Chapter 5

232 43 2
                                    

Mungkin benar kata orang. Gak ada nama nya Mantan sahabat di dunia ini. Karena, bagaimanapun sahabat mu pernah membuat mu tertawa selama ini.

Dari Melody Shafira
Untuk Aldenelio Angkasa M.


BUGH

"MAKSUD LO APA?".

BUGH BUGH BUGH

"SALAH GUE APA BRENGSEK?".

Alden tersenyum miring melihat Delon yang tidak berdaya. Alden memang meminta Delon untuk bicara empat mata dengan nya. Dia tidak suka saat cowok itu memeluk Melody. Cowok yang sama pada tiga hari yang lalu. Dan semua percakapan mereka Alden dengar semua nya.

'Gue sayang lo'

'Gue juga'

  Cuih. Rasanya Alden ingin sekali meludahi cowok yang ada di depannya ini sekarang.

  Delon mengusap cairan kental berwarna merah di sudut bibir nya. Dia menatap Alden sengit. Delon tidak tau maksud Alden memukul nya.

"Jauhin Melody!" perintah Alden. Sedangkan Delon tertawa sumbang. Cuma gara-gara Melody, Alden sampai memukul nya. What the hell!. Apa hubungan cowok itu sama Melody?.

"Itu bukan urusan lo!" Alden tersenyum miring. Ternyata cowok di depannya ini tidak takut kepada nya, "Lagian lo gak berhak ngejauhin gue sama Melody" Delon tertawa mengejek.

"Jauhin dia!" perintah Alden lebih dingin. Wajah dan suara nya terdengar dingin. Tapi tidak membuat Delon takut.

"Kita lihat saja nanti!" ebelum Delon pergi, dia terlebih dahulu menyeringai kepada Alden,"Lo atau gue yang akan di pilih Melody!"

  Alden menggepalkan tangan nya erat. Rahang nya mengeras saat Delon meninggalkan nya. Mata Alden menatap Delon tajam.

"Shit. Sial!"

***

   Sejak kepergian Alden dan Delon tadi, Melody tidak bisa duduk tenang di kamar nya. Dia takut terjadi apa-apa dengan Delon. Dia bukan bermaksud su'uzdon kepada Alden. Tapi melihat raut wajah Alden yang tidak bersahabat, mampu membuat Melody tau kalau cowok itu sedang keadaan marah.

  Melody menatap jam yang ada di tangan nya. Sudah 37 menit tadi Delon pergi bersama Alden. Tapi cowok itu masih belum menampakkan batang hidung nya.

"Lo kemana sih?" Melody mondar-mandir si kamar nya. Kalau Amel tau, pasti Bundanya itu akan mengomelinya tidak bisa duduk tenang.

Brak

"ASTAGA! ABANG?!" Melody tersentak kaget saat melihat wajah Delon yang di penuhi lebam-lebam. Apalagi seperti nya bibir cowok itu sedikit robek.

"Kenapa bisa begini?"

"Ishh" Delon berdesis saat Melody menyentuh luka di sudut bibir nya.

"Gue ambil obat nya dulu" Delon tidak menjawab. Cowok itu sebenar nya masih shock saat Alden memukul nya tiba-tiba.

Melody datang ke kamar nya sambil membawa kotak P3K dan baskom yang berisi air.

"Pelan...ish...pelan" Melody meringis ngeri. Dia turut prihatin melihat kondisi abang nya.

"Sakit ya?" Delon menatap Melody kesal. Pertanyaan tak bermutu!. Jelas-jelas lah sakit. Kalau gak sakit, Delon tidak akan ke kamar Melody sekarang.

"Apa perlu gue jawab?" Melody mengangguk polos, "Obatin aja luka gue. Gak usah nanya!" Melody menatap Delon jengkel. Dengan otak licik nya, Melody menekan luka bibir Delon kuat-kuat, "SAKIT BEGO!"

💦AFTER RAIN💦 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang