Selama ini, aku berharap jima kau tak melakukan apa yang dulu mantan kekasihku lakukan. Tapi apa? Kau malah menyakitiku melebihi dirinya.
-Gia Dara-Aku tahu semua ini adalah salahku. Jika aku tak mengenal dirinya, jika aku tak menyia-nyiakan dirimu, mungkin semua ini tak kan pernah terjadi
-Jongdae-***
Hari ini, Gia ingin menemui kekasihnya yang telah lama tak bertemu. Sungguh, ia benar-benar rindu pada sang kekasih. Pasalnya, ia benar-benar tak berkomunikasi selama 3 bulan ini dengan kekasihnya yang bernama Jongdae.
Wanita cantik itu juga membawa sahabatnya, Riska. Sebenarnya, Riska tak ingin ikut campur dalam permasalahan sahabatnya ini. Tapi dia dipaksa ikut, jadilah ia ikut.
"Gia! Gue tunggu disini aja deh ya. Lo masuk aja ngga apa-apa kok" ujar Riska.
"Kenapa ngga ikut masuk aja sih?! Gue males nunggu sendirian padahal!" Jawab Gia sambil mempoutkan bibirnya.
"Ngga enak gue sama lo. Udah ah, sana masuk!"
"Iya iya! Bawel deh lo" ujar Gia.
Akhirnya Gia masuk menuju caffe sendirian, dan memilih tempat duduk. Kemudian ia menunggu sang kekasih.
***
Sudah 3 jam gadis itu menunggu, namun, ia tak kunjung melihat kekasihnya.
"Kemana Jongdae? Kenapa ia lama sekali? Aku sudah menunggu lama disini, namun aku tak juga melihatnya" lirihnya sambil melihat sekitar.
Tak lama setelah itu, manik hitamnya melihat kekasihnya, namun lelaki itu membawa wanita lain dan mereka tampak mesra. Dari jauh, terlihat Jongdae sedang mencium wanita yang ia gandeng tersebut dan itu membuat Gia dan Riska bingung, sebenarnya ada apa ini.
Namun, Gia tetap tak memperdulikan itu, ia hanya rindu pada kekasihnya itu. Bahkan dirinya langsung berlari ke arah Jongdae dan memeluk lelaki tegap itu, namun Jongdae hanya diam tak membalas. Tidak seperti biasanya, batin Gia.
"Kau membawa siapa Dae?" Tanya Gia setelah ia melepas pelukannya.
"Dia Widya, kekasihku" jawab Jongdae santai
"Kenapa kau membawanya kemari? Apa maksudnya Dae?!" Tanyanya lagi dengan sedikit menaikkan suaranya.
"Aku kesini untuk memutuskan hubungan kita. Karena aku rasa kita sudah tak cocok lagi, jadi lebih baik kita akhiri ini. Lagi pula aku sudah menemukan orang yang kucintai" kata Jongdae.
"Apa?! Tidak cocok?! Lalu apa selama ini?! 5 tahun kita pacaran, apa itu tak ada gunanya?! Kenapa kau dengan mudahnya mengatakan itu?!" Ujar Gia, ia bahkan sudah menangis saat ini.
"Sudahlah, aku sudah lelah. Aku harus pergi" kata Jongdae. Tapi tiba-tiba datang Riska yang langsung menampar Jongdae.
"Dasar lelaki tak tahu diri kau! Enyah kau!" Bentaknya pada Jongdae.
"Sudahlah Riska! Ayo kita pergi saja! Biarkan mereka ya" ujar Gia menenangkan sahabatnya dan membawanya keluar.
***