Chapter 18

109 30 5
                                    


Happy reading guys...

Please... Give me vote and comment...

*****

Di tempat Apartement elite di kota Bandung, terlihat seorang gadis cantik yang sedang tersenyum kesenangan. Dia menatap dirinya di depan cermin dan sesekali melirik jam tangan nya.

Ting

"SURPRISEEEE!!!!".

Pemuda di depan pintu apartement itu sedikit terkejut saat melihat gadis cantik yang sedang membawa kue tart untuk nya.

"Monaa..".

Mona tersenyum dan mendekat ke arah Alden.

"Happy birtday honey".

Mata Alden berkaca-kaca saat masih ada seseorang yang ingat dengan ulang tahun nya. Bahkan, Alden sendiri tidak tau hari ini tanggal berapa.

"Lo pasti gak ingatkan ini hari apa?".

Alden menggeleng. Sedangkan Mona terkekeh geli. Sudah pasti cowok itu tidak akan ingat. Karena Alden mempunyai otak yang sama dengan otak udang.

"Mona gue kangen...".

Mona sedikit terhuyung ke belakang saat Alden memeluk tubuhnya yang mungil. Kue tart yang ada di tangannya sudah jatuh ke lantai dan tak berbentuk lagi.

Astaga...gue udah capek-capek tuh buat kue, lo malah hancurin seenak jidat lo aja, Al.

Mona mengusap punggung lebar Alden. Baju yang ada di bahunya sudah basah oleh air mata Alden.

"Al...".

"Gue kangen Papa, Mon".

Mona tersenyum sedih. Alden yang terlihat bahagia di luar sana, nyatanya cuma anak yang bisa menangis saat mengingat sang Ayah yang telah meninggalkan nya.

Lama Alden menangis, cowok itu langsung menghapus air matanya. Masih keadaan memeluk Mona, Alden menciumi pipi Mona.

"Makasih atas kejutannya".

Mona terkekeh lalu menoleh ke arah kue yang sudah tidak berbentuk lagi. "Tapi kue nya gimana?".

Alden menyengir sambil menggaruk lehernya. "Yaudah, kita gak usah makan kue nya".

"Tapi gue lapar". Keluh Mona. "Di kulkas lo juga gak ada makanan yang bisa di masak".

Alden menatap Mona dengan perasaan bersalah. Seharusnya dia tadi tidak memeluk mona dengan cepat.

"Maaf, Mon".

Mona mencebikkan bibir nya kesal. "Terus malam ini kita makan apa dong?!".

"Tenang. Gue ada makanan. Tapi... gak apa-apa kan kita sepiring berdua?".

Mona mengangguk. "Yaudah gue ambil piring nya dulu".

Sepeninggal nya Mona, Alden langsung duduk di atas karpet sambil menyalakan televisi.

"Lo kenapa pulang terlambat?".

Alden menoleh ke arah Mona yang sedang menyalin nasi goreng yang kebetulan dia beli di perempatan tadi.

"Belajar kelompok dulu".

Mona menatap Alden. "Dirumah Melody ya?". Alden mengangguk.

"Yuk makan".

Alden mendekat ke arah Mona dan mengambil sendok. Mereka makan dalam diam, tidak ada yang membuka pembicaraan setelah makan malam itu.

Mona telah pergi ke dapur untuk mencuci piring, sedangkan Alden masih duduk di ruang tamu dengan pikiran yang merana.

💦AFTER RAIN💦 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang