Angkot berhenti di sebuah gang, Ibu dan bocah itu pun turun dan masuk ke dalam gang. Nagita langsung turun dari motor Alvaro dan mulai mengikuti mereka dari belakang sambil berjalan kaki, sedangkan Alvaro memilih menunggu di depan gang saja.
Ibu dan bocah itu masuk ke dalam rumah kecil, tapi sebelum itu sang bocah menghabiskan es krim nya di teras. Hal itu menguntungkan bagi Nagit karena bisa melihat lebih jelas dan lebih lama wajah bocah tersebut .
"Bener-bener mirip!!" gumam Nagit.
Bocah itu pun masuk, Nagit pun hendak kembali tapi ia melihat tetangga bocah itu keluar rumah, langsung saja Nagit samperin.
"Permisi bu!!"
Ibu-ibu berbadan gempal pun menampakkan wajah ramah "Ya ada apa dek?" tanya Ibu itu bingung.
"Saya mau nanya Ibu yang di rumah itu udah tinggal disini dari kapan ya?"
"Oh dek Viana belum lama tinggal disini, baru sekitar tiga bulanan tinggal disini "
"Ouh gitu ya bu, hmm Ibu Viana itu tinggal sama siapa aja ya kalau boleh tahu?"
"Dek Viana cuman tinggal sama anak nya saja, kasihan deh Ibu lihat nya, Ayah nya Rian juga gatau kemana" jelas Ibu itu.
Nagit mengangguk paham "Terima kasih ya bu, saya permisi dulu" Nagit pamit dan kembali menghampiri Alvaro yang masih menunggu nya di depan gang.
Satu hal yang membuat Alvaro bingung, buat apa Nagit mengikuti Ibu dan bocah tadi, apa hubungan nya dengan Nagit. Alvaro juga belum melihat wajah Ibu tadi dan bocah nya karena saat di angkot mereka tidak melirik ke belakang .
Mata Alvaro menangkap kehadiran Nagit yang semakin mendekatinya. "Sebenernya mereka siapa?" tanya Alvaro.
Nagit duduk di Belakang Alvaro "Kita cari tempat yang enak dulu Kak, Ntar Nagit jelasin"
Alvaro Mengangguk dan mengendarai motor nya ke sebuah cafe yang tak jauh dari sini.
"Jadi??" Alvaro menagih penjelasan nya setelah mereka duduk dan memesan minuman.
Nagita menghembuskan nafas pelan "Anak kecil itu wajah nya mirip Verrel!!" jelas Nagit.
"APA!!" Alvaro sangat kaget.
"Kata tetangganya Ayah anak itu gatau dimana"
"Nagit pikir kalo anak itu beneran anak Verrel" lanjut Nagit.
Alvaro menganggukkan kepala nya " Verrel duda?"
"Setau Nagit bukan, umur nya baru 27 tahun tapi nanti Nagit coba cari tahu lagi" ujar Nagit.
"Ya betul , lo harus cari tahu tentang dia"
"Jangan-jangan Verrel itu kayak cowok-cowok di wattpad yang ngehamilin cewek trus gak tanggung jawab dan akhir nya si cewek pergi sambil membesarkan anak Verrel sendirian" terka Nagita.
"Oke-oke kita harus selidiki anak itu dan Verrel, biar tahu kebenarannya seperti apa dan kita ga usah menduga terlalu jauh"
Nagita mengangguk "Kak gue bener-bener minta bantuan lo!!"
"Siap!!"
***
Lima hari lagi adalah hari pertunangan Nagit dan Verrel. Tadi Verrel menjemputnya dan Nagit menurut tanpa kata membuat Hardi dan Rissa sedikit bingung, tak ada obrolan di sepanjang perjalanan Nagit langsung keluar saat sampai di depan kampus nya.
"Nagita!! Saya tidak menyuruh kamu melamun di kelas saya!!" tegur Pak Arjuna.
Nagit mengangguk "Maaf Pak!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Somplak
Humor[COMPLETED] Nagita terbangun di sebuah kamar yang terlihat asing, ia yakin ini bukan kamar nya. Kepala nya pusing, rambut panjang nya awut-awutan dan matanya bengkak. Semalaman Nagita menangis, meratapi nasib nya yang sangat malang ini. Mungkin ini...