46B- Sakit

5.6K 460 19
                                    

Nagit update!!!!
Gak lama kayak kemarin kan?
Insyaallah tiap ada waktu aku sempetin nulis walau cuma seuprit.

Btw ada yang kangen Amin gak?
Kasian dia gak muncul-muncul terus wkwkwk

Udah ah suka bingung mau ngomong apa. Pokoknya Happy reading kalian!!!

.
.
.
.
.
.
.

Alvaro menurunkan Nagita dengan penuh kehati-hatian, setelah itu Alvaro bergabung di atas karpet bersama Naufal dan juga Abi yang dari tadi terus memperhatikan tingkah laku Alvaro. Nefal duduk di atas ranjang, kalo dia ikut duduk di karpet nanti Nefal bisa sakit leher gara-gara terlalu lama mendongak ke arah televisi yang terpasang di dinding kamar Naufal.

Para cewek-cewek memilih menyandar di kepala ranjang, Sarah yang dari tadi penasaran dengan hubungan Alvaro dan Nagit pun meringsek semakin mendekati Nagit.

"Itu siapa lo sih? " tanya Sarah sambil menunjuk ke arah punggung Alvaro.

"Oh itu Kak Alvaro"

"Iya maksud gue itu, Kak Alvaro siapa nya elo? " tanya Sarah penuh penekanan.

"Kakak sepupu, dia anak nya om Herdi kembaran Papa" jelas Nagit.

Sarah mengangguk, pertanyaan nya sudah terjawab dengan jelas.

"Lo percaya gak kalo Mas Abi yang mau sendiri nengokin lo? "

Nagit menatap Sarah dengan sebal "Lo gausah sok hibur gue deh!! "

"Eh serius!!! "

"Tadi kata nya cuma mau nyamperin Kak Nau buat main pes"

"Lo liat aja deh, gue yakin sekarang pandangan Mas Abi udah berubah ke elo" ucap Sarah dengan penuh keyakinan.

"Terserah lo aja deh, gue lagi gamau halu"

Sarah mendengus melihat reaksi malas Nagit, padahal ini adalah kabar gembira untuk nya, suatu kemajuan yang bernilai positif untuk kelangsungan perasaan Nagit kepada Abi.

"Makan malam dulu yuk!! " Ajak Rissa di depan pintu kamar Naufal.

"Abi sama Sarah juga ikut yaa, Tante masak banyak kok, Bunda kalian juga udah tau kalian makan disini" lanjut nya sambil menatap Sarah dan Abi bergantian.

Abi dan Sarah mengangguk, Nefal berlari menghampiri Rissa dan saling bergandengan menuju ruang makan. Nagit kali ini tidak meminta untuk di gendong, ia berjalan pelan sambil di papah oleh Sarah. Abi segera menyusul berjalan di belakang Adik nya.

"Eh Bi, tanggung ini! Selesaiin dulu" protes Naufal.

"Nyokap lo udah nunggu" balas Abi.

"Ckck... "

Naufal mempause game tersebut, padahal sebentar lagi ia sudah akan menang dari Abi. Alvaro keluar dari kamar mandi dan menatap sekeliling kamar Naufal yang sudah kosong.

"Lah kemana mereka? " bingung Alvaro.

***

Rissa memang memasak banyak menu untuk makan malam ini, dan semua nya benar-benar menggugah selera. Nagit hanya bisa menelan ludah ketika melihat yang lain sangat menikmati makan malam nya, disana, yang hanya berjarak dua puluh sentimeter dari mangkuk nya, terdapat makanan favorit Nagit.

Ayam bumbu asam manis pedas yang tak bisa Nagit makan, kembali Nagit melirik ke arah mangkuk nya yang berisi bubur. Rasa nya pahit, Nagit jadi sedih sekarang. Ia merasa menderita di bawah kebahagiaan orang.

Miss SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang