05. patient(2)

26.3K 822 6
                                    

Karna sesungguhnya, setiap manusia selalu diberikan masalah. Tergantung kita apakah akan mengambil hikmah yang baik? Ataukah yang buruk?

Waktu terus saja berlalu... Detik yang berganti menit, menit yang berganti jam, jam pun berganti hari. Tidak terasa waktu yang ditunggu-tunggu, yaitu ujian tengah semester pun tiba.
Adira yang selalu belajar siang dan malam tanpa henti, karna ia ingin mendapatkan nilai yang terbaik saat ujian nanti.

---(pagi harinya)

"Mama, papa... Arisha dan Adit, akan memulai ujian pertama. Doain kami ya ma, pa... " Kata Arisha dan Adit kompak sambil mencium pipi kedua orang tuanya.

"Iya.... Semangat ya... " Jawab mama dan papa bersamaan.

Setelah itu, Arisha dan Adit pun pergi.
Tak lama setelah mereka pergi, Adira pun datang.

"Mama... Papa... Doain Adira juga ya.." Pinta Adira kepada mama dan papa nya sambil mengulurkan tangan nya dengan tersenyum.

"Ayo, ma.. Kita ada pekerjaan penting.." Kata papa tak memperdulikan Adira dan beranjak pergi.
Mama dan papa pun pergi meninggalkan Adira.
Melihat kedua orang tuanya sama sekali tidak memperdulikan dirinya, membuat Adira sangat sedih. Ia menurun kan tangan nya yang berniat untuk menyalami dan mencium pipi kedua orang tuanya. Adira pun menghela nafas panjang.

"Hufff...... Sabar, Adira.... Kamu mau ujian kan? " Gumam Adira menenangkan dirinya.

Setelah itu, Adira pergi ke ruang keluarga.

"Mama... Papa... Adira pergi dulu ya... Doain Adira supaya Adira dapat juara 1... Seperti kak Arisha dan kak Adit... " Setelah itu, Adira mengambil foto keluarga nya dan mencium nya dengan bahagia. Setelah itupun Adira pergi kesekolah.

---(sekolah Arisha)

"Hey hey....? Lo udah siap ujian nih?? Tanya Dudu teman Arisha.

" Tentu sudah donk.... "Jawab Arisha percaya diri.

" Wah wah... Sang juara kelas mulai beraksi ni... "Kata Zani kepada Arisha.

" Pasti donk... !!"Jawab Arisha dengan semangat. Setelah itu pun mereka masuk keruangan ujian mereka.

Masing-masing sekolah melaksanakan Ujian. SMA Arisha dan kampus Adit menggunakan komputer, sedangkan SMA Adira masih menggunakan kertas ujian seperti biasa.

Setelah ujian berakhir, mereka pun kembali kerumah masing-masing....

---(sekolah Adira)

"Wahh... Soal tadi mudah-mudah ya... "Kata Aca bahagia.

" Iya! Sangat mudah...."jawab Sandy semangat. "Emmm? Adira kamu kenapa koq muram gitu?? " Sambung Sandy.

"Aca... Sandy... Apa... Aku boleh menanyakan sesuatu??" Tanya Adira kepada Aca dan Sandy.

"Tentu saja! " Jawab mereka bersamaan.

"Tadi... Saat mau berangkat ke sekolah... Apa kalian mencium kedua orang tua kalian dan minta di doain??? " Tanya Adira serius.

"Pasti donk... Itu kan penting... " Jawab Sandy dan Aca.

"Oh.... Emm... Begitu ya... " Jawab Adira murung.

"Emang kenapa Adira?? " Tanya Acara kepada Adira.

"Ng-nggak ada apa-apa koq... Kalo gitu aku pulang duluan ya... Dahhh.... " Jawab Adira sambil pergi berlari-lari.

"Dahhh... " Kata Aca dan Sandy kompak.
Melihat Adira yang sangat aneh seperti itu, membuat teman-teman nya merasa penasaran kepada Adira.

"Emmm?? Ca ? Adira kenapa ya? Selama kita jumpa dia, koq wajah nya selalu sedih terus?? " Tanya Sandy penasaran.

"Aku juga nggak tau... Mungkin dia ada masalah?? " Jawab Aca tidak pasti.

"Mungkin saja.... " Kata Sandy.
Setelah itu mereka pun beranjak pulang kerumah mereka masing-masing.

---(rumah Adira)

Dirumah, berkumpul lah sebuah keluarga yang tengah memperbincangkan hal-hal yang santai. Mereka tampak senang dengan perbincangan itu.

"Ma, pa? Soal ujian tadi mudah sekali lohh... " Kata Arisha sambil tersenyum.

"Iya benar itu... " Sambung Adit.

"Wahh... Baguslah.. Kami bangga sama kalian berdua, Arisha, Adit... Bukannya seperti kamu, Adira!! " Kata papa membentak Adira.

Mendengar papanya mengatakan hal itu, membuat Adira terkejut.

"Tapi pa.. Tadi Adira juga bisa koq jawab soalnya... " Kata Adira dengan nada yang pelan.

"Hah??! Bisa?! Kalo kamu bersekolah di tempat Arisha, sudah pasti kalah kamu dahhh... Hahaha!!!! " Kata Kak Adit merendahkan Adira.

"Hahaha!!!! "
Suara tawa yang sangat riuh terdengar sangat kencang. Hal itu membuat Adira merasa sedih dan tidak nyaman jika harus berada di antara mereka yang selalu merendahkan dirinya.

"Ughhh....A-adira... Pergi kekamar dulu ya... " Kata Adira sambil beranjak pergi kekamar nya..

"Yasudah pergi sana!! " Jawab mama membentak Adira.

Entah apa yang menyebabkan mereka sangat bahagia setelah merendahkan keluarga mereka sendiri, Adira.

---(dikamar Adira)

"Ugh... Mama... Papa.... Kak Adit, kak Arisha.. Lihat saja... Akan kubuktikan kalau aku bisa meraih juara 1.dan akan membuat kalian bangga padaku.. "

Walaupun Adira selalu saja direndahkan oleh keluarga nya sendiri, tapi tidak membuat tekad nya goyah. Iya terus berjuang dan berusaha. Ia selalu belajar meskipun siang ataupun malam. Karna ia ingin menunjukkan bahwa dirinya bukan lah seseorang yang harus selalu direndahkan..

___

Setelah sekian hari berlalu tanpa disadari, bahwa ujian tengah semester telah berakhir. Tentu saja ini merupakan hal yang sangat ditunggu oleh semua siswa dan siswi karna akan menghadapi liburan panjang.

---(sekolah Arisha)

Disekolah Arisha, siswa dan siswi sudah berbaris rapi dilapangan. Kemudian, kepala sekolah pun mengambil tempat dan mengumumkan bahwa hari sabtu, akan mengambil raport. Dan diharapkan agar orang tua mereka datang untuk mengambil raport anak mereka. Setelah semua pengumuman disampaikan, siswa dan siswi pun diizinkan pulang kerumah mereka masing-masing...

"Wah... Nggak gue sangka ya. Ujian nya udah kelar aja.. " Kata Dudu bahagia.

"Benar! Gue yakin deh. Pasti juara satu nya Arisha lagi... " Kata Zani sambil menyenggol bahu Arisha.

"Haha!!... " Tawa Arisha pun tampak dari wajah nya.

Siswa dan siswi pun tidak sabar untuk melihat hasil ujian mereka dan perjuangan mereka selama ini....

____(jangan lupa baca kelanjutan nya ya...😏)

Biar Aku yang pergi[End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang