Epilog

5.5K 164 1
                                    

Rumah yang begitu megah ini , sangatlah terlihat kacau. Dimana sang Ibu teriak teriak untuk sang anak membereskan mainannya yang berserakan di ruang tamunya.

"Farrel! Jangan nonton tv terus ini udah hampir siang, cepet makan sana!!!". Teriak Sang Ibu

Brakk

Pyar

"Astaghfirullah, Michael! Jangan sepak bola di dalem rumah, pecah semua ini nanti Gucci Mama"

"Stella! Jangan kesitu Nak!!"

Begitulah omelan Ibu muda yang satu ini. Tak lama sang suami yang layak dikatakan hots Papa itu turun.

"Good Morning sayang sayangnya Papa". Ucapnya

"Papaaa!". Teriak si kecil Stella

"Aduuu anak Papa yang cantik". Ucapnya lalu menggendong putri gembilnya

Laki laki itu menatap bagaimana kacau rumahnya ini. Namun Ia senang karena ini semua wajar karena anak anaknya masih kecil. Namun Ia terkadang kasihan terhadap sang istri.

Senyum manis tergambar di wajahnya, mengingat bagaimana perjalanan cintanya bersama Vanessa Natasha.

Fernan sangat beruntung dapat menjadikan Nessa belahan jiwanya. Setiap perjalanan cinta mereka baik suka maupun duka Ia syukuri.

Terlebih lagi dengan hadirnya malaikat malaikat kecil mereka. Alfarrel Nichole, si Sulung berumur 12 tahun ini sangat mirip dengan Fernan bahkan sifatnya juga begitu sangat dingin Ia hanya bisa berekspresi jika dengan keluarganya.

Kedua, Michael Nichole yang berusia 5 tahun. Namanya mirip dengan si kembar Dave dan David. Namanya adalah usulan dari David, bahkan Dia adalah kesayang David. Tak heran jika tingkahnya sama persis dengan David, dan satu ini paling pandai memecahkan kepala Nessa. Namun dalam segi fisik Ia adalah perpaduan wajah Nessa dan Fernan.

Terakhir adalah Stella Nichole. Si kecil ini baru berusia 1 tahun. Dalam masa yang aktif ini Ia sudah pandai memporak porandakan benda disekitarnya.

Perbedaan umur ketiga anaknya yang lumayan jauh cukup menyita waktu Nessa dan Fernan. Untung saja Farrel mau mengerti dan terkadang membantu Nessa dalam menyelesaikan pekerjaan rumah.

"Sayang, Kita pakai pembantu aja yaa? Aku gak tega Kamu kayak gini terus". Ucap Fernan seraya merengkuh pinggan Nessa dengan satu tangan masih menggendong si bungsu

"Nggak mau, Aku itu istri Kamu ini udah kewajiban Aku. Kamu mau diurus sama pembantu? Dan anak anak kita besar di tangan pembantu?". Ucap Nessa

"Tapi Aku gak mau Kamu kecapekan"

"Udahlah, lagian cuma gini doang". Ucap Nessa

"Terimakasih udah kasih Aku kebagahagiaan tiada tara". Ucap Fernan

Cup

Fernan mengecup kening Nessa dengan penuh kasih sayang.

"Iya sama sama. Terimakasih udah jadi Papa dan suami terbaik yang pernah ada"

"Kamu juga, I love you"

"I love you more"

Siapa sangka jika awal perjalanan mereka dengan Fernan yang sangat cuek pada Nessa akan berakhir seperti ini.

Tak semua hal buruk akan membawa dampak buruk. Hal inilah yang akan membawa kita dengan kebahagiaan sesungguhnya, karena akan memepuk rasa keuletan kita.

Percuma saja jika kita merasakan bahagia diawal namun ujung ujung harus menelan kekecewaan yang teramat pedih.
.
.
.
.
.
.
Okee selesai sudah cerita ini, tadinya mau gak buat epilog tapi rasanya ganjel gitu.

Thanks yang udah baca dan voment sampai saat ini. Setiap Vote and Comment kalian moodbooster tersendiri buat Aku.

Maaf kalau ada kesalahan penulisan atau alur yang kurang enak. Disini kita sama sama belajar:)


Be real (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang