Joon Myun

20 2 0
                                    

Gia POV

Hari ini suamiku, Suho berulang tahun. Dan aku berencana memberinya kejutan, jadi aku sengaja menghindar darinya sejak pagi.

Senyum ini tak pernah luntur sepanjang perjalananku menuju kantornya. Suho pasti senang dengan kejutan yang aku buat, batinku.

"Selamat datang nyonya!" Ucap seorang resepsionis yang menunggu di depan. Aku hanya membalasnya dengan anggukan uang disertai dengan senyumku.

Aku berjalan menuju lift untuk keruangan Suho. Dan begitu sampai di depan pintunya, sekretarisnya menyapaku.

"Selamat siang nyonya! Apa anda ingin menemui tuan Joon Myun?" Tanyanya.

"Iya, dia ada didalam kan"

"Maaf sebelumnya. Tapi tuan bilang, ia sedang tak ingin di ganggu," ujar si sekretaris.

"Tenang saja. Aku ini istrinya, tak mungkin jika dia mengusirku." Aku tersenyum padanya dan langsung menuju pintu ruangan itu.

Tapi terkejutnya aku saat melihat pemandangan di dalam ruangan itu. Pemandangan yang sungguh menyakitkan bagi hatiku.

Aku berusaha untuk tidak menangis saat ini, aku menahan air mata ini agar tak menetes.

"Suho....." lirihku namun masih bisa di dengar oleh dia insan yang sedang bercumbu itu. Suho menoleh ke arahku, ia terkejut karena aku ada disini. "Maaf sudah mengganggu kegiatan kalian. Aku permisi." Aku sudah tak sanggup menahan ini dan langsung lari meninggalkan mereka. Aku berlari sejauh yang kubisa. Aku menulikan pendengaranku. Aku terus mengucapkan kata maaf karena sudah menabrak orang-orang. Sungguh aku tak sanggup dengan semua ini, ternyata suamiku yang ku percaya selama ini bermain di belakangku.

Aku berlari ke arah jalanan. Aku sama sekali tak memperdulikan apapun sampai aku merasa tubuhku yang tertabrak sesuatu dan menyebabkan tubuhku melayang. Dan setelah itu aku tak merasakan apapun lagi.

Gia POV end

Suho langsung menghampiri tubuh tak berdaya istrinya. Ia mengangkat kepala wanita itu.

"Gia! Kumohon bangunlah. Maafkan aku, Gia! Bertahanlah sayang. Aku akan membawamu ke rumah sakit"














At hospital

Lelaki tampan itu terus saja mondar-mandir di depan ruang ICU, tempat sang istri di periksa. Ia sangat merasa bersalah karena sudah menduakan istrinya.

"Dokter bagaimana keadaan istri saya, dok?" Tanyanya saat dokter keluar.

"Pasien saat ini dalam keadaan koma. Tapi syukurlah bayi yang ada dalam kandungannya baik-baik saja." Dokter itu menjelaskan, "tapi kita tak akan tahu sampai kapan dia akan terbaring dalam komanya. Ia sudah seperti tak memiliki semangat hidup, saat ini kita hanya bisa berdoa untuk perkembangannya. Saya permisi"

Perkataan dokter itu sungguh mengejutkan bagi Suho. Bagaimana tidak? Ia bahkan tak tahu jika istrinya tengah mengandung sekarang. Ia benar-benar merasa sebagai suami yang tak berguna. Ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam dimana Gia dirawat.

"Sayang....... maafkan aku, aku tahu kalau aku salah. Kumohon sadarlah, aku berjanji akan memperbaiki semuanya demi kau. Kumohon bangunlah. Sadarlah demi anak kita yang ada dalam perutmu, ayo kita abadikan semua moment bersama. Kumohon bangunlah Gia." Suho terus menggumamkan maafnya untuk sang istri yang terbaring koma itu. Ia tak tahu jika semuanya akan jadi seperti ini. Ia sangat menyesal karena sudah berselingkuh.

Menyesal. Ya, hanya itu yang kini Suho rasakan dan entah sampai kapan istrinya akan bangun dari komanya. Yang pasti sekarang ia hanya bisa menunggu keajaiban dari Tuhan agar istrinya membuka mata.

.
.
.
.
.
.
.
.
END











Hai guys. Maaf kalo terlalu pendek ya

Jangan lupa voment

ONE SHOOT AND TWO SHOOT EXOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang