Jika memang hakikat mencintai tidaklah harus saling memiliki, mungkin aku akan sanggup jika melihatmu bahagia, namun apakah aku akan sanggup jika alasan di balik bahagiamu bukanlah aku?
Kita sering bertemu bahkan sesekali terlibat pembicaraan berdua. Aku menatapmu dengan rasa yang tak biasa, kamu menatapku layaknya teman biasa. Senang sekali mendengarmu berbicara, bahkan aku bisa betah berlama-lama dan hanyut bersama damai suaramu.
Kamu adalah candu, candu yang bisa membuatku tersenyum tanpa berhenti, candu yang bisa kapan saja membuatku tiba-tiba terdiam menanyakanmu pada malam, merayakan perasaan yang semakin hari semakin berbunga ini.
Duh gusti, aku mengerti bahwasanya berharap haruslah pada porsinya, namun mengapa melihatnya ingin rasanya berlama-lama dan perasaanku padanya tidak bisa biasa saja?
Entah nantinya akan bersama atau tidak, mencintaimu barangkali sudah menjadi bagian dari hidupku.—Maesyuroh
KAMU SEDANG MEMBACA
Sedetik Bersama Luka (SUDAH TERBIT)
PuisiSUDAH TERBIT DAN BISA DI PESAN! Judul : Sedetik Bersama Luka Penulis : Maesyuroh (IG @maesyuroh11) Penerbit : Azizah Publishing Harga : Rp70.000,- Halaman : 100+ hlm Cetakan : Juni 2020 Untuk order bisa langsung hubungi penerb...