Pagi ini aku berencana akan mengerjakan tugas kuliah bersama temanku, Lisa. Namun, tetap saja rencana itu hanya menjadi wacana karena akhirnya kami malah melakukan suatu hal yang sudah menjadi rutinitas kami, yakni Fangirling. Ya, kami berdua adwlah penyuka musik Korea. Dan itu sudah lama, jadi wajar bagi kami untuk berteriak sesuka hati. Apalagi ini hanya kita berdua.Mata kami berfokus pada laptop didepan kami yang sedang memunculkan artikel tentang EXO. Perlu kalian tau, kami pecinta EXO, bahkan maniak. Lisa, terus menscrool kebawah sampai aja judul artikel yang membuat kami terkejut.
"Chen EXO Mengumumkan Pernikahannya didepan Publik, ini Dia Tanggapan Para Fans". Membaca itu, tanpa ku suruh lagi Lisa langsung membuka arrikel tersebut. Kami membacanya tanpa ada satu kata pun terlewat."Rahmi!, tolong katakan bahwa ini tidak benar. Aku hanya bermimpi, bukan?" matanya berkaca-kaca. Aku jadi tak tega, tapi memang begitulah faktanya.
"Kau jangan sedih! Harusnya kita sebagai fans harus senang kan kalau idol kita sudah menemukan tambatan hatinya," ujarku menenangkannya.
"Tapi aku masih belum rela!, aku benar-benar jatuh cinta padanya. Aku.... tau ini gila, tapi memang seperti itu faktanya." Ia semakin sesegukan.
"Lisa dengar! kau tau kan kita itu hanya sebagai Tinkerbell yang menjaga Peterpan sampai Wendynya datang. Aku tau kau memang jatuh cinta padanya, itu wajar. Karena kalian sering bertemu! tapi, kita hanyalah fansnya yang beruntung bisa mengenal mereka secara langsung, aku tau ini berat bagimu. Kau harus bersabar." agaknya perkataanku ini cukup membuatnya tenang sedikit, sampai tiba-tiba ponselku berdering. Aku mengambilnya dan melihatnya, 'Dae-ya' tertera dilayar ponselku dan aku otomatis melihat ke arah Lisa. I menganggukan kepalanya tanda setuju, kemudia aku mengangkatnya.
"Halo! ada apa, Oppa? tumben menelpon. Kau tidak sibuk?" tanyaku basa-basi.
"Tidak papa, hanya ingin saja. Oh iya, kau sudah melihat beritaku ya?"
"Iya Oppa. Aku sudah melihatnya, kenapa?"
"Apa kalian kecewa padaku? apalagi Lisa, ia sangat menyukaiku" suaranya terdengar sangat khawatir
"Kami memang terkejut awalnya. Bahkan Lisa menangis, tapi ia sudah tenang, kok. Dan kalau aku sih senang saja. Selama Oppa bahagia, aku pasti akan turut bahagia"
"Maafkan aku sudah membuat kalian sedih," ujarnya.
"Oppa, biar bagaimanapun itu hidupmu, kau berhak memutuskan. Kami sebagai fans hanya dapat mendukungmu dari belakang. Aku yakin pilihanmu adalah yang terbaik." aku menjawab kalimatnya.
"Terimakasih sudah mengerti perasaanku." Ia menjeda kalimatnya "tapi kalian tidak akan meninggalkan kami, bukan?" tanyanya ragu.
Sontak saja aku tertawa. "Tentu tidak lah, Oppa! Kalian itu berharga, lagi pula ini sudah menjadi resiko kami yang manyukai kalian. Oppa tenang saja, kami berdua dan jutaan fans di luar sana banyak yang berdiri mendukungmu selalu. Jadi jangan bersedih."
Lisa yang daritadi diapun ikut menyahut, "Iya itu benar. Dan jika ada yang mengejekmu, kau tak perlu dengarkan mereka ya. Aku tau kau sudah memikirkan ini matang-matang."
"Baiklah terimakasih dukungan kalian padaku. Aku sayang kalian!"
"Sudahlah, Oppa. Sebaiknya kau persiapkan pernikahanmu sana. Jangan mengobrol terus bersama kita. Hahaha," ucapku diiringi tawa.
"Baiklah sampai jumpa lagi." Setelah itu ia menutup panggilan.
Ya, kami memang hanya fansnya. Dan kami hanya mampu menatap mereka di kejauhan, tanpa mengharap apapun. Karena pada akhirnya, kami adalah Tinkerbell yang akan mengantar Peterpannya menuju Wendy.
END
SORRY GUYS, HARUSNYA INI DI POST KEMAREN KEMAREN. Tapi aku gk ada waktu,
Ok segitu aja lah cuap cuapnya. Jangan lupa vote and coment ya 😉😉😉