Bigboss ganti judul yaaa❤
- PROTECTOR -
[ Problem - 20 ]
NORMAL POV
Riyonal memutar gelas kecil berisi wine berwarna kuning pekat di permukaan meja. Memperhatikan dengan jelas bagaimana empat buah balok es batu di dalamnya bergerak liar. Tangannya terangkat, menegak habis cairan yang membakar ternggorokannya tersebut. Ia mengerang pelan, menikmati sensasi menyenangkan dari minuman itu. Riyonal memijit pelipisnya pelan, hampir dua hari tak tertidur sedikitpun. Tak ada guratan lelah, hanya ada ekspresi menahan amarah yang di torehkan di wajah datar pria itu.
Masalah informan tentang bocornya rahasia keluarga Xenata tak kunjung menemukan titik terang. Membuatnya tak bisa memejamkan mata sedikitpun. Rasa khawatir dan takut menyelimuti jiwa Riyonal. Ingin sekali, mengembalikan waktu sebelum Xenata mengetahui fakta kematian orang tuanya. Ia mengepalkan tangan kuat. Bertekad menghabisi siapa dalang dibalik ini semua.
"Tuan."
Riyonal menatap datar Reksa yang melangkahkan kaki tergesa ke dalam ruangannya. Sudah berapa kali, Reksa keluar masuk ruang kerjanya?
"Aku menemukan server pertama yang menyebar berita tersebut."
Riyonal memiringkan alisnya, mencoba mencerna ucapan Reksa.
"Lalu, bagaimana hasilnya?" Tanya Riyonal. Suaranya hampa dan menggantung diudara.
"Seorang Pria bernama Edgard Alden, adalah pemilik PC tersebut. Sayangnya, pria itu mati bunuh diri dua hari yang lalu."
Riyonal tertawa, tak percaya pada apa yang terjadi. Sial, bagaimana bisa incarannya mati sia-sia. Puncak kemarahan Riyonal berada di titik tertingginya.
"Cari pelaku lainnya, Aku yakin sekali Ia tak bekerja seorang diri."
"Aku sudah meneliti seluruhnya. Dan perkataan Anda memang benar. Edgard Alden adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan swasta. Milik Tuan Bennedict."
Bennedict? Tidak mungkin, mengapa sepupu nya itu berani bermain-main dengannya? Tidakkah Bennedict sadar, bahwa Riyonal memegang kendali atas dirinya?
"Besok pagi, atur pertemuanku dengannya." Titah Riyonal. Beban di pundaknya seolah berkurang satu.
"Baik Tuan, tapi sebelum itu-"
"Apa?" Potong Riyonal cepat. Rasa lelah menjalar di sekujur tubuhnya.
"Kapal transaksi mengalami kegagalan. Dan salah satu awak kapal menjebak, Anda. Sepertinya, sebentar lagi Anda..."
Brrraaakkk
"JANGAN BERGERAK! RIYONAL GIBRAN ARGAWINANDAR ANDA DITAHAN ATAS TUDUHAN PENJUALAN SENJATA API ILEGAL."
Riyonal menatap datar pada puluhan polisi yang bergumul diruangannya. Pistol ditodongkan padanya. Ia tersenyum remeh. Ia harus menanggung kesalahan bawahannya disaat yang tidak tepat. Sial, Ia mencurigai Bennedict turut andil dalam kasus ini. Ia selalu bermain bersih, terkecuali ada satu pengkhianat diantara mereka.
Riyonal mengangkat tangannya di udara, kepala polisi berjalan mendekat, dan memborgol kedua tangan Riyonal dibalik punggung. Ia melirik bengis pada Reksa.
Ia mengikuti arahan polisi, membawanya secara kasar. Namun, otak Riyonal lebih memikirkan Xenata. Jika, Ia tak menjaga gadisnya. Siapa yang akan melindungi Xenata. Ia mengumpat. Sisi Iblisnya berteriak membebaskan diri dari belenggu polisi. Akan sangat mudah, bagi Riyonal membunuh polisi-polisi yang berani menyentuhnya. Namun, Ia harus bersabar. Saat ini, Xenata sedang terluka. Dia tak ingin bertindak gegabah. Kondisi Xenata akan jauh lebih buruk lagi. Takut-takut memberi beban pada gadisnya.
"Tunggu sebentar, Xenata. Aku akan melindungimu." Guman Riyonal. Menatap pintu kamar dimana Xenata berada tanpa berpaling.
Riyonal tak mempercayai ribuan pengawal bahkan tak mempercaya Reksa melindungi gadisnya. Tidak, Ia harus memeriksa keadaan Xenata dengan mata kepalanya sendiri.
- oOo -
Ruang gelap dengan pencahayaan minim, atmoster ruangan begitu dingin. Mendadak semakin mencekam. Alunan sepatu beradu di lantai memenuhi indra pendengaran Riyonal. Hanya ada satu meja dan dua kursi saling berhadapan satu sama lain.
Polisi tersebut menghentikan langkahnya. Merasa bahwa dirinya dalam bahaya. Jantungnya memompa cepat, hingga sulit menerima pasokan oksigen. Satu titik aura hitam berada di sekitar Riyonal. Seseorang yang akan Ia introgasi. Tapi, mengapa justru seolah dirinya lah yang akan di introgasi. Ia menelan ludahnya susah payah.
"Kami sudah meneliti seluruh tentangmu, tak ada celah. Namun, yang mencurigakan adalah bagaimana bisa pemasukan uang ke rekeningmu sangat tinggi? Terlebih, salah satu awak kapal mengakui bahwa Kau atasan mereka."
Kelopak mata Riyonal terbuka, menatap dalam pada polisi yang baru menempatkan diri duduk di hadapannya. Tatapan dingin tersebut membungkam polisi. Ragu-ragu melanjutkan kegiatannya.
"Kau bisa memeriksa sahamku di Bandung. Aku mengelola tambang terbesar disana."
"Aku tahu betul, seberapa banyaknya hartamu, Riyonal."
"Aku bersumpah atas namaku, setelah Aku bebas. Kau dan seluruh keturunanmu akan bertekuk lutut dibawahku. Memohon ampun." Desis Riyonal, telinganya berdengung mendengar tawa remeh dari polisi tersebut.
"Kau takkan pernah keluar dari sini. Kau akan berakhir dipenjara."
"Kau salah, seluruh keluargamu dibawah pengawasanku sekarang."
"DIAM DAN JAWAB PERTANYAANKU"
"Satu.." Hitung Riyonal.
"Riyonal Gibran!"
"Dua..."
Riyonal melirik jam tangan disebelah kiri lengannya. Lalu, mengentuk-ngetuk jari di permukaan meja kayu ritme seirama.
"Ti.."
Drrrtttt
drrrrtttttt
Dering ponsel memecah konsentrasi sang Polisi. Ia merogoh handphonennya di saku dalam jaket yang Ia kenakan. Menggeser tombol hijau. Perasaannya gusar dan tak tenang.
" ...... "
"JANGAN BERCANDA!"
Polisi tersebut bangkit, dan menggebrak meja. Riyonal menaikkan satu alisnya, ekspresi putus asa yang menarik dimata Riyonal.
Polisi tersebut menatap nyalang pada Riyonal. Melempar handphone yang ada di genggamannya. Lalu, terulur. Meremas kerah baju Riyonal.
"APA YANG KAU LAKUKAN PADA ISTRIKU, SIALAN!"
"Tiga.." Bisik Riyonal. Dan senyum menyerigai kembali tercetak di bibir pria tersebut.
T.B.C
Tenang Saya usahakan fast update.
Soalnya, mulai bisa fokus sama cerita ini❤
Terima kasih selalu setia bersama Saya❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
PROTECTOR [ PO 19 MEI 2024 ]
Romance[ SEBAGIAN CHAPTER DIPRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] #DARKROMANCE_SERIES Bagi Xenata, Riyonal adalah pria berdarah dingin yang tanpa ragu menghabisi nyawa siapapun, tak terkecuali keluarganya sendiri. Pria dengan sejuta pesona jantan yang tak ter...