Cina. " aku terbelalak kaget. Demi apa? Lelaki ini ayah Juan? Kenapa dia tidak pernah bercerita barang sedikit saja. Tenyata, Juan yang ceria disetiap waktu banyak memendam masalah dan rahasia.
"Kamu menjual anakmu?. Ayah macam apa yang tega menjual putrinya?. " ucap ku sambil membenahi rambut depan Juan yang berantakan. Juan masih terdiam. Kulihat pipi nya masih tersisa jejak air mata. Dia pasti ketakutan. Don't worry Ju, i'm here for you.
"Kamu tidak tau apa-apa. Jadi jangan ikut campur atau aku akan membunuhmu!." ancamnya.
"Jae, biar kan aku pergi. Aku tidak ingin kamu jadi korban hanya karena masalah ku. " suara lirih Juan terdengar begitu menggores hatiku. Suara yang biasanya terdengar ceria, kali ini benar-benar teedengar sangat lirih. Aku tidak kuasa melihatnya dengan keadaan seperti ini.
"Tidak. Aku tidak akan menyerah kan Juan padamu. Jika kamu memang ingin menjual putrimu. Jual padaku. Aku akan memberimu sebanyak yang kamu pinta. Bahkan melebih konglomerat Cina itu. " Jaehyung! Apa kamu akan menyembah pada daddymu lagi?? Tidak, tidak, mulai sekarang aku akan bekerja lebih giat untuk mempebaiki perusahaan. Sehingga Daddy tidak akan pernah mencabut jabatan ku sebagai CEO. Aku akan memberi tua bangka ini uang perusahaan dulu. Ini demi Juan.
" 200 juta dollar. " Ucapnya enteng. Sebenarnya hati ku mencelos mendengar permintaannya. Tapi kujaga reaksi wajah terkejutku agar dia tidak menyepelekan ku.
"Akan ku berikan. Tapi janji jangan pernah ganggu aku atau pun Juan. " sungguh, aku muak dengan pria ini.
"Deal. " ucapnya.
Aku memberikan selembaran kertas chek dengan nominal 200 juta dollar di dalamnya. Secepat kemudian dia pergi.
" Hiks! Hiks! Hiks!. " Juan merosot dari dekapanku hingga terduduk di bawah kakiku.
"Mulai sekarang, terserah padamu. Kamu mau memperbudak ku atau menyiksaku. Terserah. Kamu sudah membeliku bukan? Hiks!. " baru kali ini aku melihat Juan selemah ini. Hati ku seperti dikoyak paksa. Sakit. Atau karena di hati ini telah tertanam namanya? Hingga rasanya nyeri saat melihatnya bercucuran air mata. Tanpa basa basi, ku bawa gadis ini ala bridal dan masuk ke mobil ku.
Ku starter mobilku agar terdapat udara di dalam sini. Dia masih menangis. Ku pandangi wajahnya dan menangkup nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
COLORS
Fanfic'Tolong beri sedikit warna dalam hidup ku, seperti warna matahari saat tenggelam. Agar aku tidak kehilangan diriku dan semua tentang mu. '_ Cloudyra