23. Pergi(End)

52K 1.2K 418
                                    

Hidupku, akan lebih indah jika kalian bahagia...

***25 Oktober***

Pagi itu, adalah pagi yang sangat cerah. Matahari melaksanakan aktivitas nya seperti biasa. Cahaya yang muncul dari sela-sela jendela ruangan, membuat Arisha pun terbangun dari tidurnya.

Pada saat ia membuka matanya, betapa terkejut nya ia melihat keluarga nya sudah berdiri mengelilingi tempat tidur nya itu, sambil memegang kotak berwarna-warni dan sebuah kue tart.

"HAPPY BIRTHDAY ARISHA!!.... " Kata mereka dengan semangat dan kompak.

Tentu saja kejutan ini merupakan hal yang sangat membuat Arisha bahagia. Meskipun ia masih berbaring lemah diRumah Sakit, namun ia menjadi sangat bersemangat setelah menerima kejutan yang sangat spesial dari keluarga nya itu.

"Selamat ulang tahun ya, sayang... " Ucap papa dan mama sambil mencium pipi Arisha.

"Selamat ulang tahun Arisha...! Dan cepat sembuh ya...! " Ucap Adit sambil tersenyum.

"Iya.... Terima kasih pa, ma, kak Adit.." Jawab Arisha tersenyum haru.

"....Selamat ulang tahun ya, non Arisha... " Ucap bi Izah dengan wajah yang sedih.

"Iya bi.. Terimakasih... Tapi, kenapa bibi terlihat sangat sedih? Ada apa? Apa terjadi sesuatu?? " Tanya Arisha penasaran.

"Ah? I-itu.... Sebenarnya.... " Jawab bi izah ragu-ragu.

"Dan juga... Akhir-akhir ini, Arisha nggak ada lihat Adira?? Dimana dia? Hari ini juga ulang tahunnya... Tapi kenapa dia nggak kelihatan?? " Tanya Arisha.

"Adira, dia tidak ada datang kemari semenjak non dinyatakan harus operasi..." Jawab Bi izah dengan nada sedih.

"Sudahlah bi! Jangan dipikirkan.. Paling dia cuma kabur atau nginap dirumah temannya karna dia tidak mau mendonorkan ginjalnya untuk Arisha...! Itu sebabnya dia tidak datang..! " Jawab mama dengan nada kesal.

"Apa??! Kenapa dia tega melakukan ini??! " Tanya Arisha terkejut.

"Arisha... Sudahlah.! Yang penting sekarang kamu ada disini... Dan kamu baik-baik saja... Oke? " Tanya papa kepada Arisha.

Arisha pun mengangguk-anggukan kepala nya. Dan mereka pun saling berbicara dan tertawa bersama-sama. Mereka tampak bahagia, karna Arisha baik-baik saja...

Namun, wajah bahagia tidak tampak dari bi izah. Ia selalu saja memikirkan dan mengkhawatirkan Adira yang tak kunjung kembali. Hal ini pun membuat bi izah sangat cemas dan panik.

"Non Adira... Non ada dimana sekarang?? Bibi khawatir pada non... Bibi ingin bertemu dengan non.... " Bathin bi izah.

***
___Diruangan Lain.... ___

Suara panik dari suster yang ada diruangan tersebut pun terdengar.

"DOKTER!!!.... Pasien Adira kondisi nya menurun drastis!!! " Kata suster panik.

Siapa sangka, bahwa yang ada diruangan tersebut adalah...
"ADIRA"

 "ADIRA"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Biar Aku yang pergi[End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang