Konyol bukan jika aku yang menarikmu masuk tanpa persetujuan darimu, namun aku yang kecewa saat kau meronta keluar?
-Aileen-----------------------------------------------------------
Aileen berjalan sedikit cepat menuju kelasnya. Sudah sering dia melihat hal seperti tadi, dan sudah barang tentu gadis itu juga sudah biasa merasakan sakit seperti ini, Aileen tau ini salah, namun dia tak bisa membohongi hatinya. Di mencintai, Alvaro. Aileen cemburu, dia sakit.
Sebelum masuk ke kelasnya, Ailee menyempatkan diri mampir ke toilet, hanya untuk melihat pantulan dirinya dalam cermin, berharap tak ada bendungan air pada kelopak mata teduh itu, apalagi aliran air mata di pipinya sebelum Aileen bertemu teman-teman kelasnya.
Setelah dipikir siap dan memastikan wajahnya kembali ceria, Aileen keluar dari toilet dan berjalan menuju kelasnya. Aileen pikir dia sudah bisa menyembunyikan semuanya, namun kedua sahabat Aileen sudah terlalu dalam mengenalnya.
"Elo abis nangis Ai?" tanya Kirana setelah melihat wajahnya, padahal Aileen baru saja memasuki kelas.
"Hahah apaan sih, ngaco kamu! Aku sehat jasmani dan rohani gini kok" jawab Aileen dengan nada ceria yang kubuat-buat.
"Elo bohong, Ai. Kita udah hapal semua mimik wajah elo, ini wajah kalo lo lagi nyembunyiin sesuatu, cerita sama kita, Alvaro lagi?" tanya Azkia.
"Kita keluar dari sini!" ajak Aileen.
Aileen menarik lengan mereka dan mengajak mereka duduk di kursi taman depan kelas. Aileen menumpahkan semua air matanya pada mereka, Aileen tau, dia sudah melakukan hal bodoh dengan menceritakan semua masalahnya kepada sesama, bukannya langsung mengadu pada sang Khaliq, 'ya Allah hamba mohon ampuni hamba-Mu ini.'
"Udahlah Ai, lupain dia, elo itu cantik, hati lo juga baik, Tuhan pasti kasih lo jodoh yang baik pula, lo ngga capek selama 5 tahun lebih gini terus?" kata Kirana, sambil mengusap punggung Aileen berharap dapat menghapus semua laranya.
"Elo coba berhenti cinta sama dia, cari yang lebih baik, sebentar lagi kita lulus, lo harus move on, orang tua lo juga kan pasti bakal marah kalo lo gini cuma gara-gara cowok" kini Azkia yang mencoba menasehati Aileen.
"Kamu bener Az, orang tuaku pasti kecewa sama aku kalo mereka ngeliat aku kaya gini. Kalo masalah move on udah aku coba dari dulu, aku pernah coba pacaran sama orang lain waktu aku belum ngerti agama, tapi sama aja, itu ga bertahan lama, malahan perasaanku sama Alvaro semakin hari semakin besar."
"Mending lo aduin semua masalah lo sama Tuhan, elo sendiri yang lebih paham masalah kaya gini" nasehat Azkia lagi.
"Iya Az, kamu bener. Makasih aku seneng banget punya sahabat kaya kalian" ucap Aileen sambil membentangkan tangannya memberi kode bahwa dia membutuhkan pelukan dari mereka berdua, kemudian disambut juga oleh mereka.
"...tapi mungkin aku bakal tetep menyebut nama dia untuk aku diskusikan sama Allah" ucap Aileen sambil menghapus air matanya dengan senyuman.
"Kita bakal tetep dukung elo Ai" kata Kirana.
❤❤❤
Sementara itu, di kelas XII IPS 3, Ana dan kedua sahabatnya, Cinthya dan Frisca sedang membahas apa yang terjadi di koridor sekolah hari ini.
"Gue rasa elo mundur aja deh An, daripada lo malu sendiri kan?" saran Cinthya kepada Ana.
"Gue mundur? Maksud lo nyerah gitu? Lo jangan lupa, Gabrieliana Valenci selalu mendapatkan semua yang dia mau dan gue ga akan pernah mundur sebelum semua itu gue dapetin" jawab Ana dengan senyuman sinisnya.
"Tapi lo kayanya punya saingan berat deh, itu lo si Aileen anak MIPA 2" ucap Frisca.
"Hal itu ga akan berlangsung lama, karena gue punya rencana buat ngilangin si bocah kampungan dan sok suci itu!" ucap Ana dengan nada meninggi.
"Tapi.. An, ituu..." kata Cinthya dengan nada lemas sambil menunjuk ke arah ambang pintu.
"Apaa?" kata Ana sambil berbalik ke arah pintu. Tak disangka, disana telah berdiri sosok laki-laki yang tak asing, ya dia adalah Alvaro, dan kelihatannya dia sudah mendengar semua pembicaraan Ana dan teman-temannya, terlihat dari tangannya yang mulai mengepal dan matanya yang memancarkan kemarahan.
Dapat dipastikan, Ana dan teman-temannya segera mendapatkan apa yang harus mereka dapatkan akibat dari otak licik mereka.
-----------------------------------------------------------
To be continued..
Hai semuaaaa
Kira-kira apa yang bakal terjadi sama Ana dan temen-temennya? Tunggu di chapter selanjutnya yaa :D
Makasih yang udah baca + vote :)
Luv yu :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Namamu di sepertiga Malamku!
Jugendliteratur(tamat) Namanya Aileen, yang berarti cahaya. Dan cahayanya hanya untuk Alvaro. "Jika dengan kesabarannya Fatimah Az-Zahra binti Muhammad bisa mendapatkan seorang Ali bin Abi Thalib Akankah aku bisa mendapatkanmu dengan menunggu dan mengadukan rasaku...