Sadar

319 14 0
                                    

Kau pernah bersikeras menunggu kabar darinya, meluangkan waktu untuknya, bahkan kau berusaha mendengar kelu kesahnya padahal sebenarnya kau sendiri tengah merasa lelah. Namun karena kau sudah merasa begitu mencintainya, kau rela membuatnya agar merasa bahagia walau sebenarnya dia meresponmu tak seperti kau meresponnya.

Kini, pelan-pelan kau merasa dia tak menghargaimu. Perlahan kecewa pun memburu dan akhirnya kau sadar, bahwa dia bukanlah yang terbaik seperti yang selama ini kau harapkan. Kau menjauh dan berjanji akan segera melupakannya. Tapi semakin kau berusaha melakukannya, justru sesak yang kau rasa.

— Maesyuroh

Sedetik Bersama Luka (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang