(2)

3K 182 5
                                    

Menatapmu dari jauh, mengagumimu dalam diam, memintamu dalam do'a.
-

Aileen

-----------------------------------------------------------

Pertandingan basket antara SMA Jaya dan SMA Bisa pun berlangsung. Hampir seluruh siswi dari kedua SMA itu tertuju pada pandangan yang sama yaitu Danish Alvaro Syafiq tak terkecuali seorang Mutiara Aileen Azzahra, dia begitu terpesona akan senyum dari wajah putih bersih milik Alvaro, tapi kemudian dia lekas beristighfar saat sadar mata dan hatinya mulai tak terkendali.

Ketika Aileen melihat sekelilingnya, ia melihat banyak sekali siswi cantik yang menyebut nama Alvaro, dibandingkan dengannya ia bukanlah apa-apa, ia menyadari, Alvaro baginya hanya sebuah angan dan impian belaka yang sangat jauh untuk dijangkau, tapi Aileen tetap ingin menyimpan sosok Alvaro di dalam hati dan do'anya.

Cinta itu memang suci, namun terkadang egois. Jangan salahkan orang yang jatuh cinta, kodrat cinta memang seperti itu. Tapu itulah yang membuatnya indah dan penuh warna.

❤❤❤

Pertandingan kali ini benar-benar seru, SMA Jaya memenangkan pertandingan dengan skor telak, dan itu semua tak luput dari kehebatan seorang leader dalam hal bermain dan mengatur strategi dalam permainan timnya, ya Alvaro orangnya.

Alvaro benar-benar totalitas belakangan ini. Mungkin karena dia sudah menginjak bangku kelas 12 yang artinya masa putih abu-abunya akan segera usai. Dia hanya ingin membuat kenangan yang membanggakan.

Ketika pertandingan selesai, Alvaro melihat penonton secara random. Namun arah pandangnya ternyata jauh pada Aileen.

Entah kenapa dia tersenyum saat menangkap wajah imut tersebut. Sontak seluruh penonton melirik ke arah Aileen dengan tatapan heran, sebagian dari mereka menatap dengan tatapan iri, tak terkecuali Ana-- siswi dari kelas XII IPS 3 yang terkenal sangat terobsesi pada Alvaro, bahkan ada yang berbisik sambil menghina Aileen namun hal itu masih bisa didengar oleh Aileen.

"Apa bagusnya sih cewek itu?"

"Iya, gayanya kampungan banget, zaman sekarang baju kok panjang-panjang hihhh, dasar sok suci!"

Namun Aileen tak peduli dengan semua ocehan orang lain, dia hanya menunduk dengan wajah merah bak kepiting rebus sambil berfikir.

"Kenapa aku? Apa aku ngga salah lihat?  Tadi Alvaro tersenyum padaku di depan orang banyak? Atau dia salah mengenali orang?"

Alvaro memang biasa tersenyum pada siapapun. Dia merupakan orang yang ramah. Termasuk pada Aileen jika mereka sedang bersisipan.

Aileen tak pernah menganggap senyuman Alvaro itu berlebihan. Dia takut jika pada akhirnya dia kebaperan sendiri. Ya, pada kodratnya perempuan memang mudah baper.

"Sadar Aileen, dia gak sengaja senyum ke kamu, jangan pede dulu."

❤❤❤

"Elo berhutang cerita sama kita, Ai. Lo jadian kan sama si Alvaro?" hardik Kirana dengan nada tinggi pada Aileen ketika mereka sedang makan di kantin sekolah, sontak hampir semua orang di kantin tersebut menatap ke arah Aileen.

Aileen yang merasa diperhatikan kemudian menatap sekitar dan tersenyum agar semua orang tidak berfikir yang aneh-aneh. Kirana ini memang!

"Hey, kecilkan suaramu! Engga ih beneran, aku gak ada apa-apa sama Alvaro" elaknya.

"Kalo engga, kenapa di antara banyaknya orang yang nonton pertandingan tadi, dia cuma senyum sama lo doang?" tanya Kirana penuh selidik.

"Aku gak bohong, aku kan sekarang gak boleh pacaran sama orang tuaku, mana berani aku pacaran sama dia, ya walaupun aku memang punya perasaan sama dia." jawab Aileen dengan nada memelan.

"Kayanya bener deh kata Aileen, ga mungkin dia pacaran, secara keluarganya aja gitu kan?" kini Azkia mulai membuka suara.

"Hemmm.. Tapi kayanya dulu lo pernah pacaran kan?" tanya Kirana.

"Iya, saat aku belum mengerti benar akan agama, dan saat itu aku hanya mencari pelampiasan karena perasaanku yang tak kunjung dibalas oleh Alvaro, aku tau dulu aku jahat, bahkan bodoh. Sekarang aku ga pengen pacaran dengan siapapun, termasuk Alvaro, aku cuma bakal mengaguminya dari kejauhan" jawab Aileen dengan senyum tulusnya, kemudian dibalas senyuman pula oleh kedua sahabatnya.

Ya, Aileen memang pernah menjalin hubungan dengan seseorang. Hijrah membuatnya sadar tentang dosa yang pernah dia perbuat. Buruk sekali!

Tapi jangan kalian fikir jika Aileen berbuat yang tidak-tidak. Aileen berpacaran hanya sebatas bergandengan tangan dan berfoto bersama. Tapi sama saja, dosa tetap dosa. Dan Aileen sangat menyesali kebodohannya itu.

Rasanya Aileen seperti ingin kembali ke masa jahilnya dulu dan memukul kepalanya sendiri. Benar-benar memalukan.

-----------------------------------------------------------

To be continued...

Maaf ya, ceritanya pendek banget, InsyaAllah chapter selanjutnya author panjangin, maaf juga kalo gaje 😅
Oiyaa jangan lupa vomment yaa, biar bisa lebih bagus buat cerita kedepannya.

Byee.. Sampai ketemu di chapter selanjutnya 😘

Namamu di sepertiga Malamku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang