Laki-laki menangis bukan berarti mereka lemah.
Tapi karena mereka merasa dirinya gagal dalam melindungi orang yang mereka sayangi.
Jangan lupa vote dan comment nya😊😊😊Melody dan Aya menatap ketiga pemuda di depan mereka sinis.
"Enak banget ya bolos nya?". Sinis Melody.
Pemuda yang duduk di samping Melody mengangguk sambil mengajung kan tangan nya.
"Peace". Alden membentuk jari nya seperti 'V'.
Aya mendengus sinis. "Kalian ngapain ke sini?".
"Mau ikut sama kalian lah!". Kata Aldo yang sedari tadi mencomot kentang goreng Melody. "Enak Mel". Kata nya menyengir.
Brand yang duduk di samping Aya mencomot sosis Aya.
"Eh sosis gue bangsat!". Aya memukul lengan Brand yang seenak jidat nya mengambil sosis kesukaan nya. "Kalau mau makan, pesan sana!".
Brand mengangkat bahu cuek. "Lo yang bayar kan?".
"Ya kagak lah!". Aya melototi Brand. "Lo kan anak orang kaya. Masa beli sosis ini aja lo gak mampu?". Sinis Aya.
Brand menatap Aya dingin. "Yang kaya itu orang tua gue, bukan gue!".
"Yaudah sono minta duit sama ortu lo!". Sewot Aya.
Brand berdecak kesal. Cewek yang berdebat dengan nya ini memang hebat dalam adu mulut.
"Terserah lo deh". Aya tersenyum menang.Melody dan Alden yang melihat pertengkaran kecil Aya dan Brand cuma bisa geleng-geleng kepala.
Melody menoleh ke arah Alden."Lo tau dari mana gue ada di sini?". Tanya Melody. Alden yang sibuk melihat Aya dan Brand, sontak menoleh ke Melody.
"Gps lo". Cuek Alden. "Langian, gue cari lo ke kelas tapi lo nya aja yang gak ada".
Mulut Melody membulat. Tak lama kemudian Melody menatap sinis ke Alden.
"Kenapa tuh mata?". Kata Alden tersenyum miring. "Ganjen banget lihat gue kaya gitu!".
"Ganjen ganjen! Lo tuh yang ganjen!". Sewot Melody.
"Ampun dah". Celetuk Aldo. "Kalian PMS ya? Sewot mulu dari tadi". Kesal Aldo.
"Eh taik lebah! Lo diam aja!". Aldo tersenyum kecut.
"Cabe banget sih mulut lo!". Aya langsung mempelototi Aldo. "Apa? Lo gak pikir apa, badan sebesar ini lo bilang taik lebah".
"Lah, kalau bukan taik lebah terus taik apa?". Tanya Aya dengan senyum remeh nya.
"Taik monyet!". Itu suara Alden dan Brand.
"Kompak banget ya kalian". Aldo menatap kesal teman-teman nya. "Kagak setia kawan banget!".
Aya, Melody, Alden dan Brand tertawa melihat wajah masam Aldo. Cowok itu mudah sekali ngambek.
"Tadi kenapa bolos?". Tawa Alden berhenti. Dia menoleh kearah Melody.
"Ngantuk terus tidur". Kata Alden enteng.
Melody menghembuskan napas nya. "Al. Kita itu udah kelas 12". Alden tersenyum melihat kepedulian Melody. "Lo gak takut apa kalau lo gak lulus?".
Alden mengambil kentang Melody lalu memasukkan nya ke dalam mulut."Buat apa punya sahabat pintar kalau gak di manfaatin".
"Tapi-". Mulut Melody berhenti saat kentang goreng masuk ke dalam mulut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
💦AFTER RAIN💦 (TAMAT)
Teen Fiction(Belum direvisi) Maaf kalau cerita ini kurang dari kata sempurna🙏 "Yakinlah, akan ada kebahagian setelah kesedihan. Seperti halnya pelangi setelah datangnya hujan" Melody Shafira, murid perempuan yang berasal dari SMA 1 Bandung dan sekaligus ketua...