Tidak tidak, bukan kau yang salah. Hati ini yang terlalu bodoh karena jatuh pada sesuatu yang tak mungkin bisa ia capai.
-Aileen
-----------------------------------------------------------
Hari Sabtu dan Minggu sepertinya belum cukup bagi Aileen untuk menata hatinya ketika akan bertemu dengan Alvaro setelah apa yang ia dengar hari Jum'at kemarin. Dan, dapat Aileen lihat awan pun nampak kelabu hari ini, atau hanya perasaannya saja karena hatinya yang tak karuan ini. Ah, tidak mungkin kan hati bisa merubah cuaca?
Aileen berjalan seperti biasa menuju kelasnya, saat mendekati kelas XII MIPA 1 Aileen berjalan lebih cepat, ya kalian pasti tahu lah siapa yang sedanga ia hindari.
"Assalamu'alaikum," salam Aileen pada dua sahabatnya yang sudah lebih dulu duduk di tempat duduk mereka.
"Wa'alaikumussalam," jawab mereka bersamaan.
"Eh iya Ai, tadi Alvaro kesini nyariin lo, tapi lonya belum dateng," kata Azkia.
"Iya bener, dari tampangnya kayanya dia khawatir banget. Kalian lagi ada masalah?" tanya Kirana dengan tatapan curiga.
Aileen hanya diam, dia bingung harus menjawab apa, karena memang dirinya dan Alvaro tak ada masalah apa-apa, hanya Aileen yang ada masalah, hatinya yang bermasalah.
Tett tettt!!
"Ah, ngga ada apa-apa kok. Btw udah bel tuh. Ayo ke lapangan! Nanti kalo telat upacara dimarahin pak Wahyu." Aileen berusaha mengalihkan pembicaraan dengan mengatasnamakan upacara, dan untungnya bel berbunyi di waktu yang tepat.
❤❤❤
Barisan upacara kelas Alvaro tepat berada di samping kelasnya Aileen. Tentu saja hal itu membuatnya dengan mudah melihat tingkah polah Aileen selama upacara, ya walaupun siswa berbaris di belakang barisan siswi.
Alvaro pikir gadis lugu seperti Aileen akan diam saja selama upacara berlangsung, tapi aku lupa kalau Aileen juga seorang manusia yang bisa merasa bosan dan jenuh. Untuk menghilangkannya sesekali dia berbisik dengan sahabatnya, Alvaro juga dapat melihat dengan jelas Aileen menjadi bahan godaan dan kejahilan para teman laki-laki kelasnya, bagaimana tidak, laki-laki normal manapun pasti gemas melihat tingkah polos dan wajah imut Aileen. Sudah pasti itu alasan mengapa dia menjadi bahan kejahilan dari teman-temannya.
Ah, kalau boleh jujur, Alvaro merasa cemburu saat ini.
Alvaro bisa melihat raut kekesalan pada wajah Aileen ketika sedang dijahili, terkadang dia juga berusaha menahan tawa sampai pipi tembemnya mengembang, itu membuat wajah Aileen semakin menggemaskan bagi Alvaro.
Di mata Alvaro, Aileen perempuan yang berbeda dan sangat bersinar, seperti rembulan. Saat ini dia salah satu bagian penting dalam hidup Alvaro.
Fikiran Alvaro kembali pada kejadian hari Jum'at kemarin, ia harus meluruskan kesalahpahaman Aileen tentangnya, Alvaro tak ingin menyakitinya, sama sekali tidak.
"Woy! Lu ngeliatin siapa sih, sampe bengong gitu?" bisik Farzan yang berbaris di belakang Alvaro
"Diem lu! Pengen tau banget sih urusan orang" jawab Alvaro dengan nada kesal. Dasar Farzan, selalu saja mengganggu.
❤❤❤
Bel istirahat pun berbunyi, saatnya mencari Aileen dan menjelaskan semua ini. Alvaro tak ingin Aileen menjauhinya, dia berharga untuk Alvaro.
Tak berselang lama, Alvaro menemukannya sedang bersama kedua sahabatnya di koridor sekolah menuju kantin, tentu saja Alvaro pun tak sendiri, dirinya bersama dua bayi kuda nil bodoh, siapa lagi kalau bukan Aydin dan Farzan.
"Aileen!" panggil Alvaro. Sang empunya nama pun berhenti dan membalikkan tubuh, begitu juga kedua sahabatnya.
"Apa?" tanyanya dingin. Oh, sakit rasanya.
"Kamu beneran salah paham ternyata," gumam Alvaro pelan, hingga tak ada yang bisa mendengarnya.
"Aku mau jelasin yang kemarin Jum'at," kata Alvaro mantap.
Tatapan heran yang keluar dari kedua sahabat Aileen dan dua orang tak waras yang Alvaro bawa bersamanya tidak Alvaro pedulikan, Alvaro hanya terfokus pada Aileen yang sedang menundukkan wajah tepat di hadapannya.
"Haii my baby honey sweety Alvaro!" Suara melengking Ana datang dan langsung meraih tangan kanan Alvaro, membuat semua yang ada disana berdecak melihat tingkah agresif dan menjijikkan yang dilakukan Ana.
"Kalian udah tau apa belum? Gue sama Alvaro udah dijodohin lo!" Bisa diketahui Ana sangat bahagia menyampaikan berita ini dilihat dari nada semangat yang keluar dari mulutnya.
Jeder!!!
"Apa-apaan mulut perempuan ini?!" batin Alvaro.
"HAAAAA?!" sontak semua orang yang berdiri di sana kaget, kecuali Aileen yang masih berdiri di hadapan Alvaoro dengan wajah yang masih menunduk sendu.
"Kamu mau jelasin apa Al? Ini? Kamu mau ngenalin aku sama Ana? Aku udah kenal kok. Oh iya, selamat ya atas perjodohan kalian, aku ikut seneng, ngomong-ngomong aku mau ke kantin dulu ya, aku laper, keburu masuk nanti," kata Aileen dengan senyum getir kemudian berlalu pergi dan disusul kedua sahabatnya. Perasaan Alvaro ikut terluka melihat Aileen seperti itu.
"Ya Allah, kenapa harus gini?" ucap Alvaro dalam hati. Semua kesalahpahaman ini bukannya usai malah semakin menjadi.
-----------------------------------------------------------
Yahhhh salah paham lagiiii.
Ikutin terus yaa kisah 2ACouple 😙
Vote yaaaa!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Namamu di sepertiga Malamku!
Teen Fiction(tamat) Namanya Aileen, yang berarti cahaya. Dan cahayanya hanya untuk Alvaro. "Jika dengan kesabarannya Fatimah Az-Zahra binti Muhammad bisa mendapatkan seorang Ali bin Abi Thalib Akankah aku bisa mendapatkanmu dengan menunggu dan mengadukan rasaku...