Chapter 27

114 25 1
                                    

Don' t forget votment and Share ke teman-teman mu
Supaya kita bisa baca bareng teman-teman yang lain nya ya🤗

Happy Reading and sorry fot typo. Kalau ada typo silahkan tandai saja🙏

***
"Udah ada kabar dari Melody?"

Alden menggeleng lemah. Dia menatap Mona yang sedang mengupas apel untuknya.

"Kapan gue boleh pulang?" tanya Alden. Hampir 3 hari di rumah sakit benar-benar membuat Alden bosan menghirup bau obat-obatan. Apalagi teman-teman nya tidak ada yang datang hari ini. Terutama Melody.

"Kata dokter lo boleh pulang nanti sore," ujar Mona sambil menyodorkan apelnya. Cewek itu menatap Alden aneh. "Al, sebenarnya apa yang lo omongin sama Brand dan Delon?"

Alden berhenti mengunyah. Cowok itu menatap Mona datar. "Bukan urusan lo!"

Mona menghela napas panjang. "Tapi itu kan urusan gue! Kalian berantem kan gara-gara gue!"

Alden mengerutkan dahinya. "Berantem? Siapa yang bilang kalau kita berantem?" kata Alden santai.

Berbeda dengan Alden, Mona malah menganga tak percaya. "Jadi kalian gak beranten?"

"Ya gak lah!" kata Alden kelewat santai."Lagian buat apa kita berantem gara-gara cewek? Gak ada gunanya juga kan?"

Mona mengangguk. Dia tersenyum legah. Akhirnya dia tidak jadi merusak persahabatan Alden, Delon dan Brand. Kalau itu terjadi, mungkin Mona tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri.

"Abisin apel nya! Gue mau rapiin barang lo dulu"

Alden menganguk sambil menatap Mona.

'Maafin gue karena sudah bohong sama lo, Mon'

***

Di dalam ruangan Melody, Delon cuma bisa mengusap tangan Melody menyesal. Dia menyesal kenapa harus sekarang dia tau kalau Melody masih berhubungan dengan laki-laki brengsek yang memanfaatkan nya 5 tahun lalu. Kenapa harus Alden?!

Ternyata penilaian Delon tentang Alden sangat salah. Dia pikir, Alden lebih bisa melindungi Melody dari pada Ferly. Sama dengan arti namanya. Kalau boleh jujur, dia lebih suka Alden yang jadi pacar Melody bukan Ferly. Tetapi, penilaian Delon tentang Alden sangat salah.

"Cepat sadar Mel. Jangan menghukum gue kaya gini," lirih Delon supaya tidak terdengar oleh orang-orang yang ada di dalam ruangan Melody.

"Lo gak lihat apa? Di sini itu banyak yang sama lo. Bahkan Ayah sama Bunda sangat sedih lihat lo kaya gini. Bunda gak bisa tidur karena tungguin lo sadar, Mel!" Delon tersenyum kecut melihat Bunda dan Ayah nya sedang tidur di sofa sambil berpelukan. Lalu pandangan nya jatuh kepada gadis yang ada di samping kiri Melody. Gadis itu juga baru terlelap setelah lama menangis.

"Kalau lo gak mau bangun karena gue, seenggak nya lo lihat betapa jelek nya sahabat lo sekarang," Delon terkekeh kecil melihat penampilan Aya. Lalu ingatan nya jatuh pada malam kemarin. Cewek itu ke sini tanpa alas kaki.

Delon berjalan memutari bangkar Melody. Dia meletakka kaki Aya di atas pahanya. "Dasar ceroboh!"

Delon mengambil kotak P3K dan langsung menetesi obat ke kaki Aya yang terkena luka. Sesekali mata nya melirik Aya, memastikan kalau gadis itu tidak kebangun oleh nya.

"Nih cewek kebo banget sih!"

Delon menggelengkan kepalanya beberapa kali. Terlihat takjub melihat Aya tidak kebangun karena ulah nya. Apa lagi kaki cewek itu sedikit sobek. Delon yakin kalau cewek itu baru saja menginjak bening. Terbukti, Delon baru saja mengeluarkan bening itu di telapak kaki Aya.

💦AFTER RAIN💦 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang