(Belum direvisi)
Maaf kalau cerita ini kurang dari kata sempurna🙏
"Yakinlah, akan ada kebahagian setelah kesedihan. Seperti halnya pelangi setelah datangnya hujan"
Melody Shafira, murid perempuan yang berasal dari SMA 1 Bandung dan sekaligus ketua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yang di atas itu Monalisa Cantika
Gimana? Cantik kan?
Yeeeee double update!!!
Jangan lupa tekan vote ⭐️⭐️⭐️
Happy reading guysss...
*****
Seorang wanita cantik tersenyum saat menginjakkan kakinya pertama kali di salah satu apartement elite di Bandung.
Sejak di bandara sampai di sini, senyum nya tidak pernah pudar dari bibirnya. Wanita cantik itu melihat jam tangan nya.
"Pasti dia belum pulang".
Wanita itu menekan pasword di pintu apartement.
Ting
Wanita itu tersenyum karena Pasword yang di pasang pemilik itu adalah tanggal lahirnya sendiri.
Wanita itu melangkah masuk sambil menbawa koper di tangan nya ke dalam apartement dan tak lupa menutup pintunya.
Uhuk uhuk
Wanita itu berdecak kesal saat apartement itu bau alkohol.
"Pasti kemarin malam dia mabuk-mabuk lagi".
Wanita itu meletakkan kopernya dan mengambil alat-alat kebersihan.
"Let's go Mona! Ini pasti menjadi hari yang panjang buat kita!".
*****
Drt drt
Melody melihat Hp nya yang sedari menyala terus. Karena keasikan melihat Hp nya, Melody tidak melihat ada seseorang yang juga berjalan di depannya yang asik dengan Hp nya.
Bruk
"AAAAAAA..."
HAP
Alden menangkap tubuh Melody yang akan jatuh ke lantai.
"Mel, lo gak apa-apakan?".
Melody yang sedari tadi menutup matanya, kembali membuka matanya sedikit-sedikit.
Deg
Matanya tak sengaja melihat mata Alden. Degub jantung Melody kembali tidak normal karena Alden menatap nya instens. Mata cowok itu sangat teduh dan terdapat lingkaran hitam di sana. Apa kemarin malam dia tidak tidur?.
"Melody kamu gak apa-apa?".
Ferly datang dari depan dan tak sengaja melihat pemandangan yang menyakitkan matanya.
"Oh, sorry". Alden membantu Melody berdiri.
"Gak apa-apa". Pipi Melody masih memerah. "Sorry Al, Hp lo rusak gara-gara gue".
Alden menatap Hp nya yang tidak berbentuk lagi. Dia kembali menoleh ke arah Melody sambil tersenyum.
"Gak apa-apa, Mel". Alden mengacak rambut Melody. "Nyawa lo lebih berharga dari pada Hp gue".
Melody tersenyum miris. Ternyata, untuk melupakan orang yang kita sayangi itu tidaklah mudah.
Alden mengambil Hp nya dan membuang nya ke tong sampah. "Ntar pulang sekolah, gue sama anak-anak lainnya ke rumah lo buat belajar bareng. Lo ada waktu kan?".
Alden tersenyum tipis lalu menoleh ke arah Ferly yang sudah ada di depan pintu. "Gue cabut dulu. Kaya nya Ferly udak mau menjemput tuan putrinya". Alden terkekeh. "Congrast ya".
Melody tersenyum kecut. Melody merasa, hubungan nya dengan Alden tidak ada celah untuk lebih dari sahabat. Tapi, ada sesuatu yang menganjal di pikirannya.
"Mel. Ayo pulang".
Melody terkejut saat Ferly sudah ada di depannya. Sudah berapa lama Melody terdiam sambil menatap Alden?.
"Ah? Ayo".
Ferly mengenggam tangan Melody, sontak membuat cewek itu langsung menoleh ke arah Ferly. Sedangkan Ferly cuma tersenyum manis saat menyadari kekagetan Melody.
"Gak boleh ya?".
Tiba-tiba ada perasaan bersalah di hati Melody karena ketulusan hati Ferly. Melody merasa cuma memanfaatkan kebaikan Ferly, untuk menjadi pelampiasan sakit hatinya.
"Boleh".
"CIEEE CIEEE..."
Melody baru menyadari tatapan menggoda dari teman-teman sekelasnya. Jadi, sedari tadi dia sudah menjadi pusat perhatian teman-temannya?
Mengingat kejadian Alden yang menangkap tubuhnya, pipi Melody kembali merona merah.
Ferly terkekeh geli saat melihat rona merah dari Melody. Lagi lagi Ferly mengira, pipi Melody merona karena nya.
"Udah udah jangan di sorakin mulu". Ucap Ferly. "Kasihan Ketos kita pipi nya udah mirip tomat busuk!".
"CIEEE... CIEEE... DI BELAIN SAMA GEBETAN NYA".
Melody melototi Aya yang paling semangat diantara teman-temannya. Tapi, Aya cuma memeletkan lidahnya.
"SUITT.. SUITTT.. KAYA NYA ADA BAU-BAU PAJAK JADIAN NIH!". Aldo dan yang lainnya juga ikut-ikutan menggoda Melody.
Ferly tertawa mendengarnya. "KALIAN TENANG AJA!. KALAU GUE UDAH JADIAN SAMA MELODY, KALIAN SEMUA GUE TRAKTIRIN DI KAFE MILIK BOKAP GUE!".
Melody langsung menoleh ke arah Ferly yang masih tertawa dengan dengan teman-teman sekelasnya. Ada rasa tidak terima saat Ferly berkata 'kalau gue udah jadian sama Melody' di sana. Tapi apa?.
