57 - Pisah

6.1K 578 60
                                    


Sarah menyambut Abi dan Nagit di depan teras, Sarah tak dapat menyembunyikan senyum nya saat melihat Abi yang membantu membawakan barang belanjaan.

Ada kemajuan nih batin Sarah.

"Loh! Kok udah pulang?" tanya Nagit.

Sarah memajukan bibir nya "Ngusir nih?"

Nagit segera menggeleng "Enggak kok!"

"Dari pada diem doang, mending bantuin Mas bawa ini ke dalem" ujar Abi pada Sarah.

Sarah mengangguk, ia menghampiri Abi dan membawa dua kantung kresek. Nagit dan Sarah berjalan beriringan.

"Lo beli apa aja banyak gini?" tanya Sarah.

Nagit tersenyum "Gue ngerampok Mas Abi. Tenang, lo dapet bagian" bisik Nagit.

"Hahaha anjir, bagus-bagus!" seru Sarah.

"Ekhem!"

Abi berdehem, Sarah dan Nagit menoleh lalu tersenyum, mereka berdua jalan lama sekali.

Nagit dan Sarah pun memasukan beberapa belanjaan ke kulkas dan lemari di dapur, sedangkan Abi pergi ke kamar nya.

"Pembagian nya di kamar lo ya" ujar Nagit.

"Siap! Lo tau banget yang gue suka" puji Sarah.

Nagit tersenyum bangga, "Gue gitu loh!"

Setelah selesai di dapur, mereka berdua hendak ke kamar Sarah. Namun, Bunda Runa datang dan menyapa Nagit.

"Mantu Bunda!!"

Bunda Runa menghampiri Nagit dan memeluk nya, Nagit pun membalas pelukan tersebut.

"Bunda apa kabar?"

"Baik" jawab Bunda Runa sambil tersenyum.

"Kabur kamu udah selesai atau Abi yang jemput?"

"Nagit tercyduk Bunda. Jadi di jemput paksa sama Mas Abi, kok Mas Abi tau Nagit nginep di rumah Eyang ya Bunda?"

Bunda Runa menggaruk tengkuk nya "Bunda keceplosan sayang!" ucap nya.

"Gapapa kan?" tanya Bunda Runa sambil mengusap bahu Nagit.

"Lagian Bunda juga gak nyangka sih, bisa Abi duluan yang bertindak. Bunda harus syukuran nih!" seru Bunda Runa.

Sarah dan Nagit terkikik geli, "Bunda bisa aja" ujar Sarah.

"Lagi ngomongin Abi ya" tiba-tiba Abi muncul membuat Bunda Runa kaget.

"Geer kamu" seru Bunda Runa.

"Ayah mana?" tanya Abi.

"Masih ada kerjaan di Semarang. Oh iya, kalian semua duduk. Bunda mau ngomong hal penting"

Abi dan Nagit nampak penasaran, sedangkan Sarah seperti nya sudah mengetahui, jadi reaksi nya biasa saja.

Mereka berempat duduk di kursi makan. Abi dan Nagit duduk di hadapan Bunda Runa, dan Sarah duduk di samping Ibu nya.

"Bunda dan Mama Rissa sepakat. Kalian harus tinggal terpisah dari kami, kami sudah menyiapkan apartemen untuk kalian. Dan kalian akan pindah besok pagi"

"Apa!!"

***

Nagit memeluk Sarah, malam ini Nagit kembali tidur di kamar Sarah atas paksaan Nagit tentu nya. Dengan alibi ini adalah malam terakhir di rumah ini, Sarah pun mengijinkan Nagit tidur bersama nya.

"Lo tuh ya, pindah nya juga gak jauh amat. Melow banget!" seru Sarah.

"Biarin"

"Kasian tau Mas Abi tidur sendiri terus"

Miss SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang