Kondisi kantin nampak sepi karena hari sudah sore, hari ini Verrel tidak bisa menjemput Nagita karena ada meeting yang tidak bisa di tinggal. Alvaro duduk di depan Nagita yang tampak asik memakan bakso , sedangkan Alvaro hanya memesan segelas jus jambu."Kemaren gue ngikutin Viana dan anak nya, anak nya baru masuk paud "
"Berarti umur anak nya sekitar 3 atau 4 tahun!" tebak Nagit.
Alvaro mengangguk " Viana umur nya baru 25 tahun, dan dia gak pernah menikah" lanjut Alvaro.
"Jadi.. Bisa jadi kalo itu..."
"Ya, tapi kita harus tetap mencari tahu kebenarannya" ujar Alvaro .
Nagita setuju dengan usulan Alvaro, sesungguhnya Alvaro sangat baik pada Nagit di waktu kesibukan Alvaro menyusun skripsi , ia masih membantu Nagita menyelidiki Viana dan anak nya. Bingung juga apa motif Alvaro selalu baik kepada Nagita, tapi selama Alvaro berbuat kebaikan Nagit akan dengan senang hati menerima bantuan nya karena walau mereka tidak terlalu dekat Nagit sangat nyaman dengan Alvaro.
***
Kalila membantu Rissa membuat kue di rumah Nagit, memasak adalah hobi Kalila selain makan. Rissa juga hobi memasak tapi Nagit sama sekali tidak bisa memasak, oleh karena itu jika Rissa ingin di temani masak Kalila lah yang terdepan akan membantu nya.
"Tante tumben Nagit belum pulang jam segini?" tanya Kalila.
Rissa melirik jam yang menunjukkan pukul setengah tujuh malam "Gatau, kayak nya main dulu dia"
"ASSALAMUALAIKUM!! NAGITA YANG CUANTIK PULANG!!!"
Nagita langsung berlari menuju dapur saat mencium wangi makanan yang semerbak saat ia membuka pintu. Terlihat Kalila yang sedang mengeluarkan kue dari oven dan Rissa yang sedang menata beberapa kue yang sudah dingin di toples.
Dengan segera Nagit mencomot kue di hadapan Mama nya, Rissa mendelik kesal "Bukan nya bantuin jadi anak!"
"Ini bantuin abisin!!" seru Nagit polos.
Rissa menggeleng melihat tingkah anak nya, Kalila menatap Nagit dari atas sampai bawah "Tumben baru pulang"
"Ada urusan dulu sama temen" jawab Nagita .
"Temen kamu yang melambai itu??" tanya Kalila.
"Bukan si Amin"
Rissa menatap Kalila dan Nagit "Temen kamu melambai gak punya tulang??" tanya Rissa.
Nagit dan Kalila sontak tertawa "Banci Maa!!" jelas Nagit.
Rissa mengangguk, dia tidak melarang anak nya berteman dengan banci atau siapa pun yang penting bukan dari dunia lain saja.
"Tante aku ke kamar Nagit dulu yaa"
"Okee, ini juga sudah beres kok!"
Nagita dan Kalila pun berjalan menuju kamar Nagita, kamar ber cat kuning cerah itu nampak berantakan membuat Kalila malas melihat nya.
"Jorok ih kamu!!"Nagita menyimpan tas nya di atas meja belajar dan berganti baju di hadapan Kalila, karena mereka sama-sama perempuan.
"Ini jorok!!" ujar Nagit sambil melempar kaos bekas nya tadi ke wajah Kalila.
Kalila berhasil menghindar "Ihh kamu ituu" sedangkan Nagita tertawa terbahak-bahak.
"Aku mandi dulu deh mbak, gatel juga" ujar Nagita sambil ngacir ke kamar mandi.
Kalila pun mendengus lalu mulai merapikan buku-buku yang berserakan dan menyusun nya di rak, lalu mulai merapikan seprai dan selimut. Hitung - hitung menunggu Nagit selesai mandi, bahkan Kalila menyapu kamar Nagita, kurang baik apalagi coba Kalila sebagai sepupu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Somplak
Humor[COMPLETED] Nagita terbangun di sebuah kamar yang terlihat asing, ia yakin ini bukan kamar nya. Kepala nya pusing, rambut panjang nya awut-awutan dan matanya bengkak. Semalaman Nagita menangis, meratapi nasib nya yang sangat malang ini. Mungkin ini...