Selepas Kepergianmu

566 27 0
                                    

Sesekali aku juga butuh menyepi, meluapkan segala emosi yang kian hari tak bisa diterima oleh hati. Selepas kepergianmu, kesibukanku adalah mengurung diri. Tak jarang semesta melihatku dengan iba, segala luka yang menghujam di dada nyatanya mampu merusak segalanya.

Barangkali memang aku yang terlalu banyak berharap dengan hubungan ini, sampai-sampai lupa dengan siapa seharusnya seorang hamba menaruh segala asa.

Sempat berpikir ingin mengakhiri hidup, sulit sekali menerima kenyataan bahwa segalanya sudah berakhir sedemikian merapuhkan. Tapi aku juga tak boleh egois, masih ada mereka yang menginginkanku untuk tetap optimis menjalani hari-hariku yang entah akan seperti apa itu.

—Maesyuroh

Sedetik Bersama Luka (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang