Ternyata nasi goreng itu masih bersisa, tak ada yang mau memakan nya bahkan Nagita pun tidak mau walaupun sekedar untuk mencoba nya, jadi Nagit putuskan untuk memasukkan ke dalam kotak bekal lain dan memasukkan nya ke tote bag.
Nagita berjalan santai memasuki Atmaja Company sebuah gedung besar dan tinggi milik keluarga Verrel. Seorang resepsionis menyapa nya ramah, tenang mereka bukan resepsionis yang suka berdandan seperti ondel-ondel dan memakai pakaian ketat sehingga menampakkan betuh tubuh mereka.
"Selamat siang Mbak! Ada yang bisa saya bantu?"
"Hmm ruangan Verrel Atmaja dimana ya? Saya Adik nya mau kasih makan siang " ujar Nagit sambil mengangkat tote bag nya ke atas.
"Oh anda Mbak Vanessa Atmaja?" tebak sang resepsionis , seperti nya dia pegawai baru dan tidak mengenali Adik Verrel yang sebenarnya ada di Amerika .
Keuntungan untuk Nagita, buru-buru ia mengangguk "Betul mbak!!" seru Nagit cepat.
"Oh kalau begitu, ruangan Pak Verrel ada di lantai tiga puluh. Mbak bisa naik lift khusus di sebelah kanan" ujar Resepsionis.
"Oke terima kasih"
Tanpa menunggu balasan resepsionis, Nagita melangkahkan kaki nya menuju lift yang di tunjukkan resepsionis tadi. Setelah pintu tertutup Nagit memencet lantai tiga puluh, tidak membutuhkan waktu lama Nagita keluar dari lift.
Di lantai ini hanya ada toilet, meja sekretaris yang berada di depan ruangan Verrel. Meja itu kosong, langsung saja Nagit melesat masuk ke dalam ruangan Verrel yang juga kosong.
Nagita meletakkan tote bag itu di atas meja Verrel yang tampak rapi dengan berkas-berkas yang tersusun dengan map. Nagit tidak lama-lama di ruangan Verrel, setelah beres ia langsung keluar dan turun ke bawah.
"Sudah selesai Mbak Vanessa??" tanya Resepsionis tadi dengan ramah.
Nagit mengacungkan jempol nya "Saya pulang dulu ya!!" sambil berdadah ria.
***
Verrel dan sekretaris nya baru saja selesai rapat di lantai dua puluh sembilan, "Ratih kamu sudah catat semua nya kan?"
"Sudah Pak!!"
"Bagus" ujar Verrel lalu masuk ke ruangan nya.
Pandangan Verrel tertuju pada sesuatu yang ada di meja nya, seingat Verrel ia tidak menyimpan totebag pink di meja nya, mempunyai nya saja tidak.
Verrel duduk di kursi empuk kebesaran nya ini, rasa penasaran menyelimuti nya, di buka tas tersebut yang berisi kotak bekal dan dua buah surat .
Di atas surat itu ada tulisan angka satu dan dua , Verrel membuka surat yang bertulis angka satu terlebih dahulu. Sebuah tulisan rapi itu langsung di tangkap penglihatan nya.
Ini ada nasi goreng sebagai tanda minta maaf kemarin, jangan lupa di habiskan okay!!
Nagita
"Kapan dia kesini?" gumam Verrel.
Kotak bekal itu pun di buka Verrel, benar saja isi nya nasi goreng yang warna nya sangat pekat. Verrel mendekatkan hidung nya mencium aroma tersebut, aroma nya aneh. Lalu Verrel memulai menyendokkan nasi goreng ke mulut nya.
"Huek!! Apaan nih gak enak banget, dia mau ngasih racun sebagai ucapan minta maaf!!" Verrel menggerutu kesal.
Di tutup nya dengan kasar kotak bekal itu, lalu Verrel melangkah ke toilet yang berada di ruangan nya untuk berkumur takut zat-zat yang terkandung di dalam nasi goreng itu bereaksi di mulut nya karena makanan itu belum masuk ke dalam tubuh nya.
Lanjut , Verrel kini membuka surat yang bertuliskan angka nomor dua. Isi nya lumayan panjang ternyata, untung nya tulisan Nagita rapi.
Gue mau menegaskan kalo gue menolak menikah sama lo, gue tau cara kemarin itu gak bikin masalah ini selesai. Lo juga pasrah aja gak ada perlawanan, padahal kalo lo nolak Eyang gue ga akan maksa beda urusan nya kalo sama gue. Oh iya gue punya kejutan buat lo, di surat ini ada foto lihat deh
Verrel pun mengambil selembar foto, mata nya terbelalak saat ia melihat siapa orang di foto itu.
Kaget gak? Pasti kaget dong!! Itu cewek yang lo carikan!! Nama nya Viana bener kan! Hebat yah gue bisa nemuin dia dengan cepat gak kayak lo, gimana-gimana lo masih sayang gak sama itu cewek? Btw selamat ya lo ternyata seorang ayah!! Percaya gak? Harus percaya sama Nagita mah, anak lo cowok mirip banget sama lo!! Gue gak bisa kasih tau banyak tentang mereka takut mereka marah, gue aja kepaksa bilang gini karena gamau pernikahan kita terjadi. Gue harap lo tau apa yang harus lo lakukan setelah nya, kalo lo butuh bantuan jangan sungkan hubungi gue. Mereka sering ke kedai es krim pinky cari aja, walau gue udah tau tempat tinggal mereka upss!!
Hati Verrel membuncah bahagia, ia memiliki seorang anak dengan wanita yang di cintai nya. Viana Altami Sudiro, perempuan anggun dan sederhana yang lahir dari keluarga kaya.
Saat itu Verrel sedang menunggu Ibu nya di parkiran pasar tradisional, Viana yang masih memakai seragam SMA sedang membantu nenek-nenek menyebrang lalu membeli dagangan kakek-kakek penjual pisang dan membagikan nya kepada orang-orang yang lewat. Ada rasa kagum saat Verrel melihat gadis itu yang ternyata membawa sebuah mobil yang terparkir di sebrang jalan, lalu setahun kemudian mereka kembali bertemu dengan Viana yang menjadi adik tingkat nya. Saat itulah Verrel mulai mendekati Viana yang ternyata di respon dengan baik oleh Viana.
Verrel pun bergegas keluar, "Ratih kosongkan jadwal saya seminggu ke depan ini!!" perintah Verrel yang dengan sigap di turuti oleh sekretaris nya.
Sesampai nya di kedai es krim yang di tunjukkan Nagita, Verrel langsung duduk di kursi yang terletak tidak jauh dari pintu.
"Mau pesan apa Mas?"
"Es krim mocalate satu!!" ujar Verrel dengan asal.
Hingga hari mulai gelap Verrel belum bisa menemukan Viana. Ia pun lebih memilih pulang dan akan mengunjungi kedai ini besok.
Hari ke lima Verrel mengunjungi kedai ini memesan es krim yang sama dan duduk di tempat yang sama, Verrel berharap usaha nya tidak sia-sia menghabiskan waktu seharian di kedai es krim dan memakan tiga mangkuk es krim setiap hari, mungkin sekarang tubuh yang ia jaga agar terlihat kekar akan nampak memudar di gempur pasukan es krim manis yang masuk ke mulut nya setiap hari.
Verrel juga membawa pekerjaan nya ke kedai, saat ini ia tengah memeriksa email yang baru saja di kirim Ratih, sekretaris nya.
"Terima kasih mbak!!"
Suara itu, Verrel mendongak ketika mendengar suara yang terdengar familiar di telinga nya. Jantung Verrel semakin berdetak saat pandangan nya menatap seorang wanita yang baru saja keluar dari kedai ini.
"Viana!!"
.
.
.
.
.25 Desember 2018
Vote nya jangan lupa!!
Repost : 9 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Somplak
Humor[COMPLETED] Nagita terbangun di sebuah kamar yang terlihat asing, ia yakin ini bukan kamar nya. Kepala nya pusing, rambut panjang nya awut-awutan dan matanya bengkak. Semalaman Nagita menangis, meratapi nasib nya yang sangat malang ini. Mungkin ini...