13. Ingatan Yang Hilang

24.3K 662 3
                                    

Kenapa kebahagiaan itu sangat sulit untukku dapatkan??

---( 7 tahun yang lalu)

Waktu itu, umur Adira dan Arisha baru saja beranjak 9 tahun. Mereka berdua sangat lah ceria. Namun, meskipun mereka berdua adalah saudara kembar, kelurga mereka lebih menyayangi dan mencintai Arisha, karna Arisha merupakan anak yang bijak dan pintar. Sedangkan Adira adalah anak yang sangat ceria, namun karna kecerian nya itu, terkadang ia sering berbuat kecerobohan. Seperti, menumpahkan air kopi didokumen penting milik papanya, merusak peralatan kerja mamanya, dan mengganggu kakak-kakak nya belajar. Hal itulah yang membuat Adira dibenci oleh keluarga nya sendiri. Orang tuanya selalu mengatakan kepada Adira, bahwa dia tidak berg*na dan selalu saja menyusahkan orang tuanya. Tapi, karna umur nya yang masih termasuk muda, ia sama sekali tidak menghiraukan perkataan mama dan papanya. Sehingga, pada suatu hari, karna kecerobohan nya telah membuat kehidupan nya berubah.

---(dirumah Adira)

"Mama!... Papa....! Adira ajak kak Arisha main kerumah pohon ya? " Pinta Adira kegirangan.

"Tidak!! Kamu tidak boleh ajak Arisha kesana!... " Jawab mama.

"Hah... Tapi kan, Adira pengin main sama kak Arisha.... " Ucap Adira memelas.

"Kamu nggak denger apa yang dikatakan mama mu?!!" Tanya papa dengan nada bentak.

"Ugh... Tapi kan, Adira cuma mau main... Ayo kak Arisha kita pergii!.... " Adira pun pergi sambil menarik tangan Arisha.

Melihat kelakuan Adira membuat mama dan papa menjadi kesal padanya.

"Dasar keras kepala!! " Ketus mama.

___(dirumah pohon)

Adira dan Arisha telah naik keatas rumah pohon. Adira tampak senang karna bisa bermain dengan kakaknya Arisha.

"Kak Arisha..! Kita main kejar-kejaran yukk!! " Ajak Adira bersemangat.

Mendengar permintaan Adira membuat Arisha menjadi kesal.

"Kamu mikir apa sih?! Ini sempit tau!! Nggak mau!! " Tolak Arisha.

"Ehhh... Kita cuma berlari-lari kecil aja koq.... Nggak lari-larian.... Ayo donk kak.... " Bujuk Adira.

"Ugh... Iya-iya...! Tapi pelan-pelan saja larinya...! " Jawab Arisha.

Adira senang karna Arisha mau bermain bersamanya. Mereka pun bermain bersama, suara tawa merekapun terdengar karna girangnya. Namun, suara tawa dan kegirangan itu hanya berlangsung sebentar, saat Arisha berlari, tiba-tiba kakinya terpeleset dan.....

*BRUK!!!!

Arisha pun terjatuh dari rumah pohon. Darah pun mulai bercucuran keluar dari kepalanya. Melihat Arisha yang terjatuh, membuat Adira sangat shock, ia hanya mampu terdiam mematung diatas rumah pohon. Bi Izah yang berada di taman pun melihat Arisha yang sudah tergeletak ditanah dengan keadaan yang tidak berdaya. Hal itu membuat bi izah menjadi sangat panik. Bi Izah pun segera memanggil kedua orang tua Arisha.

Tak lama kemudian, mama dan papa Arisha datang. Mereka sangat terkejut melihat Arisha yang tergeletak ditanah dengan darah yang banyak keluar dari kepalanya. Mamanya pun tak kuasa menahan air matanya melihat keadaan Arisha.

"Arisha!!! Arisha!!! Bangun nakkk!! Bangun sayang!! Hiks!... Hiks!!..." Teriak mama menangis histeris.

Papa pun segera membawa Arisha ke rumah sakit...

---(dirumah sakit)

Dirumah sakit, mama tidak henti menangis. Ia terlihat sangat shock melihat Arisha dengan keadaan yang lemah. Setelah beberapa lama, dokter pun keluar dari ruangan operasi.

"Saat ini, keadaan Arisha kritis. Dia banyak kehilangan darah. Syukur saja disini ada golongan darah yang sama dengannya. Tapi keadaannya masih sangat buruk. Jadi, kalian harus bersabar dan banyaklah berdoa, agar Arisha bisa melewati masa kritisnya ini... "

Mendengar penjelasan dokter, membuat keluarga Arisha menjadi sangat terkejut. Mama sangat shock dan dia tidak berhenti menangis.

"Arisha...!! Kamu harus kuat nak!!! Hiks..! Kamu pasti bisa melewati masa kritis mu nak.....!!! "

Mama sangat sedih melihat keadaan Arisha yang terbaring kritis. Adira yang ada disana, merasa sangat sedih. Ia pun menghampiri mama dan papanya.

"Ma... Pa... Kak Adit? Kak Arisha... Dia akan baik-baik kan?? " Tanya Adira dengan wajah yang sedih.

Mendengar pertanyaan Adira, membuat mama menjadi sangat emosi dan tidak bisa menahan diri sehingga...

*PLAK!!!!

Suara tamparan yang sangat kuat terlontar kan kepipi Adira. Karna tamparan yang sangat kuat itu, membuat Adira kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

"Kau bilang dia akan baik-baik saja?!! Hah!!?? Apa yang sudah kau lakukan padanya?!!! Kenapa dia bisa jatuh dari ketinggian itu hah!!?? " Tanya mama emosi kepada Adira.

"A-adira... Cuma bermain kejar-kejaran bersama kak Arisha... " Jawab Adira gemetar karna menangis.

"Kau gila?!! Kenapa kau bermain itu ditempat sempit dan tinggi seperti itu hah?!! Gara-gara kamu, Arisha kritis!! Gara-gara kamu Arisha harus terbaring lemah karna memperjuangkan nyawanya!!" Ucap mama berteriak emosi kepada Adira.

Mendengar mama nya yang teriak emosi seperti itu, membuat Adira takut dan menangis.

"Maaf ma.... Waktu itu kak Arisha terlalu kencang saat berlari.... Dan pada saat itu, kak Arisha.... " Belum sempat Adira menjelaskan, mama sudah menyela nya.

"Diam!! Kau ingin menyalahkan Arisha karna kesalahan mu hah??!! Sudah jelas ini semua karna mu!! Dasar anak yang tidak berg*na!!! Kau hanya bisa menghancurkan kebahagiaan keluarga ini!!!! " Teriak papa membentak Adira.

"Ti-tidak pa.... Dengarkan dulu penjelasan Adira.... " Pinta Adira.

"Sudah cukup!!! Semua ini sudah sangat jelas!!! Pergi kau dari hadapan kami!!! " Bentak papa marah.

Bi izah mencoba menenangkan kedua orang tua Adira, namun tetap saja mereka memarahi dan membentak Adira.

"Kenapa kau masih disini hah?!! Sana pergii!!! " Teriak mama.

Mendengar mama nya meneriaki dan menyuruh Adira pergi. Membuat Adira merasa sangat sedih. Ia pun pergi sambil menangis tersedu-sedu.

Tak lama setelah Adira pergi, tiba-tiba Adit memanggil papa dan mamanya.

"Papa!! Mama!! A-Arisha... Dia sudah sadar!!! " Kata Adit bahagia.

Mendengar perkataan Adit, bahwa Arisha telah sadar, membuat papa dan mama menjadi sangat bahagia. Mereka pun segera masuk keruangan Arisha.

Disana, tampaklah dokter yang tengah memeriksa keadaan Arisha yang telah sadarkan diri. Dokter pun segera menghampiri kedua orang tua Arisha.

"Syukur lah... Arisha telah berhasil melewati masa kritisnya.... Saat ini keadaan nya sudah mulai stabil... Jadi saya sarankan, agar Arisha beristirahat dulu sebentar.... " Kata dokter sambil tersenyum dan pergi.

Mereka bernapas lega saat dokter menerangkan bahwa keadaan Arisha baik-baik saja.

___(ditempat Adira)

Disisi lain, Adira tengah berlari sambil menangis terisak isak.

"Kenapa mereka tidak mau mendengar kan penjelasanku dulu... Hikss!!! Hiks... Mereka jahat... Dari dulu mereka juga tidak pernah sayang padaku!! Hiks... Hiks...!!! "

Adira menangis saat mengingat perkataan mama dan papanya. Perasaan nya sangat hancur. Pada saat dia menangis dan berlari....

*piiip!!! Piiippp!!!....... BRUUKK!!

Apakah yang terjadi??
Nantikan kelanjutan nya ya.. 😁

Biar Aku yang pergi[End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang