5

30 7 1
                                    

Park Jaehyung.••••••••

Ku tutup pintu kamar mandi setelah aku selesai dengan ritual mandi ku.  Dengan lilitan handuk di pinggang dan menutupi sebagian pahaku. Bibir ku tak hentinya bersenandung sambil mencari baju yang akan ku kena kan.  Hari ini aku ada janji dengan Sungjin.  Entah apa maksudnya, tapi dia tidak ingin bertemu dengan ku di cafe.  Karna Cloudy mungkin.
Saat aku akan menggenakan underware ku tiba tiba..

Klek!

"AAHHHHHHHH!!!!!!!!!! "

Aku reflek lari ke kamar mandi lagi dan mengecek handuk ku masih melilit atau tidak.  Beruntung handuk ku masih utuh,  tapi tunggu. 

Kemana hilang nya underware ku??

Wajah ku pucat, dan jantung ku berdebar kencang.

Siapa gadis itu?  Kemana semua orang sehingga membiar kan orang lain masuk ke kamar ku sembarang.
Bodoh nya kenapa aku kebiasaan tidak mengunci pintu?  Aku merutuki kebodohan ku.
Samar-samar ku dengar suara Cloudy dan Brian.  Brian memang minta di usir dari penginapan ini,  bisa-bisa nya dia terbahak sedang kan ini salah nya.

"Jae,  apakah underware warna pink ini milikmu?  Tidak kusangka.  Hahahha"
Ya silah kan tertawa.  Silah kan saja,  besok kamu hanya harus memberes kan barang mu dan get out dari sini. Sungguh emosi dan malu bercampur jadi satu. Menit berikutnya,  aku tidak lagi mendengar suara apa-apa.  Perlahan, kubuka pintu kamar mandi dan melihat kondisi.

Sepi.

Aku keluar dan mengambil pakaian ku diatas kasur dengan tergesa.  Aku akan memakai nya di kamar mandi saja.  Lebih aman.
.
.
.
.
.
.
.
Pukul 9 malam aku turun kebawah.  Karena Sungjin bilang dia tiba jam 9. Saat kulihat di dapur masih ada gadis aneh itu bersama Brian, Cloudy serta Wonpil dan Yuzi yang tengah makan.Mau diletakkan kemana wajah tampan ku ini? 

"Jae.  Kamu tidak makan dulu?  Juan memasak untuk kita. " Cloudy menahan lengan ku.

"Juan ternyata pandai masak. " Sambung Wonpil.

Oh,  jadi namanya Juan. Aku bahkan tidak menoleh. Sebenarnya aku lapar karena sejak tadi aku tidak makan apapun. Tapi rasa malu dan gengsiku mengalah kan rasa lapar ku. 

"I'm not hungry. " ucap ku datar sambil melangkah pergi.
.
.
.
.
.
.
.
Sudah sekitar lima menit aku duduk disini.  Tapi Sungjin belum juga menampakkan wujudnya.

"Tsk!  Kemana sebenarnya dia?. " aku berdecak kesal. Kucoba untuk menghubunginya tapi tidak tersambung.

"Sorry i'm late. " pria yang tak lain adalah Sungjin langsung duduk di hadapan ku.

"Tidak perlu basa-basi.  Kenapa tiba-tiba mengajak ku bertemu?. " wajah ku tak kalah serius darinya.

" Bantu aku kembali pada Cloudyra. " suaranya pelan,bahkan nyaris tak terdengar tapi mampu membuat otak ku berasa mendidih 180°.

"Are you crazy boy?.  Kamu bahkan sudah memiliki hubungan dengan Jenny. "

"Tapi aku tidak bisa melupakan Cloudy. " Sungjin membuang nafas kasarnya.
Ku usap wajah ku dengan kedua tangan ku.

COLORSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang