Sekarang, aku masih belum bisa menerima pagiku bahkan hari-hariku. Setiap pagi, kusempatkan menatap ponselku berharap kau akan dengan rutinitasmu, menawarkan kopi padaku. Nyatanya sekarang aku dan kau memang sudah bukan lagi kita.
Rutinitas itu hilang dan membekas dengan begitu jelasnya. Sesak rasanya dipaksa melupamu apalagi setelah sadar kita memang tak lagi bersatu.
Lantas sekarang bagaimana caranya aku menyuarakan rindu?
Ya, dengan menahan hati dan jariku untuk tidak mengirim pesan singkat bahwa aku ingin bertemu. Itu saja. Selebihnya, barangkali adalah air mata.— Maesyuroh
KAMU SEDANG MEMBACA
Sedetik Bersama Luka (SUDAH TERBIT)
PuisiSUDAH TERBIT DAN BISA DI PESAN! Judul : Sedetik Bersama Luka Penulis : Maesyuroh (IG @maesyuroh11) Penerbit : Azizah Publishing Harga : Rp70.000,- Halaman : 100+ hlm Cetakan : Juni 2020 Untuk order bisa langsung hubungi penerb...