Pantaskah Mencemaskan?

283 16 6
                                    

Kau sudah tahu bahwa ia hanya hadir untuk sementara singgah, tapi hatimu terus membantah. Kau menginginkannya menjadi pelengkap harimu. Hatimu terus menerus meneriakinya agar kalian bisa selalu berbagi apapun ceritanya. Kau sudah merasa nyaman dan mengharapkan kalian bisa lebih dari sekadar teman.

Waktumu terasa hambar apabila kabar darinya tak kunjung kau dengar, kau akan gelisah dan menuduh dirimu punya salah, padahal mungkin dia tengah banyak kesibukan yang membuat harinya terasa lelah. Kau berusaha menghubunginya tapi balasan tak kunjung kau dapatkan. Sehari dua hari kau benar dalam perasaan yang tidak keruan, antara mencemaskannya atau berpikir dan sadar, kau bukanlah siapa-siapanya.

Pantaskah mencemaskan?

— Maesyuroh

Sedetik Bersama Luka (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang