14. Ingatan yang hilang(2)

23.7K 683 4
                                    

Hidup ku hampa, semuanya telah berubah menjadi abu-abu tanpa warna.....

*BRUKK!!!!!

Tak disangka, Adira ditabrak oleh mobil yang melaju dengan kecepatan sangat tinggi yang lepas kendali. Adira tergeletak pingsan dipinggir jalan dengan keadaan yang sangat memprihatinkan. Kepalanya banyak mengeluarkan darah dan tubuhnya yang penuh dengan luka. Para masyarakat yang melihat kejadian tersebut menjadi sangat panik. Mereka segera berkumpul ditempat kejadian.

"Ya ampun!!! Cepat bawa kerumah sakit!! " Kata salah satu warga yang panik.

Para warga pun berbondong-bondong membawa Adira yang sudah tidak sadarkan diri.
Tak jauh dari lokasi kejadian, tampaklah bi Izah yang tengah mencari Adira. Ia tampak khawatir. Perasaan cemas telah menghantui dirinya. Lalu, bi izah melihat keramaian dipinggir jalan. Ia pun segera bertanya kepada salah satu warga.

"Maaf buk... Itu, ada apa ya ramai-ramai?? Apa terjadi sesuatu?? " Tanya Bi izah penasaran.

"Ohh? Iya buk... Itu, tadi ada kecelakaan. Anak kecil yang tertabrak mobil yang lepas kendali... Keadaan nya parah sekali buk... " Ucap salah satu warga gemetar karna shock.

Mendengar penjelasan dari salah satu warga tersebut membuat bi izah sangat terkejut. Rasa khawatir dan takut telah bercampur menjadi satu.
Ia pun segera pergi ke lokasi kejadian dengan harapan bahwa dugaan nya salah. Namun ternyata...

"Hah!! Hah...... Non Adira!!!???? " Teriak bi izah shock dan menangis histeris.

Para masyarakat terkejut saat bi izah yang tiba-tiba menangis histeris. Bi Izah tak henti menggoncang tubuh Adira yang sudah sangat lemah. Para masyarakat pun mencoba menenangkan bi izah yang sudah histeris itu.

"Non Adira!!! Bangun!! Kenapa bisa seperti ini?!!! Hiks!! Non!!! Hiks!! " Teriak bi izah menangis histeris.

"Buk... Tenang.... Kami akan segera membawanya kerumah sakit... " Ucap para warga.

Setelah itu, bi izah pun ditenangkan oleh para warga. Dan mereka segera membawa Adira kerumah sakit.

___(dirumah sakit yang sama dengan Arisha)

Dirumah sakit, Adira segera dibawa ke ruang operasi. Bi izah yang masih panik pun segera pergi menuju ruangan Arisha dengan maksud mengatakan bahwa Adira kecelakaan.

---(diruangan Arisha)

Diruangan, mereka tampak senang karna Arisha baik-baik saja. Mereka tampak membicarakan obrolan santai.

"Arisha.... Syukur lah kamu baik-baik saja.... Mama nggak tau kalau kamu saat ini belum juga sadarkan diri... Mama takut.... Mama nggak mau kehilanganmu nak..... Semua yang terjadi padamu ini gara-gara Adira!!" Kata mama sambil membelai rambut Arisha.

"Ma... Arisha sudah baik-baik saja... Jangan khawatir ya..... " Jawab Arisha dengan suara yang pelan.

Tak lama kemudian, bi izah masuk keruangan Arisha dengan napas yang tersenggal senggal.

"Tuan.. Nyonya! Non Adira... Non Adira... Dia... " Kata bi izah panik.

"Ada apa dengan nya??! " Kata papa

"Non Adira... Dia kecelakaan!! " Kata bi izah gemetar karna masih shock.

".... Lalu?? " Jawab mama singkat.

Mendengar jawaban dari mama Adira, membuat emosi bi izah sudah tidak terkontrol lagi.

"Nyonya!! Anak nyonya kecelakaan...! Saat ini dia sedang mempertaruhkan nyawa nya...!" Kata bi izah dengan nada emosi.

"Bi! Jaga sikap mu! Disini ada Arisha! Dia baru saja sadar... Lagi pula kami sudah muak dengannya!!.. " Jawab mama ketus.

Mendengar jawaban mama Adira, membuat bi izah menjadi sangat sedih. Dia tak mampu lagi menahan air matanya.

Biar Aku yang pergi[End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang