13

26 5 1
                                    

Yun Juan..................


















Setelah kejadian tadi, aku masih bahkan belum bisa percaya bahwa Jae memintaku menjadi istrinya.

Istrinya?

Bahakan tidak pernah ku bayangkan sebelumnya.  Dibalik itu,  ada banyak rasa malu yang tersimpan di dalamnya.  Kenapa Jae justru datang disaat ayahku juga sedang bersama ku?  Kenapa Tuhan begitu berbaik hati padaku?  Sedangkan aku masih belum sanggup untuk membalas semua kebaikan Tuhan yang dikirim melalui seorang Park Jaehyung.

Ceklek!

Semua fikiran ku buyar saat seorang pria yang baru saja terlintas di benakku memasuki kamarku dengan wajah lusuh dan begitu kacau.

Ada apa dengan nya?

"Jae,  kamu baik-baik saja?. " tanyaku saat dirinya duduk disebelahku.  Sesaat kemudian,  dia memelukku.  Sangat erat hingga rasanya aku tidak mampu untuk menghirup oksigen barang sedikit saja.

"Jaee.. "

"Sebentar saja.  Aku butuh dirimu. Hanya sebentar.  Kumohon. " ucapnya dengan suara yang sedikit serak.  Apa dia menangis?  Ku ulurkan tanganku untuk mengusap punggungnya.  Berharap cara itu memberikannya sedikit kenyamanan. Tidak begitu lama,  dia menjauh dari tubuhku.

"Juan.  Boleh aku bertanya padamu?. " tatapan matanya sangat serius.

"Apa?. "

"Sebenernya bagaimana hubunganmu dengan keluargamu?  Hingga ayah mu tega berbuat sedemikan?. "  aku tertunduk malu.  Mungkin sudah saatnya aku harus memberi tahu yang sebenarnya pada pria yang sudah membeli ku.

"Jika belum siap,  tidak apa.  Aku tidak akan memaksanya. " dia mengelus puncak kepalaku.  Tapi kurasanya memang ini saat yang tepat.

Aku tersenyum kepadanya,  kemudian ku tarik nafasku dan membuangnya pelan. 

" Aku, hidup di keluarga yang sederhana.  Dengan seorang ibu yang hanya bekerja di sebuah pabrik minyak dan seorang ayah pemabuk dan penjudi akut. Aku memiliki adik lelaki. Setiap hariku,  selalu mendengar dan melihat ibuku di pukul bahkan nyaris dibunuh oleh si pemabuk itu.  Aku benci dirinya. Saat itu, ibuku dan adikku di gadaikan entah kemana,  dan aku di bawa ke Cina dan dijual pada seorang lelaki tua.  Hingga saat ini,  aku bahkan tidak pernah berhubungan dengan ibu dan adikku.  Entah dimana mereka.  Aku hanya berdoa.  Jika mereka masih hidup,  semoga kesehatan selalu bersama mereka.  Aku ini wanita kotor,  di Cina aku bahkan nyaris di jadikan wanita malam.  Tapi aku mencoba untuk lepas dari derita itu.  Hari demi hari penuh penyiksaan, aku berniat mengakhiri semuanya.  Ketika ada seorang pelanggan yang meninggal kan dompet nya.  Aku mengambil semua uang di dompet itu dan pergi ke Korea.  Ku fikir Korea adalah negara yang aman.  Jadi kuputuskan untuk mencari pekerjaan disini.  Ketika itu,  aku baru ingat jika Cloudyra juga pernah bercerita memiliki rumah di Korea. Saat itu juga aku menghubungi Cloudyra.  Berharap jiwa nya masih smaa sperti saat kami masih satu sekolah.  Cloudyra adalah gadis baik,  bahkan rendah hati. Itulah kenapa tanpa rasa sungkan aku meminta bantuannya. Hingga akhirnya aku berakhir disini. "  aku tersenyum di akhir kalimat ku.  Sedang kan Jae sangat serius mendengarkan ceritaku.

"Jae,  jadi sekarang setelah kamu tau semua tentang hidupku.  Kamu boleh mengubah semua cara pandang mu terhadapku.  Kamu boleh menarik semua kata-kata cinta mu padaku. "

COLORSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang