Jika detik ini, tuhan mengatakan akan segera mengabulkan harapan, aku ingin meminta menjadi amnesia, tapi hanya untuk tentang kita, tentang keterlukaan yang semakin hari membuat gaduh seisi hati.
Aku ingin kita biasa saja seperti sebelum luka kuketahui keberadaannya. Aku sudah berusaha pergi, berusaha menutup rapat pintu hati, tapi justru semakin memaksa diri, dadaku terasa sesak dan perih.
Memori dengan tenang tersenyum dalam angan, memunculkan apa-apa yang orang notabene-kan itu adalah kenangan. Aku belum bisa percaya apalagi menerima kalau semua akan menjelma sesakit ini setelah perjalanan panjang yang kita lalui di bumi, penuh hahahihi dan jauh dari harapan tuk saling pergi.
—Maesyuroh
KAMU SEDANG MEMBACA
Sedetik Bersama Luka (SUDAH TERBIT)
PoetrySUDAH TERBIT DAN BISA DI PESAN! Judul : Sedetik Bersama Luka Penulis : Maesyuroh (IG @maesyuroh11) Penerbit : Azizah Publishing Harga : Rp70.000,- Halaman : 100+ hlm Cetakan : Juni 2020 Untuk order bisa langsung hubungi penerb...