39. Don't cry, I'm here

2.9K 135 0
                                    

     Beberapa pasukan Barka maju dan bersembunyi di beberapa titik. Mereka membidikan air soft gun mereka ke beberapa penjaga disana. Sedangkan sisanya maju lalu mengepung semua penjaga yang berjumlah 5 orang.

"Jangan bergerak, Kalian sudah Kami kepung. Letakan tangan diatas kepala, lalu menunduk!". Titah tegas Barka sembari menodongkan senjata nya

Sontak seluruh penjaga itu meletakan tangannya. Mereka tak mungkin melawan, mereka kalah jumlah dan juga senjata. Beberapa pasukan Barka segera memborgol mereka lalu membawanya ke mobil yang dijaga anggota polisi bersenjata. Mereka lalu kembali ke posisi masing masing.

Perlahan Barka maju ke pintu utama yang terlihat tak terlalu kokoh. Ia mengambil ancang ancang lalu didobrak masuk pintu oleh pasukan Barka. Mereka segera masuk, semua pejaga terlihat kaget. Semua menyerang pasukan Barka dengan tangan kosong. Akhirnya terjadi perkelahian disana.

Anggota yang diluar segera masuk membantu. Freya meraih sebuah balok kayu yang tak jauh darinya. Sedangkan twins segera melangkah masuk mengikuti pasukan Barka dan para Papa beserta Fernan.

Para Papa terlihat mulai membaur untuk menghajar para penjaga yang diduga preman. Twins dan Freya saling menjaga dari segala penjuru. Untung saja Freya sangat cekatan, mengingat Ia sudah meraih sabuk hitam. Sehingga mereka sama sama melindungi.

Fernan mencari jalan ditengah perkelahian sengit. Sempat di hadang beberapa kali, Fernan mengehajar mereka lalu menendangnya. Tak ingin ambil waktu, Fernan segera naik ke tangga. Disana ada cukup banyak pintu, Fernan segera membuka semua pintu itu dengan langkah cepat.

Hingga pada pintu nomer 4 Fernan membukanya, disana terlihat berantakan sekali. Ia mulai mengecek setiap sudut, karena ruangan ini cukup luas dan banyak barang barang disana.

Brakk

Fernan mendengar sebuah benda jatuh. Segera Ia kesana dengan langkah besarnya. Dan amat terkejutnya Ia kala melihat gadisnya yang sangat Ia rindukan terikan dengan kondisi yang mengenaskan. Didudukan di kursi dengan tangan dan kaki diikat serta mulut ditutup sapu tangan.

Mata sembab dan sayu dan wajah cantiknya terlihat pucat. Rambut yang terlihat sedikit basah dan juga berantakan. Dan terlihat sebuah luka yang masih berdarah di lengannya yang cukup panjang.

Fernan segera melepas semua ikatan pada tubuh gadisnya. Lalu merengkuhnya dalam pelukannya, dan mengecup sayang puncak kepala Nessa berkali kali. Sedangkan Nessa menangis terisak isak di pelukan Fernan.

"Ssstt.... Udah tengan sayang, Aku udah disini. You will be safe, I'll keep you". Ucap Fernan seraya menghapus air mata Nessa

"Don't cry hmm". Ucap Fernan lembut

Matanya melihat pipi gadisnya yang memerah bahkan sudut bibirnya membiru dan mengeluarkan sedikit darah. Rahangnya mengeras menahan amarah yang siap meledak.

"Maafin Aku gak becus jadi pacar Kamu. Maafin Aku, Ak--"

"Ssstt, Kamu gak salah. Ini semua takdir, Kita gak tau apa yang bakal terjadi". Ucap Nessa

Fernan menyatukan kening mereka berdua seraya membelai lembut pipi Nessa.

"Siapa yang ngelakuin ini?". Tanya Fernan dengan nada lembut, namun Nessa tau banyak emosi yang tersimpan didalamnya.

"Ini semua ula--"

Prok prok prok

"Wow, sang superhero sudah datang rupanya".

Deg

'Suara itu?'. Batin Fernan
.
.
.
.
.
.
.
..
Hoho :3 hayoloh siapa?, btw update segitu dulu hehe :)

Jangan lupa voment!

Thanks yang udah voment:)

See you next part

Be real (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang