"Park Chanyeol! brengsek kau. Setelah lima tahun kita bersama, kau malah menduakan aku?! wahh benar-benar hebat sekali," ia menjeda, kemudian menunjuk wanita yang menjadi selingkuhan kekasihnya."dan kau! dasar ular, ku kira kau sahabat yang baik. Ternyata sama busuknya dengan lelaki di sampingmu itu!" ia menyiramkan air pada wanita dihadapannya itu.
"Mulai detik ini kita selesai, Chan. Tidak ada hubungan apapun di antara kita!" setelah itu ia pergi dari sana. Sakit rasanya dihianati oleh dua orang yang berarti dalam hidup, ia hanyalah bersandiwara dan berpura-pura menjadi wanita yang tegar dan kuat. Walau sebenarnya ia amat rapuh.
Kini ia menuju pantai seorang diri. Pikirannya sedang tidak jernih, dan ia ingin kesana untuk menjernihkan semuanya, juga memgakhiri semua penderitaannya.
"Eomma..... Appa.... Aku rindu kalian, bagaimana kabar kalian disana? kalian baik-baik saja, kan? kalian rindu aku tidak? aku ingin bertemu kalian, kalian harus menungguku. Akan akan segera datang." Ia berjalan terus menuju kedalaman laut, dan menenggelamkan diri.
❣❣❣
Hari menjadi minggu kemudia berubah menjadi bulan. Ji Kyung, wanita itu, ia baru saja sadar dari komanya yang berlangsung selama 2 bulan terakhir. Siapa sangka jika Tuhan masih menginginkannya ubtuk hidup. Saat itu ada seorang lelaki tengah bersantai dan melihat Ji Kyung lalu menolongnya. Dan ia jadi sering dikunjungi oleh penyelamatnya itu selama masa komanya.
Kini ia sedang duduk di ranjangnya sambil menatap matahari yang sebentar lagi terbenam. Hingga seorang lelaki masuk dan mengalihkan perhatiannya.
"Hai! bagaimana keadaanmu? apakah lebih baik dari sebelumnya?" tanya lelaki itu.
"Lumayan. Tapi aku bosan, Baek. Kapan aku boleh pulang?" jawab Ji Kyung pada lelaki yang ia panggil Baek itu.
"Sabarlah. Mungkin 2-3 hari lagi kau baru boleh pulang."
"Baek, kejadian waktu itu. Kenapa kau menyelamatkan aku? kita kan tidak saling mengenal," tanyanya kemudian.
"Bukan apa-apa. Hanya saja aku merasa jika aku perlu menyelamatkanmu."
"Ahh begitu. Harusnya kau biarkan saja aku mati. Aku sudah bosan hidup."
"Aku tau kau kecewa pada mantan kekasihmu. Tapi tidak seharusnya kau melakukan itu, pasti jika orang tuamu tau, mereka akan sangat kecewa diatas sana."
Ji Kyung yang mendengar perkataan Baekhyun mendadak merasa bersalah pada ayah dan ibunya. Tapi lagi-lagi egois selalu menang.
"Tapi aku sudah tak tahan disini, Baek!"ia mulai menangis,lagi. "Aku tak punya siapapun didunia ini. Semua sudah pergi meninggalkan aku, jadi untuk apa aku tetap disini?!"
Baekhyun mendekatinya dan memeluknya, memberi ketenangan pada gadis di depannya saat ini. Ia tau bagaiman perasaan gadis ini.
"Sudah jangan menangis! kata siapa kau sendiri? sekarang kan sudah ada aku. Aku akn menjadi teman terbaikmu,jadi kau tak perlu merasa sendiri. Mengerti?"ujarnya lembut.
"Terimakasih, Baek. Terimakasih banyak sudah membantuku dan menemani aku," Ujar Ji Kyung dalam pelukan Baekhyun.
"Sama-sama. Sudah ya, lihat nih aku bawa apa buat kamu." Ia melepas pelukannya dan menunjukkan paperbag yang ia bawa.
"Waah, nasi goreng! terimakasih Baek. Kau tau saja aku sedang ingin makanan luar. Makanan rumah sakit selalu hambar," senangnya begitu melihat apa yang dibawa Baekhyun untuknya.
Ji Kyung makan dengan lahap dan hikmat, ia memang menyukai nasi goreng itu. Apalagi buatan Baekhyun, ia sudah pernah beberapa kali mencobanya dan itu terasa perfect di lidahnya.