BAGIAN 04

159K 12.5K 295
                                    

Haiiii❤❤

Jumpa lagi😂😂
Jangan lupa tinggalkan komentar yaa❤

Vote sebelum membaca.

Maaf telat update, soalnya lagi sakit😭






- BIG BOSS -

NORMAL POV




(FLASHBACK)

Xenata tersenyum didepan cermin. Ia menatap pantulan dirinya sembari mencari dimana letak penampilannya yang kurang. Ia harus tampil sempurna. Kekasihnya meminta Ia untuk jalan bersama hari ini.

Demi apapun, Xenata sangat bahagia. Pasalnya, kekasihnya itu cenderung orang yang pasif. Jarang sekali memulai sesuatu lebih dahulu.

Xenata mengangguk. Ia sudah puas dengan penampilannya. Ia melirik jam tangan. Ketika melihat arah jarum jam tersebut Xenata mengumpat pelan. Dia hampir terlambat.

Xenata menendang-nendang batu yang ada di dekat kedua kakinya. Ia menunduk lesuh, sudah lewat setengah jam dari waktu yang mereka rencanakan. Namun, kekasihnya belum juga menemui dirinya. Ia mencoba menghubungi kekasihnya. Tetapi, tak ada balasan apapun. Telponnya juga tak diterima.

Ia menatap sekeliling taman tempatnya duduk. Hatinya terasa semakin sedih. Semua orang ditaman ini tak ada yang seorang diri sepertinya.

Xenata mendongkak, Ia terkejut. Kekasihnya menemuinya. Xenata tersenyum geli, lihatlah penampilah kekasihnya yang jauh dari kata baik-baik saja.

Peluh keringat memenuhi pelipis kekasihnya. Kemeja yang tak dikancing dan deru nafasnya yang tak beraturan.

"Kenapa terlambat?" Tanya Xenata. Ia menepuk-nepuk bangku sebelahnya yang kosong. Meminta pria itu duduk. Pria itu duduk. Indra penciuman Xenata merekam jelas aroma khas kekasihnya.

"Nata, maaf. Aku mau kita pisah" Ucap Pria itu. Xenata berbalik. Apa prianya tengah bercanda? Ini sama sekali tak lucu.

"Ada apa?" Sudut bibir Xenata bergetar. Pria itu menatapnya tanpa keraguan. Yang berarti, prianya serius.

"Aku akan meninggalkan Indonesia. Untuk melanjutkan pendidikanku"

"Kita bisa LDR, teknologi semakin maju. Apa salahnya?"

Tanpa sadar air mata Xenata terjatuh di kedua pipinya.

"Maaf"

(FLASHBACK END)



- OOO -



Lembar demi lembar pria itu mengerjakan pekerjannya. Hampir selesai, hingga seseorang masuk kedalam ruangan dan mengintrupsi kegiatannya.

"Laporkan" Titah pria itu.

Reksa menunduk hormat terlebih dahulu. Ia mengepalkan tangannya. Ia lagi-lagi harus menerima konsekuensi.

"Kapal kedua mengalami kegagalan transaksi"

Tak ada reaksi apapun dari atasannya. Namun, atmosfir udara sekitarnya berubah menjadi lebih dingin dan berat. 

"Tahu seberapa besar kerugian jika transaksi itu gagal?" Tanya pria itu suaranya terdengar tenang dan rendah. Kontrol emosi yang baik. Tapi, Reksa tak bisa memprediksi apa yang ada dalam pikiran atasannya. Sebentar lagi, Ia mungkin akan diminta untuk terjun dari atas tempatnya berdiri ke lantai dasar.

PROTECTOR [ PO 19 MEI 2024 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang